Tujuan Penelitian Metodologi Batasan Masalah

bekerja pada bidang kontak antara balok kayu dan pelat beton diambil nilai terkecil dari suatu struktur penyusun komposit tersebut. Balok kayu dan beton akan digabungkan menjadi balok komposit dengan menggunakan paku sebagai penghubung gesernya. Balok kayu dan beton tersebut akan disusun sedemikian rupa sehingga balok kayu akan diproyeksikan untuk memikul beban tarik pada bagian bawah, sementara beton akan diproyeksikan untuk memikul beban tekan pada bagian atas. Pengujian kuat lentur akan dilaksanankan pada pengujian balok komposit kayu-beton untuk melihat perbandingan antara komposit kayu beton yang didisain secara elastis dan secara ultimate.

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Melakukan perhitungan secara analitis konstruksi komposit kayu-beton yang menggunakan shear connector yang dirancang dengan metode elastis dan metode ultimate, 2. Mendapatkan hubungan antara lendutan dan gaya dari hasil praktis, 3. Membandingkan penghubung geser paku berdasarkan metode elastis dan metode ultimate. Universitas Sumatera Utara

I.5 Metodologi

Adapun metodologi dan tahapan pelaksanaan yang digunakan dalam eksperimen tugas akhir ini adalah : 1. Pengujian physical dan mechanical properties kayu untuk mendapatkan: a. Kadar air, , t, , , b. Berat jenis c. Kuat tekan sejajar sera d. Teganan lentur ultimate e. Elastisitas lentur kayu 2. Pengujian kuat tekan beton, 3. Pendesainan komposit kayu-beton dengan 1 buah model berdasarkan metode elastis dan 2 buah model dengan metode ultimate, 4. Pembuatan 3 buah benda uji komposit kayu-beton dilakukan di Laboratorium Bahan Rekayasa Program Strata Satu S 1 Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara, 5. Pemberian beban dengan Hydraulic Jack setelah benda uji berumur 28 hari akan dilakukan di Laboratorium Struktur Program Magister S 2 Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara akan diberikan seperti gambar dibawah ini : Universitas Sumatera Utara a. Untuk model pertama dan kedua a Gambar I.1 Pemberian beban pada bentang struktur komposit model 1 dan 2 b. Untuk model ketig P A B C 1.50 1.50 1 1 Beton Kayu Paku Potongan 1-1 Gambar I.2 Pemberian beban pada bentang struktur komposit model 3

1.6 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi cakupan ruang lingkupnya agar tidak terlalu luas. Pembatasan masalah meliputi : 1. Kayu dianggap bersifat homogen dan isotropis, 2. Kayu yang digunakan adalah kayu meranti dengan dimensi 4 x 4 inci, Universitas Sumatera Utara 6 3. Mechanical Properties konstan dari setiap jenis kayu pada satu balok kayu, 4. Mutu beton yang digunakan adalah K-250, 5. Penghubung geser yang digunakan dalam penelitian ini adalah paku, 6. Benda uji berupa balok T dengan beton sebagai sayap dan kayu sebagai badan dan dianggap bekerja secara penuh komposit penuh, 7. Model 1 didisain secara metode elastis dan model 2 dan 3 didisain secara metode ultimate, 8. Ukuran Model 1 dan 2 adalah sama, dengan syarat garis netral elastis dan plastis berada di balok kayu, 9. Ukuran model 3 disesuaikan berdasarkan keseimbangan gaya yang bekerja dengan garis netral plastis berada di balok kayu, 10. Bentang L benda uji balok T komposit yang diuji adalah ± 3,00 meter, 11. Beban yang berkerja adalah beban terpusat, 12. Beban dianggap bekerja pada pusat geser shear center sehingga balok tidak dibebani puntiran. Universitas Sumatera Utara 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA