Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Hasil Estimasi

Tabel 4.5. Lama Berusaha Perusahaan di Kawasan Industri Medan Lama berusaha tahun Jumlah Persen 1 – 3 9 13.8 4 – 6 23 35.4 7 – 10 13 20.0 11 – 15 7 10.8 15 13 20.0 Total 65 100.0 Sumber: Data Primer, diolah, 2009

4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan tergantung pada variabel-variabel pendukung. Adapun variabel-variabel tersebut adalah modal kerja, tenaga kerja dan lama berusaha. Dari hasil penelitian juga diperoleh bahwa rata-rata modal kerja pada perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan adalah sebesar Rp.9.280.000.000 per tahun buku status 31 desember 2007 dengan modal kerja terendah sebesar Rp.743.398 dan yang tertinggi sebesar Rp.84.600.000.000. Untuk jumlah tenaga kerja yang terendah sebesar 6 orang dan yang tertinggi sebesar 2.195 orang dengan rata- rata jumlah tenaga kerja sebesar 214,1 orang. Sedangkan untuk lama berusaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan yang terendah selama 1 tahun dan yang tertinggi selama 18 tahun dengan rata- rata lama berusaha selama 8,5 tahun. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Pada Perusahaan-Perusahaan di Kawasan Industri Medan Keterangan Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi Modal Kerja Rp 68.888.830 44.300.000.000 8.370.000.000 10.040.000.000 Tenaga Kerja orang 6 2.195 214,14 362,55 Lama Berusaha tahun 1 18 8,5 5,6 Sumber: Data neraca pada perusahaan di KIM tahun 2007, diolah, 2009

4.4. Hasil Estimasi

Untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu modal usaha, modal kerja, tenaga kerja dan lama berusaha terhadap variabel terikat yaitu pendapatan usaha pada perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan menggunakan metode Ordinary Least Squares OLS dengan bantuan program Eviews 4.1 diperoleh hasil sebagai berikut: LOGPU = 6,677+ 0,582 LOGMK + 0,457 LOGTK + 0,296 LOGLB Std. Error 0,083 0,103 0,138 t-stat 6,974 4,458 2.144 R 2 = 0,7327 R 2 adj = 0,7195 F-statistic = 55,733 Keterangan: signifikan pada α =1 signifikan pada α = 5 Sumber: Data diolah Lampiran 3 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan nilai R-squared R 2 sebesar 0,7327 yang diperoleh dari penelitian menyatakan bahwa variabel independen modal kerja, tenaga kerja dan lama berusaha mampu menjelaskan variasi pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan sebesar 73,27 . Sedangkan sisanya sebesar 26,73 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi ini. Dari nilai F-statistik yang diperoleh, yaitu sebesar 55,733 yang berarti lebih besar dari F 0,01 4,60 = 3,65 ; ini berarti secara bersama-sama serentak yaitu modal kerja, tenaga kerja dan lama berusaha mempengaruhi pendapatan usaha perusahaan- perusahaan di Kawasan Industri Medan dengan tingkat keyakinan 99. Dari variabel modal kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar dibandingkan dengan 2 variabel lainnya yaitu tenaga kerja dan lama berusaha mempengaruhi pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan dengan nilai 0,582 dibandingkan nilai 0,457 dan 0,296. Berdasarkan uji t-statistik uji secara parsial, maka dapat diketahui bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan usaha perusahaan- perusahaan di Kawasan Industri medan modal kerja dan tenaga kerja pada tingkat  = 1 sedangkan variabel lama berusaha signifikan pada tingkat  = 5. Pada jumlah sampel n = 65, variabel bebas k = 3 maka derajat bebas untuk nilai t-statistik n-k-1 atau sama dengan 61. Pada variabel modal kerja mernpunyai t-hitung sebesar 6,974 lebih besar dari t-tabel α = 0,01 sebesar 2,660 yang bermakna Universitas Sumatera Utara bahwa variabel modal kerja berpengaruh signifikan pada α = 0,01 terhadap pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan. Sementara itu t-hitung variabel tenaga kerja sebesar 4,458 lebih besar dibandingkan nilai t-tabel pada α = 0,01 sebesar 2,660 dengan demikian bahwa variabel jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan. Sementara itu t-hitung untuk variabel lama berusaha sebesar 2,144 lebih besar dibandingkan nilai t-tabel pada α = 0,05 sebesar 2,00 dengan demikian bahwa variabel lama berusaha berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan. Hasil estimasi diatas menunjukan bahwa koefisien modal kerja menunjukkan elastisitas dari modal kerja terhadap pendapatan usaha dengan elastisitas sebesar 0,582  1 bermakna bahwa modal kerja terhadap pendapatan usaha perusahaan- perusahaan di Kawasan Industri Medan adalah tidak elastis inelastic karena nilai elastisitas bernilai diantara 0 dan 1. Hal ini berarti respon pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan terhadap modal usaha sangat kecil. Sementara itu koefisien tenaga kerja yang menunjukkan elastisitas tenaga kerja terhadap pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan dengan nilai elastisitas sebesar 0,458  1 bermakna bahwa tenaga kerja terhadap pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan adalah tidak Universitas Sumatera Utara elastis inelastic karena nilai elastisitas bernilai diantara 0 dan 1. Hal ini berarti respon pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan terhadap tenaga kerja sangat kecil. Sedangkan untuk koefisien lama berusaha yang menunjukkan elastisitas lama berusaha terhadap pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan dengan nilai elastisitas sebesar 0,296  1 bermakna bahwa lama berusaha terhadap pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan adalah tidak elastis inelastic karena nilai elastisitas bernilai diantara 0 dan 1. Hal ini berarti respon pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan terhadap tenaga kerja sangat kecil. Berdasarkan hasil estimasi pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan diperoleh hasil bahwa fungsi pendapatan usaha berada pada kondisi Increasing Return to Scale lebih besar dari 1. Increasing return to scale = 0,582 + 0,457 + 0,296 = 1,335. Increasing Return to Scale lebih besar dari 1 artinya bahwa apabila modal kerja, tenaga kerja dan lama usaha naik dua kali lipat maka pendapatan usaha perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan akan naik lebih besar dari dua kali lipat.

4.5. Uji Asumsi