Lama Berusaha Pendapatan Usaha dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

unit tenaga kerja lebih tinggi dari pada cost yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja.

2.4.4. Lama Berusaha

Faktor lama berusaha secara teoritis dalam buku ekonomi tidak ada yang membahas lama berusaha mempengaruhi jumlah produk yang dihasilkan atau pendapatan usaha. Namun demikian, dalam banyak literatur atau berdasar data secara empiris, ternyata lamanya berusaha perusahaan secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan perusahaan dalam hal ini pendapatan perusahaan. 2.5. Penelitian Sebelumnya Handrimurtjahyo, A.D., Susilo, Y.S., Soeroso, A., 2007 dalam penelitiannya dengan judul “Faktor-Faktor Penentu Pertumbuhan Usaha Industri Kecil : Kasus Pada Industri Gerabah dan Keramik Kasongan, Bantul, Yogyakarta”. Penelitian ini dilakukan terhadap unit-unit usaha di sentra industri gerabah dan keramik di Kasongan, Bantul, Yogyakarta. Penentuan sampel dilakukan dengan convenience sampling . Besar sampel sample size ditentukan sebesar 60 unit usaha. Data yang digunakan merupakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh lewat survei lapangan dan dilakukan bulan Juli–Agustus 2007. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Disperindagkop Kabupaten Bantul dan Propinsi Yogyakarta. Berdasarkan model ekonometri dan data yang terkumpul, maka dilakukan regresi berganda dengan metode Ordinary Least Squares OLS diperoleh hasil bahwa pertumbuhan usaha pertumbuhan tingkat produksi pengrajin gerabah dan keramik di Kasongan, Bantul Universitas Sumatera Utara dipengaruhi oleh ukuran usaha = jumlah tenaga kerja, umur unit usaha atau lamanya unit usaha telah beroperasi, legalitas badanunit usaha, fasilitas kredit perbankan yang diperoleh unitbadan usaha, dan kegiatan internasionalisasi badanunit usaha dengan melakukan aktivitas ekspor hasil produksinya. Thamrin 2006 dalam hasil penelitiannya menjelaskan bahwa variabel yang mempengaruhi keberhasilan sektor industri kecil di dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang adalah variabel modal kerja, tenaga kerja, tingkat pendidikan dan fasilitas kredit berpengaruh secara signifikan secara statistik. Dalam penelitian pada sektor industri kecil di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang menunjukkan bahwa sektor ini dapat dikembangkan dalam rangka pendapatan, potensi ekonomi wilayah yang dimiliki Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang khususnya sektor industri kecil menjadi daya tarik bagi para investor untuk membuka usaha sehingga iklim usaha akan menjadi cerah dan penyerapan tenaga kerja akan tercipta. Potensi sektor industri kecil ini juga dapat memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dan pemerintahan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang misalnya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan Pendapatan Asli Daerahnya PAD. Kuncoro, M., Supomo 2003, melakukan studi dengan judul Analisis Formasi Keterkaitan, Pola Kluster, dan Orientasi Pasar: “Studi Kasus Sentra Industri Keramik di Kasongan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta”. Temuan dari riset tersebut menyatakan bahwa semakin banyak tenaga kerja yang digunakan dalam Universitas Sumatera Utara proses produksi, maka semakin besar probabilitas industry gerabah dan keramik berorientasi ekspor. Berdasarkan kondisi ini tentu unit usaha yang mempunyai kesempatan untuk melakukan ekspor maka probabilitas pertumbuhan unit usaha juga lebih besar. Disamping itu, temuan riset juga menyatakan bahwa semakin tua umur unit usaha maka semakin besar probabilitas industri gerabahkeramik berorientasi ekspor. Dengan kesempatan ekspor yang dimiliki maka pada gilirannya akan mampu mendorong pertumbuhan usaha. Davidson et al. 2002 melakukan studi terhadap industri manufaktur di Swedia. Tujuan dari studi tersebut untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan usaha pertumbuhan tingkat produksi dari unit usaha industri tersebut. Model ekonometrika yang disusun diselesaikan dengan regresi berganda dengan metode Ordinary Least Squares OLS. Temuan dari riset tersebut antara lainbesarnya unit usaha firm size, lamanya usaha age, dan legalitas dari unit usaha mempengaruhi pertumbuhan usaha dengan signifikan. Becchetti dan Trovato 2002, melakukan studi mengenai faktor penentu pertumbuhan usaha industry kecil dan menengah di Italia. Metode yang digunakan adalah analisa deskriptif dan analisis multivariate regresi linier berganda. Dari riset tersebut ditemukan bahwa yang mempengaruhi pertumbuhan usaha pertumbuhan tingkat produksi antara lain ukuran unit usaha jumlah tenaga kerja dan umur perusahaan, tetapi juga dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk melakukan ekspor dan pengambilan kredit perbankan yang dilakukan secara rasional oleh pemilik atau pengelola industry kecil dan menengah. Hasil temuan dari riset ini Universitas Sumatera Utara adalah ternyata subsidi atau bantuan yang diberikan pemerintah berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha industry kecil dan menengah. Roper 1999 melakukan studi terhadap 1853 perusahaan skala kecil di Irlandia dalam kurun waktu 1993–1994. Tujuan dari riset untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan usaha, dalam hal ini pertumbuhan penjualan dan profitabilitas, dari perusahaan yang menjadi sampel. Kajian ini menggunakan data sekunder. Temuan dari studi ini diantaranya adalah kemampuan perusahaan dalam mengekspor produk berpengaruh terhadap kemampuan memperoleh peningkatan laba. Disamping itu, riset ini juga menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan jumlah tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan usaha, sedangkan umur perusahaan atau lamanya usaha berpengaruh secara negatif dan signifikan. Riset ini menggunakan model ekonometrika.

2.6. Kerangka Pemikiran