Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

pelanggaran terhadap asumsi klasik, maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian asumsi klasik berupa multikolinieritas, heteroskedastisitas, normalitas dan linieritas.

4.5.1. Uji Multikolinieritas

Interpretasi dari model regresi berganda secara implisit bergantung pada asumsi bahwa antar variabel bebas yang digunakan dalam model tersebut tidak saling berkolerasi. Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterpretasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas lainnya dianggap tetap. Namun interpretasi ini menjadi salah apabila terdapat hubungan linear antar variabel bebas. Berikut ini hasil uji multikolinieritas pada Tabel 4.7 adalah sebagai berikut: Tabel 4.7. Hasil Estimasi Uji Multikolinieritas Variabel R 2 LOG MK 0,372 LOGTK 0,369 LOGLB 0,012 Sumber: Data diolah Lampiran 4 sd 6 Berdasarkan pada Tabel 4.9 diatas dapat terlihat bahwa nilai R 2 {LOGPU C LOGMK LOGTK LOGLB, yaitu 0,733 lebih besar dari pada nilai R 2 antar variabel bebas dalam regresi parsial yaitu: 0,372; 0,369 dan 0,012 berdasarkan ketentuan rule of thumb dan metode ini dapat disimpulkan bahwa dalam model tersebut tidak ditemukan adanya multikolinierity. Universitas Sumatera Utara

4.5.2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam regresi berganda, salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam model tersebut bersifat BLUE adalah var u i σ 2 konstan, semua sesatan mempunyai variansi yang sama. Padahal ada kasus-kasus tertentu dimana variansi u 1 tidak konstan, melainkan suatu variabel berubah-ubah. Berdasarkan hasil estimasi uji white heterokedastisticity test pada Tabel 4.8, diperoleh besarnya nilai ObsR-squared sebesar 2,778 dan bila dibandingkan dengan nilai  2 Tabel sebesar 79,082 pada tingkat signifikansi  = 5, maka dapat disimpulkan bahwa nilai ObsR-squared lebih kecil dan nilai  2 Tabel ObsR- squared = 2,778  2 Tabel = 79,082. Dengan demikian, hasil uji dengan menggunakan white heterokedastisticity test tidak ditemukan masalah heteroskedastisitas dalam model yang digunakan. Tabel 4.8. Hasil Estimasi Uji Heteroskedastisitas White Heteroskedasticity Test: F-statistic 0.272857 Probability 0.979441 ObsR-squared 2.778164 Probability 0.972445 Sumber: Data diolah Lampiran 8

4.5.3. Uji Normalitas