relatif pemilikan saham, sehingga orang yang memiliki saham dalam jumlah yang lebih besar akan mempunyai posisi yang lebih kuat
dalam memberikan suara pada saat berlangsungnya rapat umum pemegang saham.
3. Dilihat dari permodalannya
Koperasi melakukan usaha dengan modal awal koperasi yang diperoleh dari simpanan pokok para anggotanya. Selain itu koperasi
bisa juga memanfaatkan sumber-sumber modal lain, baik dari dalam maupun dari luar koperasi sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
Modal awal perusahaan terutama yang berbentuk perseroan,
berasal dari penyertaan pertama yang dilakukan oleh para pemiliknya. Jumlah modal perusahaan telah ditetapkan pada saat
awal pendiriannya. Jumlah ini tidak bisa berubah kecuali jika dikehendaki adanya perubahan pada akta pendirian.
4. Dilihat dari pemegang kekuasaan tertinggi
Kekuasaan tertinggi dalam koperasi terletak di tangan rapat anggota. Dalam rapat anggota ini, masing-masing anggota koperasi
mempunyai hak dan kedudukan yang sama untuk mengungkapkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
pendapatan dalam perumusan kebijakan-kebijakan penting yang akan ditempuh oleh koperasi.
Sedangkan kekuasaan tertinggi pada perusahaan ada di tangan pemilik pemegang saham. Dengan demikian jumlah pemilikan
saham dalam menentukan kebijakan yang akan dijalankan oleh manajemen perusahaan.
5. Dilihat dari pembagian keuntungan
Koperasi tidak menggunakan istilah keuntungan melainkan Sisa Hasil Usaha SHU. SHU Ini akan dibagikan kepada para
anggota sesuai dengan perimbangan jasanya masing-masing. Jasa anggota diukur berdasarkan jumlah kontribusi masing-masing
terhadap pembentukan SHU ini. Sedangkan pembagian keuntungan yang diperoleh oleh
perusahaan ditentukan berdasarkan jumlah pemilikan saham oleh
masing-masing pemegangnya. Mereka yang memegang saham dalam jumlah yang besar akan mendapatkan bagian yang besar,
sedangkan pemegang saham minoritas sudah tentu hanya akan mendapatkan sebagian kecil dari keuntungan perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
6. Dilihat dari segi bunga atas modal
Di dalam koperasi berlaku ketentuan mengenai pembatasan bunga atas modal. Pembatasan ini dilakukan agar koperasi dapat
meningkatkan usahanya sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Sedangkan beban bunga atas modal pada perusahaan non
koperasi akan mengikuti suku bunga pasar. Pembatasan bunga atas modal tidak pernah berlaku dan tidak mungkin dilakukan karena
pemenuhan kebutuhan modal dilakukan melalui pasar uang atau pasar modal.
7. Modal dari manajemen usahanya