Dewan Penasehat Manajer Kepala Unit Teori Yang Memberikan Pengaruh Jumlah anggota, Jumlah

1 Rapat anggota Rapat anggota dikenal dengan istilah RAT, secara normal diselenggarakan satu tahun sekali atau selambat-lambatnya tiga bulan setelah tutup pada tahun yang bersangkutan. 2 Pengurus Koperasi Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi. Dalam rapat anggota pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota, untuk pertama kali sasaran dan nama anggota pengurus dicantumkan dalam akta pendirian.

3. Pengawas

Pengawas merupakan badan yang dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota yang sesuai dengan bunyi pasal 38 Undang- Undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992. Pengawas bertugas melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi, termasuk organisasi usaha, dan pelaksanaan kebijakan pengurus.

a. Dewan Penasehat

Apabila dirasakan perlu maka dapat diangkat seseorang penasehat atau pembina. Fungsi ini biasanya dijabat oleh personel dari kantor dan pengusaha kecil atau PEMDA atau dari koperasi sekunder. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

b. Manajer

Manajer adalah pemimpin dari semua karyawan yang dimiliki oleh koperasi yang diserahi tugas dan tanggung jawab oleh pengurus. Tugas manajer adalah mengelola dan menjalankan usaha koperasi sebagai organisasi ekonomi.

c. Kepala Unit

Pemimpin yang diberi hak, kewajiban serta wewenang ya ng lebih besar pada unit tertentu atau bagiannya.

d. Karyawan

Semua orang yang bekerja pada satu perusahaan tertentu , 2.2.2. Laporan Keuangan 2.2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi Keuangan adman sistem pengakumulasian, pemrosesan, dan pengkomunikasian yang didisain untuk informasi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan investasi dan kredit oleh pemakai eksternal. Informasi akuntansi keuangan dikomunikasikan melalui laporan keuangan yang dipublikasikan dan dibatasi oleh beberapa ketentuan Standar Akuntansi Keuangan Hanafi, 2003:29. Menurut kieso 2002:3, akuntansi keuangan merupakan sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik oleh pihak-pihak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber internal maupun pihak eksternal. Pemakai laporan keuangan ini meliputi investor, kreditor, manajer, serikat pekerja, dan badan-badan pemerintah. 2.2.2.2.Tujuan Akuntansi Keuangan Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi keuangan adalah sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan yang didesain untuk informasi pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun eksternal. Tujuan akuntansi keuangan adman memberikan informasi kuantitatif tentang suatu perusahaan yang berguna bagi pemakai khususnya pemilik dan kreditur dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan ini termasuk memberikan informasi yang dapat digunakan untuk menilai efektivitas manajemen dalam 2.2.2.3.Manfaat Akuntansi Keuangan memenuhi tanggung jawab manajemen dan kepengurusannya Harahap, 2002:139. Laporan keuangan yang dihasilkan dari akuntansi keuangan akan bermanfaat bagi pihak internal perusahaan khususnya untuk dapat menilai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan di masa mendatang. Selain itu juga bermanfaat untuk pihak ekternal khususnya investor dan kreditor untuk pembuatan keputusan ekonomi. Hanafi, 2003:30. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 2.2.3. Laporan Keuangan Koperasi 2.2.3.1.Pengertian Laporan Keuangan Koperasi Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi laporan keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak- pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan -keputusan ekonomi. Definisi dari laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi- transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Baridwan, 2004:17. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Kieso, 2002:3. Menurut PSAK No. 27, laporan keuangan koperasi meliputi neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan keuangan. 2.2.3.2.Jenis Laporan Keuangan Koperasi 1. Menurut SAK 2007:27.9, jenis laporan koperasi meliputi Menurut PSAK No. 27, neraca menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu Neraca Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber SAK, 2007:27.9. Menurut Darsono dan Ashari 2005:18, neraca adalah laporan tentang posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu seperti yang tertera dalam neraca, jadi kondisi yang dijelaskan dalam neraca adalah kondisi pada tanggal tertentu. Biasanya neraca dibuat per 31 Desember, atau tiap, akhir bulan. Neraca terdiri atas hak atau sumber daya perusahaan dan kewajiban perusahaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Berikut ini adalah ilustrasi laporan keuangan neraca koperasi: Tabel 2.1. Koperasi Pembangunan Rakyat Neraca 31 Desember 20X1 Dan 20X0 ASET 20X1 20X0 KEWAJIBAN DAN EKUITAS 20X1 20X0 ASET LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Kas dan Bank xxxx Xxxx Investasi Jangka Panjang xxxx Xxxx Utang Usaha xxxx xxxx Piutang Usaha xxxx Xxxx Utang Bank xxxx xxxx Piutang Pinjaman Anggota xxxx Xxxx Utang Pajak xxxx xxxx Piutang Pinjaman Non-Anggota xxxx Xxxx Utang Simpanan Anggota xxxx xxxx Piutang Lain-Lain xxxx Xxxx Utang Dana Bagian SHU xxxx xxxx Peny. Piutang Tidak Tertagih xxxx xxxx Utang Jangka Panjang Persediaan xxxx Xxxx akan Jatuh Tempo xxxx xxxx Pendapatan Akan Diterima xxxx Biaya Harus Dibayar Xxxx xxxx xxxx Jumlah Aset Lancar xxxx Jumlah Kwj Jangka Panjang Xxxx xxxx xxxx INVESTASI JANGKA PANJANG Pernyataan pada Koperasi xxxx Xxxx KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Pernyataan pada Non-Koperasi xxxx Utang Bank Xxxx xxxx xxxx Jumlah Investasi Jangka Utang Jangka Panjang Lainnya xxxx xxxx Panjang xxxx Jumlah Kewajiban Xxxx Jangka Panjang xxxx xxxx ASET TETAP EKUITAS TanahHak atas Tanah xxxx Xxxx Simpanan Wajib xxxx xxxx Bangunan xxxx Xxxx Simpanan Pokok xxxx xxxx Mesin xxxx Xxxx Modal Penyertaan Inventaris xxxx Xxxx Partisipasi Anggota xxxx xxxx Akumulasi Penyusustan xxxx Modal penyertaan xxxx xxxx xxxx Jumlah Aset Tetap xxxx Modal sumbangan Xxxx xxxx xxxx Cadangan xxxx xxxx ASSET LAIN-LAIN SHU belum dibagi xxxx xxxx Aktiva Tetap Dalam Konstruksi Jumlah Ekuitas xxxx xxxx Beban Ditangguhkan Jumlah Aset Lain-Lain JUMLAH KEWAJIBAN JUMLAH ASET xxxx DAN EKUITAS Xxxx xxxx xxxx Sumber : SAK, 2007:27.12 2. Perhitungan Hasil Usaha PHU Perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber periode tertentu. Perhitungan hasil sisa usaha menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha yang diperoleh mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non-anggota. Istilah perhitungan hasil sisa usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa hasil usaha atau laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota SAK, 2007:27.9. Tabel 2.2 Perhitungan Hasil Usaha 20X1 20X0 PARTISIPASI ANGGOTA xxxx Partisipasi Bruto Anggota Xxxx xxxx Beban Pokok xxxx xxxx Partisipasi Neto Anggota Xxxx PENDAPATAN DARI ANGGOTA xxxx Penjualan Xxxx xxxx Harga Pokok xxxx xxxx Laba Rugi Kotor Dengan Non-Anggota Xxxx xxxx Sisa Hasil Usaha Kotor Xxxx Beban operasi xxxx Beban Usaha xxxx xxxx Sisa Hasil Usaha Koperasi Xxxx xxxx Beban Perkoperasian xxxx xxxx Sisa Hasil Usaha Setelah Beban Perkoperasian Xxxx xxxx Pendapatan Dan Beban Lain-Lain Xxxx xxxx Sisa Hasil Usaha Sebelum Pos-Pos Luar Biasa Xxxx xxxx Pendapatan Dan Beban Luar Biasa Xxxx xxxx Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak Xxxx xxxx Pajak Penghasilan xxxx xxxx Sisa Hasil Usaha Setelah Pajak Xxxx Sumber : SAK, 2007:27.12 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 3. Laporan Arus Kas 4. Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada periode tertentu SAK, 2007:27.9. Laporan Promosi Ekonomi Anggota 1. Menurut PSAK No. 27 2007:27.9, laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut mencakup empat unsur, yaitu : 2. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama 3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama 4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha Manfaat tersebut mencakup manfaat yang diperoleh selama tahun berjalan dari transaksi pelayanan yang dilakukan koperasi untuk anggota dan manfaat yang diperoleh pada akhir tahun buku dari pembagian sisa hasil usaha tahun berjalan. Laporan promosi ekonomi anggota ini disesuaikan dengan jenis koperasi dan usaha yang dijalankannya SAK, 2007:27.9. Sisa hasil usaha tahun berjalan harus dibagi sesuai dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber ketentuan anggaran dan anggaran rumah tangga koperasi. Bagian sisa hasil usaha untuk anggota merupakan manfaat ekonomi yang diterima anggota pada akhir tahun buku. Dalam hal pembagian sisa hasil usaha tahun berjalan belum dibagi karena tidak diatur secara tegas pembagiannya dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga yang harus menunggu keputusan rapat anggota, maka manfaat ekonomi yang diterima dari pembagian sisa hasil usaha dapat dicatat atas dasar taksiran jumlah bagian sisa hasil usaha yang akan diterima oleh anggota SAK, 2007:27.10. 5. Catatan atas Menurut SAK 2007:27.10, catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan disclosures yang memuat: Laporan Keuangan a Perlakuan akuntansi antara lain mengenai 1 2 Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi koperasi dengan anggota dan nonanggota 3 Kebijakan akuntansi tentang aset tetap, penilaian persediaan, piutang, dan sebagainya b Pengungkapan informasi lain antara lain : Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan nonanggota 1 Kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota bait yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber tangga maupun dalam praktek, atau yang telah dicapai oleh koperasi. 2 Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan dan pelatihan perkoperasian, usaha, manajemen yang diselenggarakan untuk anggota, dan penciptaan lapangan usaha baru untuk anggota 3 4 Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dan transaksi koperasi dengan anggota 5 Pengklasifikasian piutang dan utang yang timbul dari transaksi koperasi dengan anggota dan nonanggota 6 Aset yang dioperasikan oleh koperasi tetapi bukan milik koperasi Pembatasan penggunaan dan risiko atas aset tetap yang diperoleh atas dasar hibah atau sumbangan 7 Aset yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan saham dari perusahaan swasta 8 Pembagian sisa hasil usaha dan penggunaan cadangan 9 Hak dan tanggungan pemodal modal penyertaan 10 Penyelenggaraan rapat anggota, dan keputusan-keputusan penting yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 2.2.3.3.Pengguna Laporan Keuangan Koperasi Pengurus bertanggungjawab dan wajib melaporkan kepada rapat anggota segala sesuatu yang menyangkut tata kehidupan koperasi. Laporan keuangan Koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan Keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Dengan demikian, dilihat dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu evaluasi kemajuan koperasi Arifin, 2001:107. Pemakai laporan keuangan meliputi investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintahan serta lembaga-lembaga, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan ini, meliputi SAK, 2002 : 2-3 : 1. Investor 2. Karyawan 3. Memberi pinjaman 4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya 5. Pelanggan 6. Pemerintah 7. Masyarakat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 2.2.3.4.Tujuan Pelaporan Keuangan Koperasi Tujuan laporan Keuangan koperasi adalah untuk menyediakan informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya. Beberapa hal yang dapat diinformasikan oleh laporan keuangan sebagai berikut Arifin, 2001:108: 1. 2. Prestasi keuangan koperasi selama suatu periode. Manfaat yang diperoleh setelah menjadi anggota koperasi. 3. Transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban, dan kekayaan bersih dalam suatu periode. Transaksi yang berkaitan dengan anggota dipisahkan dengan yang bukan anggota. 4. Informasi penting lainya yang mungkin mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas koperasi. 2.2.3.5.Karakteristik Pelaporan Keuangan Koperasi Menurut Arifin 2001:109 laporan Keuangan koperasi mempunyai karakter tersendiri sebagai berikut : 1. 2. Laporan Keuangan merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengurus kepada para anggotanya di dalam rapat anggota tahunan RAT. Laporan Keuangan biasanya meliputi neracalaporan posisi Keuangan, laporan sisa hasil usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber dilakukan secara komparatif. 3. 4. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha Brio. Laporan keuangan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani oleh semua anggota pengurus KoperasiUU No.25 1992, Pasal 36 Ayat 1. 5. 6. SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota didistribusikan sesuai dengan komponen-komponen pembagian SHU yang telah diatur dalam AD atau ART koperasi. 7. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi. 8. Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan sisa hasil usaha tercermin pada perhitungan hasil usaha. 9. Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasil usaha kepada anggota dan bukan anggota, berpedoman pada perbandingan manfaat yang diterima oleh anggota dan bukan anggota. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat menyajikan hak dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota, disamping yang berasal dari bukan anggota. 10. Modal koperasi yang dibukukan terdiri dari : a. Simpanan-simpanan b. Pinjaman-pinjaman Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber c. Penyisihan dari hasil usahanya termasuk cadangan serta sumber- sumber lain. 11. Pendapatan koperasi yang di peroleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang bersangkutan disebut sisa hasil usaha. Keanggotaan koperasi atau kepemilikan pada koperasi tidak dapat dipindah-tangankan dengan dalih apapun. 2.2.4. Sisa Hasil Usaha 2.2.4.1.Pengertian Sisa Hasil Usaha Pengertian Sisa Hasil Usaha menurut Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 bab IX pasal 45, adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku setelah dikurangi penyusutan-penyusutan dan biaya-biaya dengan tahun buku yang bersangkutan. Sisa Hasil Usaha terdiri dari dua bagian, yaitu Sitio dan Tamba, 2001 : 87 : a. Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota, dibagi untuk : 1. Cadangan koperasi 2. Anggota sebanding dengan jasa yang diberikan 3. Anggota menurut perbandingan simpanan wajib dan pokok 4. Dana pengurus dan pengawas 5. Dana pegawai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 6. Dana pendidikan koperasi 7. Dana sosial b. Sisa Hasil Usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota, dibagi untuk : 1. Cadangan koperasi 2. Anggota menurut perbandingan simpanan pokok dan wajib 3. Dana pengurus dan pengawas 4. Dana pegawai atau karyawan 5. Dana pendidikan koperasi 6. Dana sosial Pembagian sisa hasil usaha diatur dalam anggaran dasar. Demikian pula dengan cara penggunaan sisa hasil usaha, kecuali cadangan koperasi, diatur dalam anggaran dasar dengan mengutamakan kepentingan koperasi. 2.2.4.2.Pembagian Keuntungan SHU 1. SHU atas jasa modal Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun investor, karena jasa atas modalnya simpanan tetap diterima dari koperasinya, sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

2. SHU atas jasa usaha

Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan. Secara umum SHU koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga koperasi sebagai berikut : - Jasa anggota - Dana pengurus - Dana karyawan - Dana pendidikan - Dana sosial - Dana untuk pengembangan usaha Agar tercermin azas keadilan, demokrasi, transparansi dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut : 1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber dari anggota sendiri. Sedangkan SHU yang bukan berasal dari hasil transaksi dengan anggota pada dasarnya tidak dibagi kepada anggota, melainkan dijadikan cadangan koperasi. Langkah pertama dalam pembagian SHU adalah memilahkan yang bersumber dari hasil transaksi usaha dengan anggota dan yang bersumber dari non anggota. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri. SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukan anggota dengan koperasi. 3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan Proses perhitungan SHU para anggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa partisipasinya. 4. SHU anggota dibayar secara tunai SHU para anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya.

2.2.5. Keanggotaan Koperasi

Menurut Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 pasal 17, menyatakan bahwa anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi, sedangkan keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Keanggotaan koperasi terdiri dari orang-orang atau badan hukum koperasi. Sedangkan yang dapat menjadi anggota koperasi adalah setiap warga negara Indonesia yang : 1. Mampu untuk melakukan tindakan hukum 2. Menerima landasan idiil, azas dan sendi koperasi 3. Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban-kewajiban dan hak-hak sebagai anggota, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan koperasi lainnya.

2.2.6. Jumlah Simpanan

Menurut SAK No. 27 2002 : 276 jumlah simpanan adalah sejumlah tertentu dalam nilai uang yang diserahkan oleh anggota koperasi atas kehendak sendiri sesuai perjanjian. Jenis simpanan yang disetor oleh anggota kepada koperasi adalah : a. Simpanan pokok, ialah suatu jumlah tertentu dalam jumlah pinjaman yang sama besarnya bagi tiap-tiap anggota, yang wajib diserahkan atau disanggupkan secara tertulis akan diserahkan kepada koperasi pada waktu akan menjadi anggota. b. Simpanan wajib ialah suatu jumlah tertentu dalam nilai uang yang sama besarnya bagi tiap-tiap anggota yang wajib diserahkan oleh anggota kepada koperasi pada waktu dan kesempatan tertentu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber c. Simpanan sukarela, ialah suatu jumlah tertentu dalam nilai uang yang diserahkan oleh anggota kepada koperasi. Koperasi beranggotakan orang-orang yang menjadi pelanggan usahanya. Mereka bergabung dengan menyerahkan sumbangan modal dalam bentuk simpanan pokok. Semakin banyak anggota koperasi yang menyimpan dananya pada koperasi diharapkan akan meningkatkan volume kegiatan koperasi sehingga akan meningkatkan sisa hasil usaha yang akan diperoleh koperasi dan akhirnya diharapkan pula akan meningkatkan gerakan pembangunan koperasi.

2.2.7. Jumlah Pinjaman

Jumlah pinjaman adalah sejumlah tertentu dalam nilai uang yang ditarik atau pinjaman oleh anggota koperasi dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Dengan banyaknya anggota koperasi yang melakukan pinjaman pada koperasi diharapkan mampu memberikan sumbangsih yang berkaitan dengan penerimaan sejumlah bunga terhadap pinjaman yang telah dilakukan oleh anggota koperasi. Dengan demikian semakin banyak anggota koperasi yang melakukan pinjaman, diharapkan pula mampu meningkatkan sisa hasil usaha koperasi yang nantinya juga akan mempengaruhi perputaran modal suatu koperasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

2.2.8. Pengaruh Jumlah Anggota Terhadap Sisa Hasil Usaha

Menurut Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 pasal 45, menyatakan bahwa sisa hasil usaha koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak, dalam tahun buku yang bersangkutan. Semakin banyak jumlah anggota koperasi maka akan dapat meningkatkan volume kegiatan koperasi sehingga akan meningkatkan Sisa Hasil usaha koperasi dan pada akhirnya pula akan meningkatkan gerak pembangunan koperasi itu sendiri.

2.2.9. Pengaruh Jumlah Simpanan Terhadap Sisa Hasil Usaha

Banyak anggota koperasi yang menyimpan dananya pada koperasi, maka akan dapat meningkatkan modal koperasi. Peningkatan modal juga dapat berasal dari simpanan sukarela yang diperoleh dari orang yang bukan anggota koperasi atau modal yang digali dari kewajiban lain. Dengan semakin bertambahnya modal, maka akan semakin meningkatkan volume kegiatan koperasi dan sisa hasil usaha yang didapat dari pendapatan atas kegiatan usaha koperasi tersebut.

2.2.10. Pengaruh Jumlah Pinjaman Terhadap Sisa Hasil Usaha

Semakin banyak anggota koperasi yang melakukan pinjaman pada koperasi, maka akan dapat menambah modal koperasi. Bertambahnya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber modal ini akan secara langsung mempengaruhi volume usaha dan sekaligus juga pembagian sisa hasil usaha koperasi itu sendiri.

2.3. Teori Yang Memberikan Pengaruh Jumlah anggota, Jumlah

Simpanan, dan Jumlah Pinjaman Terhadap Sisa Hasil Usaha. 2.3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran ini hakekatnya merupakan upaya untuk mencoba menjawab secara ringkas permasalahan yang telah diidentifikasikan secara rasional melalui alur pikiran yang didasarkan pada kerangka logis. Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diambil premis-premis yang kemudian dari premis-premis tersebut akan disimpulkan sehingga dapat dijadikan dasar dalam mengemukakan hipotesis. Premis-premis tersebut adalah : Premis 1 : Jumlah anggota, volume usaha, jumlah simpanan dan jumlah pinjaman adalah merupakan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap peningkatan SHU pada suatu koperasi Iramani : 1997. Premis 2 : Mengacu pada teori Baswir 2000 : 208 yang mengungkapkan bahwa besar kecilnya SHU sangat bergantung pada usaha simpan pinjam para Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber anggota, jumlah anggota yang dimiliki serta besarnya tambahan modal dari luar koperasi. Premis 3 : SHU adalah uang milik anggota atau kelebihan kontribusi anggota, sehingga SHU harus dikembalikan kepada anggota sebanding dengan besarnya jasa usaha antara anggota dengan koperasinya. Ono Tarsono, 2001. Uji Statistik Regresi Linier Berganda Gambar 2.2 Kerangka Pikir Jumlah Anggota koperasi X 1 Variabel bebas Jumlah Simpanan X 2 Jumlah Pinjaman X 3 Sisa Hasil Usaha Y Variabel terikat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

2.4. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh jumlah modal, jumlah anggota dan jumlah pinjaman anggota terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha Koperasi Pedagang Bhakti Pati tahun 1992 - 2013.

4 20 145

Pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) studi kasus di BUMN/BUMD koperasi primer anggota PKPRI kota Madiun.

0 13 97

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN, DAN MODAL KERJA TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPWAN SETIA BHAKTI WANITA.

11 36 92

HUBUNGAN ANTARA JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH PINJAMAN, JUMLAH SIMPANAN DAN TAMBAHAN MODAL DENGAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARGA TP WACHID HASYIM SURABAYA.

0 0 79

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) DI KABUPATEN SIDOARJO.

0 3 97

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI MINA PUTRA BAHARI KABUPATEN ENDE.

8 17 97

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI KARYAWAN TIMAH MITRA MANDIRI PANGKALPINANG

0 0 18

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN SERTA JUMLAH PINJAMAN TERHADAP BESAR KECILNYA PEROLEHAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KARYAWAN “SARI MANIS” PT. PG. CANDI BARU – SIDOARJO

0 0 18

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) DI KABUPATEN SIDOARJO

0 1 23

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI MINA PUTRA BAHARI KABUPATEN ENDE

0 1 18