1 Rapat anggota
Rapat anggota dikenal dengan istilah RAT, secara normal diselenggarakan satu tahun sekali atau selambat-lambatnya tiga
bulan setelah tutup pada tahun yang bersangkutan.
2 Pengurus Koperasi
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi. Dalam rapat anggota pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota, untuk
pertama kali sasaran dan nama anggota pengurus dicantumkan dalam akta pendirian.
3. Pengawas
Pengawas merupakan badan yang dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota yang sesuai dengan bunyi pasal 38 Undang-
Undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992. Pengawas bertugas melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi, termasuk
organisasi usaha, dan pelaksanaan kebijakan pengurus.
a. Dewan Penasehat
Apabila dirasakan perlu maka dapat diangkat seseorang penasehat atau pembina. Fungsi ini biasanya dijabat oleh personel dari kantor dan
pengusaha kecil atau PEMDA atau dari koperasi sekunder.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
b. Manajer
Manajer adalah pemimpin dari semua karyawan yang dimiliki oleh koperasi yang diserahi tugas dan tanggung jawab oleh pengurus. Tugas
manajer adalah mengelola dan menjalankan usaha koperasi sebagai organisasi ekonomi.
c. Kepala Unit
Pemimpin yang diberi hak, kewajiban serta wewenang ya ng lebih besar pada unit tertentu atau bagiannya.
d. Karyawan
Semua orang yang bekerja pada satu perusahaan tertentu ,
2.2.2. Laporan Keuangan 2.2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan
Akuntansi Keuangan adman sistem pengakumulasian, pemrosesan, dan pengkomunikasian yang didisain untuk informasi pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan investasi dan kredit oleh pemakai eksternal. Informasi akuntansi keuangan dikomunikasikan melalui laporan
keuangan yang dipublikasikan dan dibatasi oleh beberapa ketentuan Standar Akuntansi Keuangan Hanafi, 2003:29.
Menurut kieso 2002:3, akuntansi keuangan merupakan sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut
perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik oleh pihak-pihak
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
internal maupun pihak eksternal. Pemakai laporan keuangan ini meliputi investor, kreditor, manajer, serikat pekerja, dan badan-badan pemerintah.
2.2.2.2.Tujuan Akuntansi Keuangan
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi keuangan adalah sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan
keuangan yang didesain untuk informasi pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun eksternal.
Tujuan akuntansi keuangan adman memberikan informasi kuantitatif tentang suatu perusahaan yang berguna bagi pemakai khususnya pemilik
dan kreditur dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan ini termasuk memberikan informasi yang dapat digunakan untuk menilai efektivitas
manajemen dalam
2.2.2.3.Manfaat Akuntansi Keuangan
memenuhi tanggung jawab manajemen dan kepengurusannya Harahap, 2002:139.
Laporan keuangan yang dihasilkan dari akuntansi keuangan akan bermanfaat bagi pihak internal perusahaan khususnya untuk dapat menilai
kinerja dan kondisi keuangan perusahaan di masa mendatang. Selain itu juga bermanfaat untuk pihak ekternal khususnya investor dan kreditor
untuk pembuatan keputusan ekonomi. Hanafi, 2003:30.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2.2.3. Laporan Keuangan Koperasi 2.2.3.1.Pengertian Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi laporan keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan -keputusan ekonomi. Definisi dari laporan
keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi- transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Baridwan, 2004:17. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi
keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter.
Kieso, 2002:3. Menurut PSAK No. 27, laporan keuangan koperasi meliputi neraca,
perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan keuangan.
2.2.3.2.Jenis Laporan Keuangan Koperasi
1. Menurut SAK 2007:27.9, jenis laporan koperasi meliputi
Menurut PSAK No. 27, neraca menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu
Neraca
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
SAK, 2007:27.9. Menurut Darsono dan Ashari 2005:18, neraca adalah laporan
tentang posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu seperti yang tertera dalam neraca, jadi kondisi yang dijelaskan dalam neraca
adalah kondisi pada tanggal tertentu. Biasanya neraca dibuat per 31 Desember, atau tiap, akhir bulan. Neraca terdiri atas hak atau sumber
daya perusahaan dan kewajiban perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Berikut ini adalah ilustrasi laporan keuangan neraca koperasi: Tabel 2.1.
Koperasi Pembangunan Rakyat Neraca
31 Desember 20X1 Dan 20X0
ASET 20X1
20X0 KEWAJIBAN DAN EKUITAS
20X1 20X0
ASET LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Kas dan Bank xxxx
Xxxx Investasi Jangka Panjang
xxxx Xxxx
Utang Usaha xxxx
xxxx Piutang Usaha
xxxx Xxxx
Utang Bank xxxx
xxxx Piutang Pinjaman Anggota
xxxx Xxxx
Utang Pajak xxxx
xxxx Piutang Pinjaman Non-Anggota
xxxx Xxxx
Utang Simpanan Anggota xxxx
xxxx Piutang Lain-Lain
xxxx Xxxx
Utang Dana Bagian SHU xxxx
xxxx Peny. Piutang Tidak Tertagih
xxxx xxxx
Utang Jangka Panjang Persediaan
xxxx Xxxx
akan Jatuh Tempo xxxx
xxxx Pendapatan Akan Diterima
xxxx Biaya Harus Dibayar
Xxxx xxxx
xxxx Jumlah Aset Lancar
xxxx Jumlah Kwj Jangka Panjang
Xxxx xxxx
xxxx INVESTASI JANGKA PANJANG
Pernyataan pada Koperasi xxxx
Xxxx KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Pernyataan pada Non-Koperasi xxxx
Utang Bank Xxxx
xxxx xxxx
Jumlah Investasi Jangka Utang Jangka Panjang Lainnya
xxxx xxxx
Panjang xxxx
Jumlah Kewajiban Xxxx
Jangka Panjang xxxx
xxxx ASET TETAP
EKUITAS TanahHak atas Tanah
xxxx Xxxx
Simpanan Wajib xxxx
xxxx Bangunan
xxxx Xxxx
Simpanan Pokok xxxx
xxxx Mesin
xxxx Xxxx
Modal Penyertaan Inventaris
xxxx Xxxx
Partisipasi Anggota xxxx
xxxx Akumulasi Penyusustan
xxxx Modal penyertaan
xxxx xxxx
xxxx Jumlah Aset Tetap
xxxx Modal sumbangan
Xxxx xxxx
xxxx Cadangan
xxxx xxxx
ASSET LAIN-LAIN SHU belum dibagi
xxxx xxxx
Aktiva Tetap Dalam Konstruksi Jumlah Ekuitas
xxxx xxxx
Beban Ditangguhkan Jumlah Aset Lain-Lain
JUMLAH KEWAJIBAN JUMLAH ASET
xxxx DAN EKUITAS
Xxxx xxxx
xxxx
Sumber : SAK, 2007:27.12
2. Perhitungan Hasil Usaha PHU
Perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
periode tertentu. Perhitungan hasil sisa usaha menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha yang diperoleh
mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non-anggota. Istilah perhitungan hasil sisa usaha digunakan
mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa hasil usaha atau laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat
bagi anggota SAK, 2007:27.9. Tabel 2.2
Perhitungan Hasil Usaha
20X1 20X0
PARTISIPASI ANGGOTA
xxxx
Partisipasi Bruto Anggota
Xxxx xxxx
Beban Pokok
xxxx xxxx
Partisipasi Neto Anggota
Xxxx
PENDAPATAN DARI ANGGOTA
xxxx
Penjualan
Xxxx xxxx
Harga Pokok
xxxx xxxx
Laba Rugi Kotor Dengan Non-Anggota
Xxxx xxxx
Sisa Hasil Usaha Kotor
Xxxx
Beban operasi
xxxx
Beban Usaha
xxxx xxxx
Sisa Hasil Usaha Koperasi
Xxxx xxxx
Beban Perkoperasian
xxxx xxxx
Sisa Hasil Usaha Setelah Beban Perkoperasian
Xxxx xxxx
Pendapatan Dan Beban Lain-Lain
Xxxx xxxx
Sisa Hasil Usaha Sebelum Pos-Pos Luar Biasa
Xxxx xxxx
Pendapatan Dan Beban Luar Biasa
Xxxx xxxx
Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak
Xxxx xxxx
Pajak Penghasilan
xxxx xxxx
Sisa Hasil Usaha Setelah Pajak
Xxxx
Sumber : SAK, 2007:27.12
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan
kas yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada periode tertentu SAK,
2007:27.9. Laporan Promosi Ekonomi Anggota
1. Menurut PSAK No. 27 2007:27.9, laporan promosi ekonomi
anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan
tersebut mencakup empat unsur, yaitu :
2. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa
bersama
3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi
Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama
4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha
Manfaat tersebut mencakup manfaat yang diperoleh selama tahun berjalan dari transaksi pelayanan yang dilakukan koperasi
untuk anggota dan manfaat yang diperoleh pada akhir tahun buku dari pembagian sisa hasil usaha tahun berjalan. Laporan promosi
ekonomi anggota ini disesuaikan dengan jenis koperasi dan usaha yang dijalankannya SAK, 2007:27.9.
Sisa hasil usaha tahun berjalan harus dibagi sesuai dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
ketentuan anggaran dan anggaran rumah tangga koperasi. Bagian sisa hasil usaha untuk anggota merupakan manfaat ekonomi yang
diterima anggota pada akhir tahun buku. Dalam hal pembagian sisa hasil usaha tahun berjalan belum dibagi karena tidak diatur secara
tegas pembagiannya dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga yang harus menunggu keputusan rapat anggota, maka
manfaat ekonomi yang diterima dari pembagian sisa hasil usaha dapat dicatat atas dasar taksiran jumlah bagian sisa hasil usaha yang
akan diterima oleh anggota SAK, 2007:27.10. 5.
Catatan atas Menurut SAK 2007:27.10, catatan atas laporan keuangan
menyajikan pengungkapan disclosures yang memuat: Laporan Keuangan
a Perlakuan akuntansi antara lain mengenai
1
2 Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan
transaksi koperasi dengan anggota dan nonanggota
3 Kebijakan akuntansi tentang aset tetap, penilaian persediaan,
piutang, dan sebagainya
b Pengungkapan informasi lain antara lain :
Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan nonanggota
1 Kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota bait
yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
tangga maupun dalam praktek, atau yang telah dicapai oleh koperasi.
2 Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan
mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan dan pelatihan perkoperasian, usaha, manajemen yang
diselenggarakan untuk anggota, dan penciptaan lapangan usaha baru untuk anggota
3
4 Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dan transaksi
koperasi dengan anggota
5 Pengklasifikasian piutang dan utang yang timbul dari transaksi
koperasi dengan anggota dan nonanggota
6 Aset yang dioperasikan oleh koperasi tetapi bukan milik
koperasi Pembatasan penggunaan dan risiko atas aset tetap yang
diperoleh atas dasar hibah atau sumbangan
7 Aset yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan
saham dari perusahaan swasta 8
Pembagian sisa hasil usaha dan penggunaan cadangan 9
Hak dan tanggungan pemodal modal penyertaan 10
Penyelenggaraan rapat anggota, dan keputusan-keputusan penting yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan
penyajian laporan keuangan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2.2.3.3.Pengguna Laporan Keuangan Koperasi
Pengurus bertanggungjawab dan wajib melaporkan kepada rapat anggota segala sesuatu yang menyangkut tata kehidupan koperasi. Laporan
keuangan Koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan Keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan
pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Dengan demikian, dilihat dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus
dapat dijadikan sebagai salah satu evaluasi kemajuan koperasi Arifin, 2001:107. Pemakai laporan keuangan meliputi investor, karyawan,
pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintahan serta lembaga-lembaga, dan masyarakat.
Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan ini, meliputi SAK, 2002 : 2-3 :
1. Investor
2. Karyawan
3. Memberi pinjaman
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
5. Pelanggan
6. Pemerintah
7. Masyarakat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2.2.3.4.Tujuan Pelaporan Keuangan Koperasi
Tujuan laporan Keuangan koperasi adalah untuk menyediakan informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya.
Beberapa hal yang dapat diinformasikan oleh laporan keuangan sebagai berikut Arifin, 2001:108:
1. 2.
Prestasi keuangan koperasi selama suatu periode. Manfaat yang diperoleh setelah menjadi anggota koperasi.
3. Transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya
ekonomis, kewajiban, dan kekayaan bersih dalam suatu periode. Transaksi yang berkaitan dengan anggota dipisahkan dengan yang
bukan anggota. 4.
Informasi penting lainya yang mungkin mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas
koperasi.
2.2.3.5.Karakteristik Pelaporan Keuangan Koperasi
Menurut Arifin 2001:109 laporan Keuangan koperasi mempunyai karakter tersendiri sebagai berikut :
1.
2. Laporan Keuangan merupakan bagian dari pertanggungjawaban
pengurus kepada para anggotanya di dalam rapat anggota tahunan RAT.
Laporan Keuangan biasanya meliputi neracalaporan posisi Keuangan, laporan sisa hasil usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
dilakukan secara komparatif. 3.
4. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha
Brio. Laporan keuangan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani
oleh semua anggota pengurus KoperasiUU No.25 1992, Pasal 36 Ayat 1.
5.
6. SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota
didistribusikan sesuai dengan komponen-komponen pembagian SHU yang telah diatur dalam AD atau ART koperasi.
7. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan
konsolidasi dari koperasi-koperasi.
8. Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan sisa hasil
usaha tercermin pada perhitungan hasil usaha.
9. Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasil usaha kepada
anggota dan bukan anggota, berpedoman pada perbandingan manfaat yang diterima oleh anggota dan bukan anggota.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat menyajikan hak dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota,
disamping yang berasal dari bukan anggota.
10. Modal koperasi yang dibukukan terdiri dari :
a. Simpanan-simpanan
b. Pinjaman-pinjaman
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
c. Penyisihan dari hasil usahanya termasuk cadangan serta sumber-
sumber lain. 11.
Pendapatan koperasi yang di peroleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang
bersangkutan disebut sisa hasil usaha. Keanggotaan koperasi atau kepemilikan pada koperasi tidak dapat
dipindah-tangankan dengan dalih apapun.
2.2.4. Sisa Hasil Usaha 2.2.4.1.Pengertian Sisa Hasil Usaha
Pengertian Sisa Hasil Usaha menurut Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 bab IX pasal 45, adalah pendapatan koperasi yang
diperoleh dalam satu tahun buku setelah dikurangi penyusutan-penyusutan dan biaya-biaya dengan tahun buku yang bersangkutan. Sisa Hasil Usaha
terdiri dari dua bagian, yaitu Sitio dan Tamba, 2001 : 87 : a.
Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota, dibagi untuk :
1. Cadangan koperasi
2. Anggota sebanding dengan jasa yang diberikan
3. Anggota menurut perbandingan simpanan wajib dan pokok
4. Dana pengurus dan pengawas
5. Dana pegawai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
6. Dana pendidikan koperasi
7. Dana sosial
b. Sisa Hasil Usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk
bukan anggota, dibagi untuk : 1.
Cadangan koperasi 2.
Anggota menurut perbandingan simpanan pokok dan wajib 3.
Dana pengurus dan pengawas 4.
Dana pegawai atau karyawan 5.
Dana pendidikan koperasi 6.
Dana sosial Pembagian sisa hasil usaha diatur dalam anggaran dasar. Demikian
pula dengan cara penggunaan sisa hasil usaha, kecuali cadangan koperasi, diatur dalam anggaran dasar dengan mengutamakan kepentingan koperasi.
2.2.4.2.Pembagian Keuntungan SHU 1. SHU atas jasa modal
Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun investor, karena jasa atas modalnya simpanan tetap
diterima dari koperasinya, sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2. SHU atas jasa usaha
Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan. Secara umum SHU koperasi dibagi
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga koperasi sebagai berikut :
-
Jasa anggota
-
Dana pengurus
-
Dana karyawan
-
Dana pendidikan
-
Dana sosial
-
Dana untuk pengembangan usaha Agar tercermin azas keadilan, demokrasi, transparansi dan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut :
1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota SHU yang dibagi
kepada anggota adalah yang bersumber dari anggota sendiri. Sedangkan SHU yang bukan berasal dari hasil transaksi dengan anggota pada
dasarnya tidak dibagi kepada anggota, melainkan dijadikan cadangan koperasi. Langkah pertama dalam pembagian SHU adalah memilahkan
yang bersumber dari hasil transaksi usaha dengan anggota dan yang bersumber dari non anggota.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang
dilakukan anggota sendiri. SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif
dari modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukan anggota dengan koperasi.
3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan
Proses perhitungan SHU para anggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap
anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa partisipasinya.
4. SHU anggota dibayar secara tunai
SHU para anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang
sehat kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya.
2.2.5. Keanggotaan Koperasi
Menurut Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 pasal 17, menyatakan bahwa anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus
pengguna jasa koperasi, sedangkan keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Keanggotaan koperasi terdiri dari orang-orang atau badan hukum koperasi. Sedangkan yang dapat menjadi anggota koperasi adalah setiap
warga negara Indonesia yang : 1.
Mampu untuk melakukan tindakan hukum 2.
Menerima landasan idiil, azas dan sendi koperasi 3.
Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban-kewajiban dan hak-hak sebagai anggota, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan koperasi lainnya.
2.2.6. Jumlah Simpanan
Menurut SAK No. 27 2002 : 276 jumlah simpanan adalah sejumlah tertentu dalam nilai uang yang diserahkan oleh anggota koperasi atas
kehendak sendiri sesuai perjanjian. Jenis simpanan yang disetor oleh anggota kepada koperasi adalah :
a. Simpanan pokok, ialah suatu jumlah tertentu dalam jumlah pinjaman
yang sama besarnya bagi tiap-tiap anggota, yang wajib diserahkan atau disanggupkan secara tertulis akan diserahkan kepada koperasi pada
waktu akan menjadi anggota. b.
Simpanan wajib ialah suatu jumlah tertentu dalam nilai uang yang sama besarnya bagi tiap-tiap anggota yang wajib diserahkan oleh anggota
kepada koperasi pada waktu dan kesempatan tertentu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
c. Simpanan sukarela, ialah suatu jumlah tertentu dalam nilai uang yang
diserahkan oleh anggota kepada koperasi. Koperasi beranggotakan orang-orang yang menjadi pelanggan
usahanya. Mereka bergabung dengan menyerahkan sumbangan modal dalam bentuk simpanan pokok. Semakin banyak anggota koperasi yang
menyimpan dananya pada koperasi diharapkan akan meningkatkan volume kegiatan koperasi sehingga akan meningkatkan sisa hasil usaha yang akan
diperoleh koperasi dan akhirnya diharapkan pula akan meningkatkan gerakan pembangunan koperasi.
2.2.7. Jumlah Pinjaman
Jumlah pinjaman adalah sejumlah tertentu dalam nilai uang yang ditarik atau pinjaman oleh anggota koperasi dengan jangka waktu tertentu
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Dengan banyaknya anggota koperasi yang melakukan pinjaman pada
koperasi diharapkan mampu memberikan sumbangsih yang berkaitan dengan penerimaan sejumlah bunga terhadap pinjaman yang telah
dilakukan oleh anggota koperasi. Dengan demikian semakin banyak anggota koperasi yang melakukan pinjaman, diharapkan pula mampu
meningkatkan sisa hasil usaha koperasi yang nantinya juga akan mempengaruhi perputaran modal suatu koperasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2.2.8. Pengaruh Jumlah Anggota Terhadap Sisa Hasil Usaha
Menurut Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 pasal 45, menyatakan bahwa sisa hasil usaha koperasi merupakan pendapatan
koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak, dalam tahun buku yang
bersangkutan. Semakin banyak jumlah anggota koperasi maka akan dapat meningkatkan volume kegiatan koperasi sehingga akan meningkatkan Sisa
Hasil usaha koperasi dan pada akhirnya pula akan meningkatkan gerak pembangunan koperasi itu sendiri.
2.2.9. Pengaruh Jumlah Simpanan Terhadap Sisa Hasil Usaha
Banyak anggota koperasi yang menyimpan dananya pada koperasi, maka akan dapat meningkatkan modal koperasi. Peningkatan modal juga
dapat berasal dari simpanan sukarela yang diperoleh dari orang yang bukan anggota koperasi atau modal yang digali dari kewajiban lain.
Dengan semakin bertambahnya modal, maka akan semakin meningkatkan volume kegiatan koperasi dan sisa hasil usaha yang didapat dari
pendapatan atas kegiatan usaha koperasi tersebut.
2.2.10. Pengaruh Jumlah Pinjaman Terhadap Sisa Hasil Usaha
Semakin banyak anggota koperasi yang melakukan pinjaman pada koperasi, maka akan dapat menambah modal koperasi. Bertambahnya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
modal ini akan secara langsung mempengaruhi volume usaha dan sekaligus juga pembagian sisa hasil usaha koperasi itu sendiri.
2.3. Teori Yang Memberikan Pengaruh Jumlah anggota, Jumlah
Simpanan, dan Jumlah Pinjaman Terhadap Sisa Hasil Usaha. 2.3.1. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ini hakekatnya merupakan upaya untuk mencoba menjawab secara ringkas permasalahan yang telah
diidentifikasikan secara rasional melalui alur pikiran yang didasarkan pada kerangka logis.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diambil premis-premis yang kemudian
dari premis-premis tersebut akan disimpulkan sehingga dapat dijadikan dasar dalam mengemukakan hipotesis. Premis-premis tersebut adalah :
Premis 1 :
Jumlah anggota, volume usaha, jumlah simpanan dan jumlah pinjaman adalah merupakan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap
peningkatan SHU pada suatu koperasi Iramani : 1997.
Premis 2 :
Mengacu pada teori Baswir 2000 : 208 yang mengungkapkan bahwa besar kecilnya SHU sangat bergantung pada usaha simpan pinjam para
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
anggota, jumlah anggota yang dimiliki serta besarnya tambahan modal dari luar koperasi.
Premis 3 :
SHU adalah uang milik anggota atau kelebihan kontribusi anggota, sehingga SHU harus dikembalikan kepada anggota sebanding dengan
besarnya jasa usaha antara anggota dengan koperasinya. Ono Tarsono, 2001.
Uji Statistik Regresi Linier Berganda
Gambar 2.2 Kerangka Pikir
Jumlah Anggota koperasi X
1
Variabel bebas
Jumlah Simpanan X
2
Jumlah Pinjaman X
3
Sisa Hasil Usaha Y
Variabel terikat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2.4. Hipotesis