Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi apabila terdapat hubungan antara nilai

Tabel 4.6 Uji Multikolinieritas Variabel Colinearity Statistic Tolerance VIF Jumlah Anggota X 1 0.376 2.585 Jumlah Simpanan X 2 0.564 1.721 Jumlah Pinjaman X 3 0.360 2.742 Sumber: Lampiran 3 Berdasarkan hasil uji multikolinearitas yang ditampilkan pada lampiran, menunjukkan bahwa besarnya nilai tolerance dan VIF dari seluruh variabel independen telah memenuhi kriteria sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan.

b. Uji Autokorelasi Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, penelitian ini

menggunakan uji Durbin-Watson. Berdasarkan hasil uji autokorelasi yang ditampilkan pada lampiran, menunjukkan bahwa nilai Durbin_Watson adalah 1,699 yang berarti berada diantara minus dua -2 dan plus dua +2 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak terdapat gejala autokorelasi atau tidak adanya hubungan antara variabel dalam penelitian ini.

3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi apabila terdapat hubungan antara nilai

residual dengan variabel bebas dalam model regresi. Uji heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan menggunakan uji rank Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spearman . Apabila nilai signifikansi bernilai lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi unstandardized residual. Tabel 4.7 Uji Heteroskedasitas Variabel Sig. 2-tailed Jumlah Anggota X 1 0.223 Jumlah Simpanan X 2 0.190 Jumlah Pinjaman X 3 0.223 Sumber: Lampiran 4 Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi masing-masing variabel independen di ata s tingkat kepercayaan 5 α. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heterokedastisitas. 4.3.3. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Serta Jumlah Pinjaman Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha Variabel Koefisien Std. Error t hitung Sig. α=0,05 Tolerance VIF Constant -4.484 3.178 -4.614 .015 - - X .104 1 .659 3.732 .027 0.376 2.585 X .085 2 .079 3.071 .020 0.564 1.721 X3 1.110 .092 3.197 .027 0.360 2.742 Multiple R 0.706 R square 0.498 Adjusted R square 0.283 Std Error of Estimate 1.4827730 F test 8.313 Sig. F 0.016 Durbin-Watson test 1.699 Sumber : lampiran data diolah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Berdasarkan hasil olah data di atas, uji kecocokan model antara jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, serta Jumlah Pinjaman memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap SHU. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi Uji F yang kurang dari dari 0.05 0.016 0.05. Dengan kata lain hipotesis yang menyatakan bahwa variabel jumlah anggota, jumlah simpanan, serta jumlah pinjaman mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap sisa hasil usaha” terbukti benar. Koefisien determinasi R square sebesar 0,498 menunjukkan bahwa 49,8 variabilitas SHU dapat dijelaskan oleh variabel independen yang ada dalam variabel regresi linier berganda dan sisanya sebesar 50,2 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model analisis. Secara parsial, variabel jumlah anggota, jumlah simpanan, serta jumlah pinjaman memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap SHU. Berdasarkan hasil olahdata didapat hasil t hitung Variabel sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil Uji t t Sig. hitung Keterangan Jumlah Anggota X 1 3.732 .027 H i diterima Jumlah Simpanan X 2 3.071 .020 H i diterima Jumlah Pinjaman X 3 3.197 .027 H i diterima Sumber: hasil olahdata Hal ini dapat dilihat dari t hitung yang memiliki nilai lebih besar dari t tabel 2.201, dan nilai sig untuk t yang lebih kecil daripada 0.05 Sig 0.05. sehingga masing-masing variabel independen yang ada dalam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber variabel regresi linier berganda membuktikan bahwa dugaan hipotesis awal telah diterima. Dengan kata lain hipotesis yang menyatakan “variabel jumlah anggota, jumlah simpanan, serta jumlah pinjaman secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap sisa hasil usaha” terbukti benar.

4.4. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh jumlah modal, jumlah anggota dan jumlah pinjaman anggota terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha Koperasi Pedagang Bhakti Pati tahun 1992 - 2013.

4 20 145

Pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) studi kasus di BUMN/BUMD koperasi primer anggota PKPRI kota Madiun.

0 13 97

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN, DAN MODAL KERJA TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPWAN SETIA BHAKTI WANITA.

11 36 92

HUBUNGAN ANTARA JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH PINJAMAN, JUMLAH SIMPANAN DAN TAMBAHAN MODAL DENGAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARGA TP WACHID HASYIM SURABAYA.

0 0 79

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) DI KABUPATEN SIDOARJO.

0 3 97

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI MINA PUTRA BAHARI KABUPATEN ENDE.

8 17 97

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI KARYAWAN TIMAH MITRA MANDIRI PANGKALPINANG

0 0 18

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN SERTA JUMLAH PINJAMAN TERHADAP BESAR KECILNYA PEROLEHAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KARYAWAN “SARI MANIS” PT. PG. CANDI BARU – SIDOARJO

0 0 18

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) DI KABUPATEN SIDOARJO

0 1 23

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI MINA PUTRA BAHARI KABUPATEN ENDE

0 1 18