41
3.2.2. Sampel
Arikunto 2006:131 mengemukakan bahwa yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini pengambilan
sampel yang digunkan adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan berdasarkan kriteria tertentu, kriteria tersebut adalah:
1. Perusahaan food and beverages yang memiliki perdagangan yang aktif.
2. Perusahaan food and beverages yagn memiliki laporankeuangan lengkap
tahun 2006-2008 sesuai dengan yang diutuhkan dalam penelitian. Berdasarkan kriteria tersebut maka perusahaan food and beverages yang
dapat digunakan sebagai sampel sebanyak 5 perusahaan, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.1.
Sampel Penelitian Kode Emiten
ADES PT. Fast Food Indonesia Tbk
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
MYOR Mayora Indah Tbk
DLTA SMART Tbk
AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Sumber: JSX Statistik
3.3. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder dan diambil dari Bursa Efek Jakarta.
3.4. Model Dasar dan Analisa Data
Arikunto 2000:296 mengemukakan, ”analisis regresi berganda sebagai analisa tentang hubungan antara satu dependetn variabel dengan dua atau lebih
independent varibel”. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier
42
berganda regresi linier multiple, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel independet yaitu volume perdagangan. Variance return terhadap variabel
dependent yaiut spread harga saham. Adapun model regresi linier berganda tersebut adalah:
Y= α+β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ ε
Keterangan: Y
= spread harga saha α =
konstanta β
1-2
= koefisien
regresi X
1
= variance
return X
2
= volume
perdagangan ε =
standart error
3.5. Pengujian Asumsi Klasik
Kuncoro 2004:89 menyatakan bahwa dalam praktik, beberapa masalah sering muncul pada saat analisis regresi digunakan untuk mengestimasi suatu
model dengan sejumlah data. Masalah tersebut termasuk dalam pengujian asumsi klasik yang meliputi: uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas
dan uji autokoralasi.
3.5.1. Uji Normalitas
Uji normalitas memiliki tujuan untuk menguji apakah model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya me miliki distribusi
normal. Model regresi yang baik apabila distribusi data normal atau mendekati
43
normal. Dengan menggunakan program bantu SPSS distribusi kenormalan data dapat diketahui dari sebaran titik yang ada disekitar garis normal probability plot.
3.5.2. Uji Multikolinieritas
Rangkuti 2005:85 menyatakan bahwa multikolinieritas terjadi apabila masing-masing variabel independen memiliki korelasi yang sangat tinggi.
Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dalam penelitian ini dengan melihat nilai VIF variance inflation factor dan TOL
tolerance. Jika VIFdari 5, maka variabel tersebut mempunayi persoalan multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya dan TOL=0
3.5.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Ghozali, 2001:69. Salah satu uji heteroskedastisitas adalah uji Gletser, dalam uji Gletser mengusulkan untuk mergres nilai absolut
residual terhadap variabel bebas dengan persamaan sebagai berikut Ggozali, 2001:72:
|Ut| = α + β Xt + vi
3.5.4. Uji Autokorelasi
Rangkuti 2005:127 mendefinisikan autokorelasi sebagai korelasi antara masing-masing pengamatan yang terdapat pada data time series data berurutan
berdasarkan waktu atau data cross sectional data yang dibuat berdasarkan ruang
44
3.6. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t. Uji t dipergunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Adapun prosedur adalah sebagai berikut:
a. H
: B
1
= B
2
= 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara X
1
atau X
2
terhadap Y H
a
: B
1
= B
2
≠ 0 ada pengaruh yang signifikan antar X
1
atau X
2
terhadap Y b.
Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 c.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: -
Apabila nilai probalitas 0,05 H diterima dan H
a
ditolak artinya model regresi yang dihasilkan tidak cocok untuk mengetahui pengaruh sikap,
motivasi dan kepribadian terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan.
- Apabila nilai probabilitas 0,05 H
ditolak dan H
a
diterima artinya model regresi yang dihasilakan cocok untuk mengetahui pengaruh sikap,
motivasi, dan kepribadian terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum PT. Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia BEI saat ini adalah gabungan dari Bursa Efek Jakarta BEJ atau Jakarta Stock Exchange dan Bursa Efek Surabaya BES.
Bursa Efek Jakarta BEJ atau Jakarta Stock Exchange merupakan akhir dari perjalanan panjang Pasar Modal Indonesia. Sejarah Pasar Modal Indonesia
dimulai dengan dibentuknya bursa efek di Batavia sekarang Jakarta pada tahun 1912 oleh Vereniging Voor de Effectenhandel, kemudian pada tahun 1925
pemerintah kolonial Belanda menambah lagi dua bursa, yaitu Bursa Efek Semarang dan Surabaya. Ketiga bursa ini menghentikan aktivitasnya menjelang
invasi Jepang pada tahun 1942, dan dimulai kembali dengan dibukanya Bursa Efek Jakarta pada tahun1952. program nasionalisasi yang dilakukan pemerintah
pada tahun1956, mengkibatkan terhentinya aktivitas pasar modal.
4.1.2. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia:
Visi Bursa Efek Indonesia adalah menjadikan Bursa Efek Indonesia sebagai sarana yang efisien untuk menghimpun dana bagi investor dan
perdagangan instrumen pasar modal baik untuk masyarakat Indonesia maupun masyarakat Internasional.
Misi Bursa Efek Indonesia adalah mewujudkan Bursa Efek Indonesia sebagai bursa efek yang berskala Internasional yang menawarkan kesempatan
45