50
4.1.7. Gambaran Umum PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk IDX: AISA merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi makanan yang bermarkas diJakarta, Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1985. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam-macam bahan makanan.
Pada tahun 1959, almarhum Tan Pia Sioe mendirikan bisnis keluarga yang nantinya berkembang menjadi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. TPS-Food.
Sebuah Bisnis keluarga yang memproduksi bihun jagung dengan nama Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di Sukoharjo, Jawa Tengah. Sampai hari ini,
kultur manajemen yang erat seperti sebuah keluarga adalah salah satu nilai yang terus dipertahankan oleh generasi ketiga dari sang pendiri.
Untuk memenuhi permintaan pasar akan produk-produk makanan yang terus tumbuh, PT. Tiga Pilar Sejahtera didirikan pada tahun 1992 dan menjadi
perusahaan publik pada 2003. TPS-Food selalu menekankan pentingnya produk yang berkualitas dan memberikan nilai tambah kepada konsumen. Berbekal
pengalaman yang panjang, tradisi, serta loyalitas konsumen; TPS-Food berhasil meraih posisi sebagai produsen mi kering dan bihun terdepan di pasar Indonesia.
4.2. Penyajian Data
4.2.1. Variabel Volume Perdagangan X
1
Volume perdagangan saham merupakan aktivitas perdagangan saham pasar sekunder dalam periode waktu tertentu dengan satuan lembar saham.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data mengenai volume perdagangan sebagai berikut:
51
Tabel 4.1. Data Volume Perdagangan Perusahaan Food and Beverage Tahun
2007 sd 2009 No.
Nama Perusahaan Tahun
Jumlah Per Lmbr Shm
1 PT. Fast Food Indonesia Tbk
2007 2.530.000
2008 330.000
2009 1.000.000
2 Indofood Sukses Makmur Tbk
2007 7.933.000.000
2008 7.035.000.000
2009 10.912.000.000
3 Mayora Indah Tbk
2007 69.920.000
2008 27.510.000
2009 73.000.000
4 SMART Tbk
2007 755.000.000
2008 6.000.000
2009 3.000.000
5 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
2007 981.000.000
2008 1.507.000.000
2009 517.000.000
Sumber : Bursa Efek Indonesia pada lampiran 2 Dari tabel tersebut di atas menunjukkan besar volume perdagangan yang
dilihat dari jumlah per lembar saham. Jumlah per lembar saham yang beredar terbesar terdapat pada perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu sebesar
10.912.000.000 lembar pada tahun 2009. Sedangkan jumlah lembar saham terkecil terdapat pada perusahaan PT. Fast Food Indonesia Tbk yaitu sebesar
330.000 saham pada tahun 2008. Kegiatan perdagangan saham yang terjadi pada perusahaan akan menghasilkan volume perdagangan saham. Hal ini menyebabkan
jumlah transaksi saham atau volume saham yang diperjual belikan dapat berubah- ubah setiap hari. Tinggi rendahnya volume perdagangan saham adalah penilaian
yang dipengaruhi oleh banyak factor. Seperti kinerja perusahaan, kebijakan direksi dalam investasi lain, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, tingkat
pendapatan, laju inflasi, penawaran dan permintaan dan kemampuan analisa efek
52
harga saham itu sendiri juga merupakan sebagian hal-hal yang berpengaruh terhadap volume perdagangan saham dan masih banyak lagi factor yang
mempengaruhinya.
4.2.2. Variabel Varians Return X
2
Varians return menunjukkan nilai dari resiko saham dan menunjukkan variabilitas return di seputar return normal. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan diperoleh data mengenai varians return sebagai berikut:
Tabel 4.2. Data Varians Return Perusahaan Food and Beverage Tahun 2007
sd 2009 No.
Nama Perusahaan Tahun
Varians Return X2
1 PT. Fast Food Indonesia Tbk 2007
7,454 2008
0,014 2009
0,036 2 Indofood Sukses Makmur Tbk
2007 0,021
2008 0,046
2009 0,145
3 Mayora Indah Tbk 2007
0,017 2008
0,054 2009
0,126 4 SMART Tbk
2007 0,055
2008 0,085
2009 5,853
5 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2007
0,106 2008
0,006 2009
0,003 Sumber: Bursa Efek Indonesia pada lampiran 2
Dari data varians return tersebut di atas menunjukkan nilai varians return terbesar ada pada perusahaan PT. Fast Food Indonesia Tbk pada tahun 2007 yaitu
sebesar 7,454. Sedangkan nilai terkecil varians return terdapat pada perusahaan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk tahun 2009 sebesar 0,003. Semakin tinggi
53
variance return menunjukkan semakin bervariasi nya return harian yang diperoleh investor, yang menunjukkan ketidakpastian pasar yang tinggi.
4.2.3. Variabel