32
asosiasi perilaku musiman antara bid ask spread dengan volume perdagangan, jumlah traders, dan ukuran order flow rata-rata.
2.2.6. Analisa Variabel-variabel yang mempengaruhi bid-ask spread saham
2.2.6.1.Volume Perdagangan
Informasi yang lengkap merupakan kunci pokok dan sangat mempengaruhi dalam memutuskan tindakan dalam seluruh aktivitas dibidang
jual-beli saham di bursa efek. Informasi misalnya profil perusahaan, informasi keuangan perusahaan dan sebagainya sangat mempengaruhi jumlah transaksi
saham dan sensitive terhadap terjadinya fluktuasi membuat para investor mampu mengantisipasi keadaan.
Kegiatan perdagangan saham tidak berbeda dengan perdagangan pada umumnya yang melibatkan penjual dan pembeli. Dari adanya perdagangan saham
yang terjadi maka akan menghasilkan volume perdagangan saham. Hal ini menyebabkan jumlah transaksi saham atau volume saham yang diperjual belikan
dapat berubah-ubah setiap hari. Tinggi rendahnya volume perdagangan saham adalah penilaian yang dipengaruhi oleh banyak factor. Seperti kinerja perusahaan,
kebijakan direksi dalam investasi lain, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, tingkat pendapatan, laju inflasi, penawaran dan permintaan dan kemampuan
analisa efek harga saham itu sendiri juga merupakan sebagian hal-hal yang berpengaruh terhadap volume perdagangan saham dan masih banyak lagi factor
yang mempengaruhinya Fitra, 2007:22. Volume perdagangan saham merupakan aktivitas perdagangan saham
pasar sekunder dalam periode waktu tertentu dengan satuan lembar saham. Teori
33
analisis teknis menyatakan bahwa volume perdagangan saham ditentukan semata- mata oleh adanya interaksi kekuatan permintaan dan penawaran. Jumlah saham
yang ditransaksikan di pasar sekunder ini dalam periode bulanan dengan tingkat harga yang terbentuk melalui mekanisme pasar. Volume saham yang
diperdagangkan merupakan petunjuk lain mengenai kekuatan dan kelemahan teknis.
Volume perdagangan diartikan sebagai jumlah lembar saham yang diper- dagangkan pada hari tertentu Abdul dan Nasuhi, 2000. Perdagangan suatu
saham yang aktif, yaitu dengan volume per-dagangan yang besar, menunjukkan bahwa saham tersebut digemari oleh para investor yang berarti saham tersebut
cepat diper-dagangkan. Ada kemungkinkan dealer akan mengubah posisi kepemilikan sahamnya pada saat perdagangan saham semakin tinggi atau dealer
tidak perlu memegang saham dalam jumlah terlalu lama. Volume perdagangan akan menurunkan kos pemilikan saham sehingga menurunkan spread. Dengan
demikian semakin aktif perdagangan suatu saham atau semakin besar volume perdagangan suatu saham, maka semakin rendah biaya pemilikan saham tersebut
yang berarti akan mem-persempit bid-ask spread saham tersebut. Halim dan Hidayat 2000 berpendapat bahwa perdagangan suatu saham
yang aktif, yaitu dengan volume perdagangan yang besar, menunjukkan bahwa saham tersebut digemari investor. Dan artinya saham tersebut cepat
diperdagangkan. Kondisi dengan memungkinkan trader untuk tidak perlu memegang saham dalam waktu yang terlalu lama sehingga menurunkan inventory
holding costnya berarti mempersempit Spread.
34
2.2.6.2.Varians Return 1.
Return
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi atau
return ekpektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang Jogiyanto, 2003:109.
Return realisasi realized return merupakan return yang telah terjadi. Retrun realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena
digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi expected return dan
risiko di masa datang. Return ekspektasi expected return adalah return yang diharapkan akan
diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.
2. Saham
Saham ialah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas Gitosudarno, 2002:265.
a. Saham biasa. Saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh hak
istimewa. b.
Saham bonus. Saham bonus, diciptakan dari pos cadangan perseroan, yang terbentuk dari uang kontan yang tidak dibagikan kepada para pemegang
saham.
35
3. Return Saham
Dari pengertian mengenai return maupun saham yang telah dijelaskan dan dijabarkan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa return saham adalah
pengembalian dari modal atau investasi yang telah di investasikan oleh investor ke pada suatu perusahaan tertentu. Jadi apabila saham yang ditanamkan oleh investor
itu bernilai besar maka return saham yang diperoleh pada akhirnya nanti juga besar, begitu juga dengan sebaliknya apabila saham yang di investasikan oleh
investor itu dalam jumlah yang kecil maka hasil yang didapatkan pada akhirnya nanti juga tidak begitu besar.
Saham juga mempunyai beberapa macam jenisnya seperti yang telah di jelaskan diatas yaitu saham biasa, saham bonus Gitosudarmo, 2002:265.
4. Varian Return
Halim dan Hidayat 2000 mengatakan bahwa variabel lain yang mewakili inventory holding costs dan pengaruhnya terhadap Spread harga saham adalah
resiko saham yang ditunjukkan oleh variance return. Resiko diperoleh dari pengurangan expected return dengan retrun dan kemungkinannya return kurang
expected return Fabozzi dan Modigliani, 1996. Variance Return menunjukkan variabilitas return di seputar return normal. Semakin tinggi variance return
menunjukkan semakin bervariasi nya return harian yang diperoleh investor. Hal ini mencerminkan ketidakpastian pasar yang tinggi. Variance Return berkorelasi
positif dengan resiko Ambarwati:2008. Variance Return yang tinggi berarti resiko yang dihadapi juga cukup tinggi, karena itu dealer akan memberikan
Spread yang relatif besar untuk mengantisipasi besarnya resiko tersebut. Dengan
36
alasan ini, maka variance return di hipotesakan berhubungan positif dengan bid- ask Spread.
VARTOTRAHDT = n
TARAHDT RA
RETHi
a t
i 2
Keterangan : RATARAHDT
= Rata-rata aritmatika return harian dalam tahun a
= awal periode, yaitu mulai 1 januari tahun XXXX t
= Tanggal hari efektif tahun XXXX n
= Jumlah hari
2.2.7. Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Bid Ask Spread Harga