23
a. Apabila NI harga pasar saat ini, maka saham tersebtut dinilai
undervalued harganya terlalu rendah, dan karenanya seharusnya dibeli atau ditahan apabila saham tersebut telah dimiliki.
b. Apabila NI harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai overvalued
harganya terlalu mahal, dan karenya seharusnya dijual. c.
Apabila NI = harga pasar saat inik maka saham tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisi keseimbangan.
d. Model evaluasi penilaian saham.
model penilain merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan atau
yang diamati menjadi pikiran tentang harga saham.
B. Analisis Fundamental
Analisis fundamental Susanto dan Subardi, 2002:2 menyatakan suatu metode peramalan pergerakaninstrumen dinansial di waktu mendatang
berdasarkan pada perekonomian, politik, linkgungan dan faktor-faktor relevan lainnya serta statistik yang me mpunyai permintaan dana penawarn
instrumen finansial tersebut. Sedangkan menurut Halim 2003:17 dalam analisis ini dinyatakan
bahwa, saham memiliki nilai intrinsik tertentu nilai yang seharusnya. Analisis ini akan membandingkan nilai intrinsik suatu saham dengan harga
pasarnya gunak menentukan apakah harga pasar tersebut mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum. Nilai intrinsik suatu saham ditentukan oleh faktor-
faktor fundamental yang mempengaruhinya.
24
Ide dasar pendekatan ini adalah, bahwa harga saham akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan itu sendiri dipengaruhi oleh
industri dan perekonomian secara makro. Menurut Halim 2002:21 ada beberapa pendekatan yang bisa
digunakan dalam analisis ini, adalah sebagai berikut: a.
Pendekatan Deviden Deviden merupakan sebagian dari laba yang dibagikan kepada
pemegang saham. Bagi investor jumlah rupiah yang diterima dari pembayaran deviden resikonya lebih kecil dari capital gain dan deviden
dapat diperkirakan sebelumnya. Pengaruh penurunan besarnya deviden yang dibayar dapat menjadi
informasi yang kurang baik bagi perusahaan, karena deviden sebagai tanda tersedianya pendapatan perusahaan dan besarnya deviden yang dibayar
sebagai informasi tingkat pertumbuhan pendapatan perusahaan saat ini dan masa mendatang.
b. Pendekatan Price Earning Ratio PER
Rasio ini sering digunakna oleh analisis saham untuk menilai harga saham. Pada dasarnya PER memberikan indikasi tentang jangka waktu
yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada suatu periode tertentu. Oleh karena itu, rasio
ini menggambarkan kesediaan investor embayar suatu jumlah tertentu untuk setiap rupiah perolehan laba perusahaan.
25
C. Analisis Teknikal
Analisis teknikal Susanto dan Subardi, 2002:2 menyatakan suatu metode meramalkan pergerakan harga saham dan meramalkan kecenderungan
pasar di masa mendataqng dengan cara memperlajari grafik harga saham, volume perdagangan dan indeks harga saham gabungan.
Sedangkan menurut Halim 2002:25 analisis ini dimulai dengan cara memperhatikan perubahan saham itu sendiri dari waktu ke waktu. Analisis ini
beranggapan bahwa harga suatu saham akan ditentukan oleh supply dan dimand terhadap saham tersebut, Sehingga asumsi dasar yang berlaku dalam
analisis ini adalah: a.
Harga pasar saham ditentukan oleh interaksi supply dan demand. b.
Supply dan demand itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang rasional maupun irasional.
c. Perubahan harga saham cenderung bergerak mengikuti trend tertentu.
d. Trend tersebut dapat berubah karena bergesernya supply dan demand.
e. Pergeseran supply dan demand dapat dideteksi dengan mempelajari
diagram dari perilaku pasar. f.
Pola-pola tertentu yang terjadi pada masa lalu akan terulang kembali dimasa mendatang.
Menurut Halim 2005:29 ada lima pendekatan yang bisa digunakan untuk analisis ini adalah sebagai berikut:
26
a. Teori Dow
Teori ini beruapya untuk menyelidiki bagaimana trend yang terjadi di pasar saham, baik saham individual maupun secara keseluruhan.
pergeseran tersebut meliputi primary movement, secondary movement dan tertiary movement.
b. Bar Chat
Dalam pendekatan ini digunakan tiga tipe dasar diagram, yaitu: diagram garis, diagram batang dan diagram titik. Ketiganya menggunakan
grafik batang bar chat yang menunjukkan volume saham yang diperdagangkan pada masing-masing perubahan harga.
c. Breadth of Market Analysis
Analisis keluasan pasar breadth of market dilakukan dengan cara membandingkan jumlah saham yang mengalami kenaikan harga dengan
jumlah saham yang mengalami penurunan harga, selanjutnya diakumulasikan.
d. Relative Strength Analysis
Analisis kekuatan relatif ini berupaya mengidentifikasikan saham yang memiliki kekuatan relatif terhadap saham lain. Harga saham yang
memiliki kekuatan relatif akan meningkat lebih cepat dari harga saham lain pada saat bull market dibandingkan dengan saham lain. Dengan
memilih investasi pada saham seperti itulah seoranginvestor akan mendapat return tertinggi, karena kekuatan relatif tersebut cenderung tidak
akan berubah dari waktu ke waktu.
27
e. Moving Average Analysis
Analisis ini memfokuskan pada harga dan atau moving average dengan cara mengamati berbagi perubahan harga yang terjadi pada
beberapa hari terakhir pada saat penutupan harga. Investor dianjurkan untuk membeli saham pada saat:
1 Moving average line merata dan harga saham melampaui garis
tersebut. 2
Harga berada dibawah moving average line yang sedang naik. 3
Harga berada di atas moving average line yang turun, namun kembali naik sebelum mencapai garis tersebut.
2.2.3. Gambaran Umum dan Pengertian Spread Harga Saham