4.3.1 Penetapan Level dan Faktor Terkendali
Sebelum pengambilan keputusan pada penetapan faktor-faktor yang berpengaruh, sebaiknya perlu diperhatikan lebih dahulu pemilihan alternatif dari
uji coba yang telah dilaksanakan berdasarkan pengalaman dan studi pustaka dari pihak perusahaan. Faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh sistem dengan
komposis material beserta levelnya dapat ditetapkan seperti dalam tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Faktor Terkendali dan Level
Sumber : Data PTPN XI, PK Rosella Baru, Surabaya
Kode Faktor
Level 1 Level 2
Level 3
A Polypropylene PP
75 Kg 100 Kg
125 Kg B
Calsium Carbonat CaCo3
15 Kg 20 Kg
25 Kg C
Kecepatan screw 38 rpm
55 rpm 72 rpm
D Suhu Cylinder
219 C 244
C 269 C
4.3.2 Perhitungan Derajad Kebebasan Level Faktor
Penjabaran parameter-parameter yang disebut sebagai faktor kontrol dalam penelitian ini terdapat 4 faktor dan masing-masing faktor mempunyai 3 level.
Derajat kebebasan dk setiap faktor merupakan jumlah level pada faktor dikurangi 1. Sedangkan derajat kebebasan dk untuk interaksi faktor merupakan
perkalian antara dk faktor yang berinteraksi. Sehingga perhitungan derajat kebebasan total merupakan penjumlahan dari
derajat kebebasan semua faktor dan interaksi. dk untuk semua faktor A, B, C dan D masing-masing 3 level dan dk untuk 2 interaksi AxB dan AxC adalah
4 Faktor = 4 x 3-1
= 8 2 Interaksi
= 2 x 3-13-1 = 8
Total derajat kebebasan = 16
A D
B C
Gambar 4.2 Linear graph L OA
27
4.3.3 Pemilihan Tabel Orthogonal Array dan Penempatan Faktor
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, untuk pemilihan level 3 adalah rancangan matriks L
9
3
4
, L
27
3
13
, L
81
3
40
. Derajat kebebasan dalam orthogonal array OA menunjukkan jumlah minimal baris, sehingga OA yang
dipilih. paling sedikit harus mempunyai 16 baris. L
27
3
13
merupakan matriks OA yang dapat digunakan sebagai eksperimen.
Matriks L
27
OA adalah matriks yang memuat 27 baris sebagai banyaknya kombinasi percobaan yang terpilih dan 13 kolom untuk menempatkan efek faktor
utama dan interaksinya. Dalam hal ini tidak semua kolom dalam matriks terisi semua mengingat aturan penempatan faktor dan interaksi didasarkan pada linear
graph dan triangular tabel.
Gambar 4.3 Standar Linear graph L
27
OA Linear graph L
27
ini menyerupai bentuk standar linear graph seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :
Dari standar linear graph, maka dapat ditentukan susunan penempatan faktor dan interaksinya adalah:
1
1. Faktor A diletakkan pada kolom 1
2. Faktor B diletakkan pada kolom 2
3. Faktor C diletakkan pada kolom 5
4. Faktor D diletakkan pada kolom 9
5. Interaksi AxC diletakkan pada kolom 6 dan 7
6. Interaksi BxC diletakkan pada kolom 8,11
Sedangkan untuk kolom kosong yaitu 3, 4, 10, 12, dan 13 ditulis “e” menyatakan error. Penempatan faktor dan interaksi dapat dilihat pada tebel 4.2
dibawah ini: 2
5 9
3,4
8,11 6,7
10 12 13
Tabel 4.2 Orthogonal Array L
27
3
13
KOLOM KOLOM A
B AxB
1 AxB
2 C
AxC 1
AxC 2
e D e e e e 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 5 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 1
6 1 2 2 2 3 3 3 1 1 1 2 2 2 7 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 2 2 2
8 1 3 3 3 2 2 2 1 1 1 3 3 3 9 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1
10 2 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 11 2 1 2 3 2 3 1 2 3 1 2 3 1
12 2 1 2 3 3 1 2 3 1 2 3 1 2 13 2 2 3 1 1 2 3 2 3 1 3 1 2
14 2 2 3 1 2 3 1 3 1 2 1 2 3 15 2 2 3 1 3 1 2 1 2 3 2 3 1
16 2 3 1 2 1 2 3 3 1 2 2 3 1 17 2 3 1 2 2 3 1 1 2 3 3 1 2
18 2 3 1 2 3 1 2 2 3 1 1 2 3 19 3 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2
20 3 1 3 2 2 1 3 2 1 3 2 1 3 21 3 1 3 2 3 2 1 3 2 1 3 2 1
22 3 2 1 3 1 3 2 2 1 3 3 2 1 23 3 2 1 3 2 1 3 3 2 1 1 3 2
24 3 2 1 3 3 2 1 1 3 2 2 1 3 25 3 3 2 1 1 3 2 3 2 1 2 1 3
26 3 3 2 1 2 1 3 1 3 2 3 2 1 27 3 3 2 1 3 2 1 2 1 3 1 3 2
Keterangan :
1. Angka 1, 2, 3 menunjukan level faktor
2. Kode A, B, C, D merupakan faktor terkendali
data level dan faktor selengkapnya terdapat pada tabel 4.1
4.4 Pelaksanaan Percobaan