Gambar 4.1 diagram sebab akibat kekuatan tarik benang karung plastik pada
mesin extruder
4.2 Identifikasi Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kekuatan tarik benang karung plastik pada mesin extruder dibutuhkan informasi yang
selengkap-lengkapnya dan pemahaman yang lebih mendalam menyangkut faktor- faktor yang diamati berdasarkan kondisi sekitar permasalahan demi untuk
menghindari kesalahan dalam menetapkan faktor-faktor terkendali.
4.3 Metode Taguchi
Metode Taguchi merupakan suatu percobaan yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh untuk mendapatkan tujuan
karakteristik kualitas yang ditetapkan. Pelaksanaan eksperimen Taguchi akan lebih didasarkan pada faktor dan level terkendali dengan melihat nilai rata-rata
dan rasio SN dengan menggunakan matriks ortogonal array dan analisa hasil melalui ANOVA.
4.3.1 Penetapan Level dan Faktor Terkendali
Sebelum pengambilan keputusan pada penetapan faktor-faktor yang berpengaruh, sebaiknya perlu diperhatikan lebih dahulu pemilihan alternatif dari
uji coba yang telah dilaksanakan berdasarkan pengalaman dan studi pustaka dari pihak perusahaan. Faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh sistem dengan
komposis material beserta levelnya dapat ditetapkan seperti dalam tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Faktor Terkendali dan Level
Sumber : Data PTPN XI, PK Rosella Baru, Surabaya
Kode Faktor
Level 1 Level 2
Level 3
A Polypropylene PP
75 Kg 100 Kg
125 Kg B
Calsium Carbonat CaCo3
15 Kg 20 Kg
25 Kg C
Kecepatan screw 38 rpm
55 rpm 72 rpm
D Suhu Cylinder
219 C 244
C 269 C
4.3.2 Perhitungan Derajad Kebebasan Level Faktor
Penjabaran parameter-parameter yang disebut sebagai faktor kontrol dalam penelitian ini terdapat 4 faktor dan masing-masing faktor mempunyai 3 level.
Derajat kebebasan dk setiap faktor merupakan jumlah level pada faktor dikurangi 1. Sedangkan derajat kebebasan dk untuk interaksi faktor merupakan
perkalian antara dk faktor yang berinteraksi. Sehingga perhitungan derajat kebebasan total merupakan penjumlahan dari
derajat kebebasan semua faktor dan interaksi. dk untuk semua faktor A, B, C dan D masing-masing 3 level dan dk untuk 2 interaksi AxB dan AxC adalah
4 Faktor = 4 x 3-1
= 8 2 Interaksi
= 2 x 3-13-1 = 8
Total derajat kebebasan = 16
A D
B C
Gambar 4.2 Linear graph L OA
27
4.3.3 Pemilihan Tabel Orthogonal Array dan Penempatan Faktor
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, untuk pemilihan level 3 adalah rancangan matriks L
9
3
4
, L
27
3
13
, L
81
3
40
. Derajat kebebasan dalam orthogonal array OA menunjukkan jumlah minimal baris, sehingga OA yang
dipilih. paling sedikit harus mempunyai 16 baris. L
27
3
13
merupakan matriks OA yang dapat digunakan sebagai eksperimen.
Matriks L
27
OA adalah matriks yang memuat 27 baris sebagai banyaknya kombinasi percobaan yang terpilih dan 13 kolom untuk menempatkan efek faktor
utama dan interaksinya. Dalam hal ini tidak semua kolom dalam matriks terisi semua mengingat aturan penempatan faktor dan interaksi didasarkan pada linear
graph dan triangular tabel.
Gambar 4.3 Standar Linear graph L
27
OA Linear graph L
27
ini menyerupai bentuk standar linear graph seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :
Dari standar linear graph, maka dapat ditentukan susunan penempatan faktor dan interaksinya adalah:
1
1. Faktor A diletakkan pada kolom 1
2. Faktor B diletakkan pada kolom 2
3. Faktor C diletakkan pada kolom 5
4. Faktor D diletakkan pada kolom 9
5. Interaksi AxC diletakkan pada kolom 6 dan 7
6. Interaksi BxC diletakkan pada kolom 8,11
Sedangkan untuk kolom kosong yaitu 3, 4, 10, 12, dan 13 ditulis “e” menyatakan error. Penempatan faktor dan interaksi dapat dilihat pada tebel 4.2
dibawah ini: 2
5 9
3,4
8,11 6,7
10 12 13
Tabel 4.2 Orthogonal Array L
27
3
13
KOLOM KOLOM A
B AxB
1 AxB
2 C
AxC 1
AxC 2
e D e e e e 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 5 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 1
6 1 2 2 2 3 3 3 1 1 1 2 2 2 7 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 2 2 2
8 1 3 3 3 2 2 2 1 1 1 3 3 3 9 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1
10 2 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 11 2 1 2 3 2 3 1 2 3 1 2 3 1
12 2 1 2 3 3 1 2 3 1 2 3 1 2 13 2 2 3 1 1 2 3 2 3 1 3 1 2
14 2 2 3 1 2 3 1 3 1 2 1 2 3 15 2 2 3 1 3 1 2 1 2 3 2 3 1
16 2 3 1 2 1 2 3 3 1 2 2 3 1 17 2 3 1 2 2 3 1 1 2 3 3 1 2
18 2 3 1 2 3 1 2 2 3 1 1 2 3 19 3 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2
20 3 1 3 2 2 1 3 2 1 3 2 1 3 21 3 1 3 2 3 2 1 3 2 1 3 2 1
22 3 2 1 3 1 3 2 2 1 3 3 2 1 23 3 2 1 3 2 1 3 3 2 1 1 3 2
24 3 2 1 3 3 2 1 1 3 2 2 1 3 25 3 3 2 1 1 3 2 3 2 1 2 1 3
26 3 3 2 1 2 1 3 1 3 2 3 2 1 27 3 3 2 1 3 2 1 2 1 3 1 3 2
Keterangan :
1. Angka 1, 2, 3 menunjukan level faktor
2. Kode A, B, C, D merupakan faktor terkendali
data level dan faktor selengkapnya terdapat pada tabel 4.1
4.4 Pelaksanaan Percobaan
Setelah pemilihan orthogonal array dan penempatan faktor ke dalam array, maka selanjutnya melakukan percobaan berdasarkan array tersebut Untuk
memperoleh nilai taksiran yang lebih akurat mengenai efek dari suatu faktor perlu dilakukan pengulangan replikasi. Tetapi mengingat keterbatasan waktu, fasilitas
dan biaya yang tersedia, maka dilakukan 3 kali replikasi tiap eksperimen. Hasil perhitungan kekuatan tarik benang karung plastik secara lengkap dapat dilihat
pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Data Hasil Percobaan Uji Kekuatan Tarik Benang Karung Plastik
Faktor Replikasi kgforce
Trial A B C D
1 2 3 Jumlah
Mean 1
75 Kg 15 Kg 38 rpm 219
C 3,2 3,3 3,2 9,7
3,233 2
75 Kg 15 Kg 55 rpm 244
C 3,3 3,4 3,4
10,1 3,367
3 75 Kg
15 Kg 72 rpm 269 C
3,4 3,2 3,4 10 3,333 4
75 Kg 20 Kg 38 rpm 244
C 3,6 3,5 3,6
10,7 3,567
5 75 Kg
20 Kg 55 rpm 269 C
3,3 3,4 3,5 10,2
3,400 6
75 Kg 20 Kg 72 rpm 219
C 3,4 3,6 3,3
10,3 3,433
7 75 Kg
25 Kg 38 rpm 269 C
3,5 3,8 3,4 10,7
3,567 8
75 Kg 25 Kg 55 rpm 219
C 3,5 3,6 3,5
10,6 3,533
9 75 Kg
25 Kg 72 rpm 244 C
3,6 3,3 3,6 10,5
3,500 10
100 Kg 15 Kg 38 rpm 244 C
3,4 3,3 3,4 10,1
3,367 11
100 Kg 15 Kg 55 rpm 269 C
3,7 3,4 3,8 10,9
3,633 12
100 Kg 15 Kg 72 rpm 219 C
3,3 3,5 3,7 10,5
3,500 13
100 Kg 20 Kg 38 rpm 269 C
3,2 3,6 3,8 10,6
3,533 14
100 Kg 20 Kg 55 rpm 219 C
3,5 3,7 3,4 10,6
3,533 15
100 Kg 20 Kg 72 rpm 244 C
3,4 3,8 3,3 10,5
3,500 16
100 Kg 25 Kg 38 rpm 219 C
3,3 3,4 3,2 9,9 3,300
17 100 Kg 25 Kg 55 rpm 244
C 3,3 3,4 3,3 10 3,333
18 100 Kg 25 Kg 72 rpm 269
C 3,6 3,3 3,5
10,4 3,467
19 125 Kg 15 Kg 38 rpm 269
C 3,7 3,5 3,6
10,8 3,600
20 125 Kg 15 Kg 55 rpm 219
C 3,8 3,5 3,4
10,7 3,567
21 125 Kg 15 Kg 72 rpm 244
C 3,6 3,6 3,6
10,8 3,600
22 125 Kg 20 Kg 38 rpm 219
C 3,5 3,3 3,2 10 3,333
23 125 Kg 20 Kg 55 rpm 244
C 3,4 3,2 3,3 9,9
3,300
24 125 Kg 20 Kg 72 rpm 269
C 3,8 3,6 3,5
10,9 3,633
25 125 Kg 25 Kg 38 rpm 244
C 3,7 3,5 3,6
10,8 3,600
26 125 Kg 25 Kg 55 rpm 269
C 3,8 3,7 3,8
11,3 3,767
27 125 Kg 25 Kg 72 rpm 219
C 3,7 3,5 3,7
10,9 3,633
Rata - rata 3,486
Sumber : Data PTPN XI, PK Rosella Baru, Surabaya
4.5 Analisis Hasil Percobaan