Analisis dan Uji Hipotesis

78

3. Autokorelasi

Dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time series tetapi data cross section yang diambil berdasarkan kuesioner, sehingga untuk uji autokorelasi tidak dilakukan. Karena uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series Santoso, 2000: 216.

4.3.5. Analisis dan Uji Hipotesis

Pengujian terhadap data dilakukan dengan uji analisis regresi linier berganda. Level confidence pada penelitian ini adalah 95 dengan level toleransi kesalahan adalah 5. Kesimpulan hasil analisis pada penelitian ini diarahkan pada nilai-p p-value. Bila nilai-p lebih besar dari batas toleransi 5 berarti analisis menerima hipotesis null, tetapi bila nilai-p lebih kecil dari batas toleransi 5, maka hasil analisis menolak hipotesis null. Adapun langkah-langkah analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Langkah 1 : Uji F Uji F digunakan untuk menguji apakah model regresi linier berganda yang digunakan adalah cocok atau tidak untuk mengetahui pengaruh komunikasi pemakai X 1 , partisipasi pemakai X 2 , kompleksitas sistem X 3 , struktur organisasi X 4 terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi Y Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 79 Tabel 4.17 : Hasil Uji F Model Koefisien Regresi F hitung Sig p-value R 2 Konstanta komunikasi pemakai X 1 Partisipasi pemakai X 2 Kompleksitas sistem X 3 Struktur organisasi X 4 1,819 0,469 0,345 0,203 0,337 12,364 0,000 0,593 Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa komunikasi pemakai X 1 , partisipasi pemakai X 2 , kompleksitas sistem X 3 , struktur organisasi X 4 berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi Y. Hasil analisis Regresi dalam pengujian simultan menunjukkan nilai F hit sebesar 12,364 dan p-value = 0,000 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hasil analisis menolak hipotesis null dan menerima hipotesis alternative, yang berarti bahwa komunikasi pemakai X 1 , partisipasi pemakai X 2 , kompleksitas sistem X 3 , struktur organisasi X 4 secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi Y pada koperasi kelompok tani di kabupaten nganjuk. Dengan demikian hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini terbukti kebenarannya Langkah 2 : Interpretasi Model Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa model regresi linier berganda yang digunakan adalah cocok untuk mengetahui pengaruh komunikasi pemakai X 1 , partisipasi pemakai X 2 , kompleksitas sistem X 3 , struktur organisasi X 4 secara bersama-sama terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi Y pada koperasi kelompok tani di kabupaten nganjuk, maka model regresi linier berganda yang digunakan adalah : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 80 Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + ei Y = 1,819 + 0,469 X 1 + 0,345 X 2 + 0,203 X 3 + 0,337 X 4 Interpretasi dari model regresi linier berganda di atas adalah sebagai berikut : 1. Konstanta β artinya bahwa penggunaan sistem informasi akuntansi Y pada koperasi kelompok tani di kabupaten nganjuk akan mengalami kenaikan sebesar 1,819 satuan, jika variabel komunikasi pemakai X 1 , partisipasi pemakai X 2 , kompleksitas sistem X 3 , struktur organisasi X 4 konstan. 2. Koefisien regresi β 1 untuk komunikasi pemakai X 1 sebesar 0,469, berarti komunikasi pemakai X 1 mengalami kenaikan 1 satuan, maka penggunaan sistem informasi akuntansi Y akan mengalami kenaikan sebesar 0,469 satuan. Dengan anggapan partisipasi pemakai X 2 , kompleksitas sistem X 3 , struktur organisasi X 4 konstan. 3. Koefisien regresi β 2 untuk partisipasi pemakai X 2 sebesar 0,345, berarti partisipasi pemakai X 2 mengalami kenaikan 1 satuan, maka penggunaan sistem informasi akuntansi Y akan mengalami kenaikan sebesar 0,345 satuan. Dengan anggapan komunikasi pemakai X 1 , kompleksitas sistem X 3 , struktur organisasi X 4 konstan. 4. Koefisien regresi β 3 untuk kompleksitas sistem X 3 sebesar 0,203, berarti kompleksitas sistem X 3 mengalami kenaikan 1 satuan, maka penggunaan sistem informasi akuntansi Y akan mengalami kenaikan sebesar 0,203 satuan. Dengan anggapan komunikasi pemakai X 1 , partisipasi pemakai X 2 , struktur organisasi X 4 konstan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 81 5. Koefisien regresi β 4 untuk struktur organisasi X 4 sebesar 0,337, berarti struktur organisasi X 4 mengalami kenaikan 1 satuan, maka penggunaan sistem informasi akuntansi Y akan mengalami kenaikan sebesar 0,337 satuan. Dengan anggapan komunikasi pemakai X 1 , partisipasi pemakai X 2 , kompleksitas sistem X 3 konstan. Langkah 3 : Pengujian Hipotesis dengan Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh komunikasi pemakai X 1 , partisipasi pemakai X 2 , kompleksitas sistem X 3 , struktur organisasi X 4 secara parsial terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi Y pada koperasi kelompok tani di kabupaten nganjuk. Berikut ini hasil uji t : Tabel 4.18 : Hasil Uji t Model t hitung Sig p-value Komunikasi pemakai X 1 Partisipasi pemakai X 2 Kompleksitas sistem X 3 Struktur organisasi X 4 2,431 2,325 2,234 2,872 0,021 0,026 0,032 0,007 Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui hasil analisis regresi dalam pengujian parsial untuk variabel komunikasi pemakai X 1 menunjukkan nilai t hit sebesar 2,431 dan nilai-p sebesar 0,021, variabel partisipasi pemakai X 2 menunjukkan nilai t hit sebesar 2,325 dan p-value = 0,026 yang lebih besar dari 0,05, variabel kompleksitas sistem X 3 menunjukkan nilai t hit sebesar 2,234 dan p-value = 0,032 yang lebih besar dari 0,05, variabel struktur organisasi X 4 menunjukkan nilai t hit sebesar 2,872 dan p-value = 0,007 yang lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa secara parsial komunikasi pemakai X 1 , partisipasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 82 pemakai X 2 , kompleksitas sistem X 3 , struktur organisasi X 4 secara parsial terhadap berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi Y pada koperasi kelompok tani di kabupaten nganjuk. Hasil analisis ini menolak hipotesis null dan menerima hipotesis alternative, yang berarti bahwa komunikasi pemakai X 1 , partisipasi pemakai X 2 , kompleksitas sistem X 3 , struktur organisasi X 4 berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi Y pada koperasi kelompok tani di kabupaten nganjuk. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini terbukti kebenarannya. Besarnya pengaruh komunikasi pemakai X 1 , partisipasi pemakai X 2 , kompleksitas sistem X 3 , struktur organisasi X 4 berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi Y pada koperasi kelompok tani di kabupaten nganjuk sebesar 59,3, sedangkan sisanya 40,7 dipengaruhi oleh faktor lain di luar model penelitian dan tidak dibahas dalam penelitian ini. 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 4.4.1. Pembahasan dan Implikasi