Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi

informasi finansial dalam menilai kebutuhan ekonomi perusahaan-perusahaan di tengah masyarakat.

2.2.1.9. Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi yang baik harus mempunyai pengendalian. Suatu sistem merupakan subyek salah kelola, kecurangan dan penyelewengan. Oleh karena itu agar sistem dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuanya maka sistem tersebut harus dikendalikan. Pengendalian adalah alat untuk menjamin tersedianya informasi terbaik untuk keputusan dan keputusan tersebut adalah keputusan yang sesuai dengan wewenang pembuat keputusan. Menurut Nash F,Jhon 1988:396 Pengendalian berasal dari pihak-pihak di dalam perusahaan dan di luar perusahaan. Pengendalian dari pihak luar perusahaan disebut dengan pengendalian ekstern, misalnya lingkungan hukum, undang-undang, kode etik, dan kondisi sosial. Menurut ANICPA 1989 :74 Pengendalian yang berasal dari pihak dalam perusahaan disebut dengan pengendalian intern. Pengendalian intern suatu sistem informasi terdiri dari kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh suatu organisasi untuk memberikan jaminan yang layak bahwa tujuan organisasi tercapai. Oleh karena itu aspek terpenting suatu sistem informasi akuntansi adalah peran yang dimainkanya dalam struktur pengendalian intern perusahaan. Perusahaan tidak dapat melakukan pengendalian ekstern karena hal tersebut ada di luar jangkauanya. Yang dapat dilakukannya hanya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mengupayakan pengendalian intern yang memadai untuk sistem yang diterapkan dalam perusahaan, seperti yang dinyatakan dalam SAS no. 1 bahwa tujuan pengendalian intern suatu perusahaan adalah : 1. Melindungi kekayaan dari pemborosan, kecurangan dan kerugian lainya, 2. Menyediakan informasi akuntansi dan informasi operasi lainya yang akurat dan dapat diandalkan, 3. Meningkatkan efisiensi operasi dan 4. Mendorong ditaatinya kebijakan operasi. Menurut Nash, F.Jhon 1988 Pengendalian secara tradisional dibagi menjadi pengendalian umum administrasi. Pengendalian akuntansi dirancang sedemikian rupa untuk memberi jaminan yang layak bahwa : 1. Transaksi telah diselesaikan sesuai dengan otorisasi, 2. Transaksi telah dicatat secara akurat, 3. Akses ke aktiva dibatasi hanya untuk yang telah diotorisasi saja, 4. Catatan kekayaan telah dibandingkan dengan kekayaan yang ada secara periodik, dan tindakan yang sesuai telah diambil untuk setiap perbedaan yang ada. Pengendalian administrasi meliputi struktur organisasi, semua prosedur, dan catatan yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan yang mengarah pada dikeluarkanya otorisasi manajemen mengenai transaksi- transaksi. Pengeluaran otorisasi tersebut merupakan fungsi manajemen yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. secara langsung berhubungan dengan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan organisasi dan merupakan titik pangkal untuk menetapkan pengendalian akuntansi terhadap transaksi-transaksi. Pengendalian intern ditetapkan untuk memberikan jaminan bahwa tujuan organisasi akan tercapai. Sebagai konsukuensinya pengendalian intern harus diaplikasikan pada sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Penggunaan komputer dalam pemrosesan data akuntansi telah mengubah sifat pengendalian. Selain itu penggunaan komputer juga akan berpengaruh pada elemen pengendalian lain yaitu bidang pembagian tugas, penyelesaian transaksi, pencatatan transaksi, akses ke aktiva, dan perbandingan antara akuntabilitas catatan dan fisik aktiva. Pengendalian umum dibagi menjadi lima bagian yaitu pengendalian organisasi, pengendalian pengembangan sistem, pengendalian perangkat keras dan perangkat lunak, pengendalian keamanan, dan prosedur-prosedur pengendalian lainya. Pengendalian aplikasi meliputi pengendalian masukan, pengendalian pemrosesan, dan pengamanan sistem informasi berbasis komputer. 2.2.2. Komunikasi Pemakai 2.2.2.1. Pengertian Komunikasi Menurut Gitosudarmo 1996: 195 komunikasi adalah suatu proses penyampaian ide, konsep, gagasan atau informasi dari si pengirim kepada si penerima informasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.