Selanjutnya kalau dilihat pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap profesi akuntan, secara sederhana dapat dikatakan bahwa sistem informasi
akuntansi belum mempunyai pengaruh yang berarti terhadap profesi akuntan. Hal ini tidak berarti tidak ada dampaknya sama sekali. Kalau akuntan tidak
tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya komputer, tentu akan mengalami kesulitan untuk memberikan jasanya, bilamana klien meminta
jasa penyusunan sistem akuntansi yang menggunakan komputer. Selain itu akibat lainya adalah terhadap pelaksanaan pemeriksaan audit
ikhtisar keuangan, bila mana akuntan mempunyai klien dan ataupun klien baru yang telah menggunakan komputer dalam mengakses data akuntansinya.
Keadaan ini merupakan tantangan dan peluang bagi profesi akuntan di masa akan datang, dan bagi Ikatan Akuntan Indonesia, yakni bagaimana
menyusun tuntunan resmi berupa Norma Pemeriksaan Akuntan dalam lingkungan perusahaan yang menggunakan komputer.
2.2.1.6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi
Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhitungkan dalam menyusun sistem informassi akuntansi. Faktor-faktor itu merupakan hal di luar sistem
akuntansi, tetapi menentukan keberhasilan dari suatu sistem. Faktor-faktor itu antara lain adalah perilaku manusia dalam organisasi, penggunaan metode
kuantitatif, dan juga penggunaan komputer sebagai alat bantu. Perilaku manusia dalam organisasi perlu dipertimbangkan dalam
menyusun sistem informasi akuntansi karena siistem informasi itu tidak
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mungkin berjalan tanpa manusia. Faktor psikologis karyawan, baik yang melaksanakan proses data dalam sistem itu, maupun pihak-pihak yang menerima
keluaran output dari proses itu perlu dipertimbangkan. Metode kuantitatif, seperti analisa regresi, metode-metode statistik lainya merupakan alat bantu
yang penting bagi manajemen dalam rangka melaksanakan tugasnya dan mengambil keputusan.metode ini akan lebih nampak manfaatnya bila proses
data menggunakan komputer. Hal ini terjadi karena kemampuan komputer yang tinngi untuk memanipulasi data Baridwan, 1994 :7 .
2.2.1.7. Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi berkembang selama masa hidup suatu perusahaan. Artinya, suatu sistem informasi yang baru atau paling tidak yang akan
dikembangkan besar-besaran akan menggantikan sistem yang sengaja digunakan jika tidak memadai lagi.
Menurut Mulyadi 2001 : 19-20 terdapat tujuan umum penggunaan sistem akuntansi adalah sebagai berikut :
1. Untuk Menyediakan Informasi bagi Pengelola Kegiatan Usaha Baru.
Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang
berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama ini. Perusahaan manufaktur baru biasanya memerlukan pengembangan sistem
akuntansi lengkap, sejak dari sistem akuntansi putang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, sistem
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem akuntansi persediaan, sistem akuntansi aktiva tetap, dan sistem akuntansi pokok.
Sedangkan perusahaan yang membuka usaha baru yang selama ini belum dijalankan biasanya memerlukan pengembangan sistem
akuntansi yang tidak selengkap yang diperlukan oleh perusahaan baru.
2. Untuk Memperbaiki Informasi yang Dihasilkan oleh Sistem yang
Sudah Ada. Adakalanya sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi
kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu. Ketepatan penyajian maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh perkembangan usaha perusahaan, sehingga menuntut sistem akuntansi untuk dapat menghasilkan
laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat penyajianya, dengan struktur informasi yang sesuai dengan tumtutan
kebutuhan manajemen. 3.
Untuk Memperbaiki Pengendalian Akuntansi dan Pengecekan Intern. Akuntansi merupakan alat pertanggungjawaban kekayaan suatu
organisasi. Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan organisasi
sehingga pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik. Pengembangan sistem
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
akuntansi dapat pula ditujukan untuk memperbaiki pengecekan intern agar informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat dipercaya.
4. Untuk Mengurangi Biaya Klerikal dalam Penyelenggaran Catatan
Akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk menghemat biaya. Informasi merupakan barang ekonomi.
Untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi yang lain. Oleh karena itu dalam menghasilkan informasi perlu
dipertimbangkan besarnya manfaat yang diperoleh dengan pengorbanan yang dilakukan. Jika pengorbanan untuk memperoleh
informasi keuangan diperhitungkan lebih besar dibanding dengan manfaat yang diperoleh, sistem yang sudah ada perlu dirancang
kembali untuk mengurangi pengorbanan sumber daya bagi penyediaan informasi tersebut.
2.2.1.8. Para Pemakai Informasi Akuntansi