Pada kedua skala di atas tidak menyertai alternatif jawaban netral. Menurut Hadi 1991 hal ini didasarkan atas 3 hal yaitu:
1. Undecided mempunya arti ganda, bisa diartikan sebagai belum memutuskan atau memberi jawaban menurut konsep aslinya, bisa
juga diartikan netral, setuju tidak, tidak setuju pun tidak, atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban yang ganda-arti multi interpretable ini
tentu saja tidak diharapkan dalam suatu instrumen. 2. Jawaban tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah
central tendency effect terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawabannya, ke arah setuju ataukah tidak setuju.
3. Kategorisasi jawaban SS-S-TS-STS adalah terutama untuk melihat kecenderungan pendapat responden, kearah setuju atau ke arah tidak
setuju. Jawaban tengah akan menghilangkan data penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat disaring dari responden.
D. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT PENELITIAN
Validitas dan reliabilitas adalah dua hal yang sangat penting berkaitan dan berperan dalam membuat suatu alat ukur yang berkualitas. Dari alat ukur
ini nantinya akan menunjukkan baik atau buruknya suatu penelitian. Skala yang digunakan dalam penelitian ini harus diuji coba terlebih dahulu untuk
mendapatkan alat tes yang memiliki validitas dan reliabilitas yang baik.
1. Validitas
Validitas merupakan taraf kecermatan dan ketepatan alat ukur serta dapat mengungkapkan secara jitu gejala yang hendak diukur dan seberapa
jauh alat memiliki ketelitian dalam memberikan status Hadi, 1992. Suatu instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi
apabila alat tersebut menajalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Sebaliknya, tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes memiliki validitas rendah Azwar,
1996. Dalam penelitian ini, uji validitas item melalui uji validitas isi dan seleksi item indeks diskriminasi item.
Validitas isi adalah pengujian dengan menilai sejauh mana item- item sudah mencakup dan mewakili atribut yang sedang diukur. Validitas
isi ini dibagi menjadi dua yaitu validitas muka yang mengukur validitas berdasarkan penampilan tesnya dan validitas logis yang menunjukkan
sejauh mana isi tes mewakili ciri atribut yang hendak diukur. Pengujian validitas isi tidak melalui analisis statistika, melainkan menggunakan
analisa rasional atau profesional judgement, dimana pengujian kedua validitas ini melalui dosen pembimbing skripsi Azwar, 1996
.
2. Analisis dan Seleksi Item
Menurut Azwar 2006, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan item-item yang terbaik. Dalam penelitian ini, dilakukan
prosedur seleksi item yaitu pengujian butir-butir item untuk menguji
kesahihan item sehingga diperoleh item-item yang berkualitas. Dalam menguji kesahihan butir-butir item tersebut menggunakan koefisien
korelasi item total r
ix
dengan rumus Product Moment dari Pearson. Untuk mengambil butir-butir yang sahih, kriteria pemilihan item
menggunakan batasan r
ix
≥ 0.30 dengan interpretasi bahwa dengan batasan tersebut maka itemnya memiliki daya diskriminasi yang dianggap
memuaskan.
3. Reliabilitas
Reliabilitas berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya Azwar, 1996. Suatu instrumen penelitian dikatan reliabel bila
instrumen itu konsisten atau ajeg atau terpercaya dalam menilai apa yang diukur jika dilakukan pengukuran ulang terhadap aspek yang sama dengan
alat ukur yang sama Azwar, 1997. Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas r
xx ,
yang ditunjukkan dengan angka atau koefisien korelasi yang berkisar antara 0
dan 1. Semakin tinggi koefisien korelasi mendekati 1 berarti alat tes semakin reliabel.