Sedangkan pengertian komitmen menurut Luthans 1995 adalah suatu sikap mengeni loyalitas karyawan terhadap organisasi dan hal
tersebut merupakan sebuah proses yang berlangsung secara terus menerus dimana anggota organisasi menunjukkan kepedulian terhadap organisasi,
dan hal ini membawa pada keberhasilan dan keadaan yang baik. Di samping itu Luthans 1995 juga memberikan pernyataan mengenai
komponen dalam komitmen, yaitu : a. Keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi
b. Kesedian untuk berusaha sekuat tenaga demi kepentingan organisasi c. Keyakinan yang pasti akan nilai-nilai yang dianut oleh organisasi serta
menerima tujuan dari organisasi tersebut. Definisi komitmen organisasi dari beberapa ahli di atas mempunyai
penekanan yang hampir sama yaitu proses pada individu dalam mengidentifikasikan dirinya dengan nilai-nilai, aturan-aturan, dan tujuan
organisasi. Disamping itu, komitmen organisasi mengandung pengertian bahwa individu memiliki keterikatan dengan organisasi yang dinyatakan
dalam keinginan untuk aktif berpartisipasi dalam organisasi dan memiliki kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi.
Anggota yang menunjukkan komitmen tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan tanggung jawab yang lebih dalam menyokong
kesejahteraan dan keberhasilan organisasi.
2. Aspek Komitmen Organisasi
Luthans 1995 menjelaskan ada tiga aspek yang penting di dalam komitmen, yaitu:
a. Keyakinan yang pasti akan nilai-nilai yang dianut organisasi. b. kesediaan untuk berusaha keras demi kepentingan organisasi.
c. keinginan yang kuat untuk menjadi anggota organisasi. Komitmen organisasi yang serupa juga dikemukakan oleh Schultz
Schultz 1990, yang terdiri dari : a. Menerima nilai-nilai dan tujuan organisasi.
b. Kesediaan untuk berusaha keras demi kepentingan organisasi. c. Keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi.
Kuntjoro 2002 mengemukakan bahwa ada tiga aspek utama dalam komitmen organisasi, yaitu :
a. Identifikasi Anggota rela menyumbangkan sesuatu bagi tercapainya tujuan
organisasi, karena anggota menerima dengan memodifikasi tujuan organisasi yang dipercayai telah disusun demi kebutuhan pribadi
mereka. b. Keterlibatan
Partisipasi anggota dalam aktivitas-aktivitas bersama anggota lain. Anggota merasakan bahwa mereka diterima sebagai bagian yang utuh
dari organisasi, dan konsekuensi lebih lanjut, mereka merasa wajib
melaksanakan bersama apa yang telah diputuskan karena adanya rasa keterikatan dengan apa yang mereka buat.
c. Loyalitas Anggota bersedia melanggengkan hubungannya dengan organisasi,
kalau perlu dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun.
Dari pemaparan tokoh-tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi memiliki tiga aspek, yaitu :
a. Identifikasi, merupakan keyakinan yang kuat serta menerima nilai-
nilai dan tujuan organisasi, meliputi adanya dukungan anggota terhadap organisasi dan penerimaan nilai-nilai dan tujuan organisasi
oleh anggota yang dipercaya telah disusun demi memenuhi kebutuhan pribadi mereka serta merasa bahwa berada dalam organisasi tersebut
adalah hal yang terbaik baginya.
b. Keterlibatan, merupakan kesediaan untuk berusaha dengan keras demi
kepentingan organsiasi,
meliputi kesediaan
anggota untuk
menyumbangkan usaha dan kontribusi bagi kepentingan organisasi dan merasa wajib untuk melaksanakan bersama apa yang telah diputuskan
peduli pada masa depan organisasi serta senang bekerjasama dengan anggota-anggota yang tergabung dalam organisasi tersebut.
c. Loyalitas, merupakan keinginan yang kuat untuk tetap menjadi
anggota organisasi, meliputi kesediaan anggota untuk mempertahankan diri tetap melakukan aktivitas dalam organisasi serta untuk