lebih besar dari r
tabel
sebesar 0,137. Nilai probabilitas 0,007 lebih kecil dari taraf signifikansi
α = 5 atau = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan menerima hipotesis alternatif. Artinya ada
hubungan positif antara prestasi belajar dengan kesiapan mental kerja dapat diterima.
3. Pengujian Hipotesis III a. Rumusan Hipotesis III
Ho = Tidak ada hubungan positif antara penyesuaian diri siswa dengan kesiapan mental kerja.
Ha = Ada hubungan positif antara penyesuaian diri siswa dengan kesiapan mental kerja.
b. Penarikan Kesimpulan Pada tabel di atas nampak bahwa harga koefisien korelasi antara
penyesuaian diri siswa dan kesiapan mental kerja adalah r
hitung
sebesar 0,068 lebih kecil dari r
tabel
sebesar 0,143. Nilai probabilitas 0,510 lebih besar dari taraf signifikansi
α = 5 atau = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan menerima hipotesis nol. Artinya tidak
ada hubungan positif antara penyesuaian diri siswa dengan kesiapan mental kerja dapat diterima.
4. Pengujian Hipotesis IV a. Rumusan Hipotesis IV
Ho = Tidak ada hubungan positif antara pelaksanaan pendidikan sistem ganda, prestasi belajar, dan penyesuaian diri siswa
dengan kesiapan mental kerja. Ha = Ada hubungan positif antara pelaksanaan pendidikan sistem
ganda, prestasi belajar, dan penyesuaian diri siswa dengan kesiapan mental kerja.
b. Penarikan Kesimpulan Rumusan
hipotesis keempat
hipotesis altenatif
Ha menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara
pelaksanaan pendidikan
sistem ganda,
prestasi belajar,
dan penyesuaian diri siswa dengan kesiapan mental kerja. Kriteria
penerimaan dan penolakan hipotesis adalah menerima hipotesis yang menyatakan adanya hubungan positif dan signifikan antara hubungan
positif antara pelaksanaan pendidikan sistem ganda, prestasi belajar, dan penyesuaian diri siswa dengan kesiapan mental kerja, jika F
hitung
F
tabel
pada taraf signifikan 5. Dari hasil analisis data antara pelaksanaan pendidikan sistem
ganda X1, prestasi belajar X2, dan penyesuaian diri siswa X3 dengan kesiapan mental kerja Y adalah X1 = 0,044, X2 = 0,425,
X3 = 0,039 serta a 35,920. Dengan demikian diperoleh garis
regresi sebagai berikut : Y = a
+ a
1
X
1
+ a
2
X
2
+ a
3
X
3
Y= 35,920 + 0,044X
1
+ 0,425X
2
+ 0,039 X
3
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi ganda, diperoleh harga R
y1,2,3
sebesar 0,310. Sedangkan harga koefisien determinasi yang diperoleh R
2
adalah 0,096 lampiran 7. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi R
y1,2,3
dan analisis regresi linier ganda maka digunakan uji F pada taraf signifikansi 5.
Adapun harga F
hitung
yang diperoleh sebesar 3,920 dengan db pembilang 3 dan db penyebut 93 adalah 2,70, dengan demikian harga
F
hitung
F
tabel
3,920 2,70, pada taraf signifikansi 5 lihat lampiran 8.
Hal ini menunjukkan ada hubungan positif antara pelaksanaan pendidikan sistem ganda, prestasi belajar, dan penyesuaian diri siswa
terhadap kesiapan mental kerja siswa dapat diterima.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan antara pelaksanaan pendidikan sistem ganda dengan kesiapan mental kerja
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang mengatakan bahwa tidak ada hubungan positif antara pelaksanaan
pendidikan sistem ganda dengan kesiapan mental kerja dapat diterima. Pernyataan ini berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi product
moment, diketahui bahwa r
hitung
sebesar 0,039 lebih kecil dari r
tabel
sebesar 0,137. Nilai probabilitas 0,703 lebih besar dari taraf signifikansi α
= 5 atau = 0,05. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa tidak ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan antara pelaksanaan pendidikan sistem ganda dengan kesiapan mental kerja.
Berdasarkan deskripsi data tentang pelaksanaan pendidikan sistem ganda diperoleh hasil sebagai berikut: terkategorikan baik sekali sebanyak
31 orang atau 32, terkategorikan baik sebanyak 35 orang atau 36, terkategorikan cukup sebanyak 15 orang atau 15, terkategorikan kurang
sebanyak 10 orang atau 10, dan terkategorikan gagal sebanyak 6 orang atau 6. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pelaksanaan
pendidikan sistem ganda adalah baik. Deskripsi data tentang pelaksanaan pendidikan sistem ganda
menunjukkan bahwa sebagian besar adalah baik. Hal ini tampak dari semakin baik aspek kedisiplinan, kejujuran, ketelitian, ketekunan dan kerja
sama yang diperoleh siswa dari pengalaman di dunia industri. Aspek kedisiplinan ditunjukkan siswa dengan mengikuti pembekalan sebelum
terjun langsung ke dunia industri dan mengikuti jadwal kegiatan praktek yang telah disepakati. Aspek kejujuran, ketelitian dan ketekunan terlihat
dari hasil kerja siswa selama melaksanakan praktek di dunia industri. Hasil kerja siswa berupa nilai yang diberikan pembimbing dan instruktur di
tempat siswa melaksanakan praktek kerja. Hasil kerja siswa menunjukkan seberapa besar kejujuran, ketelitian dan ketekunan siswa di dalam
melaksanakan praktek keahlian produktif. Praktek keahlian produktif yang dalam penelitian ini berupa kegiatan menganalisa dokumen sumber asli
pembukuan, membukukan hasil analisis dokumen ke dalam jurnal yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesuai, membukukan ke rekening yang sesuai, membukukan hasil analisis dokumen sumber ke rekening pembantu yang sesuai, membuat ayat jurnal
penyesuaian pada akhir tahun buku dengan baik dan benar telah membentuk siswa yang jujur, teliti dan tekun. Aspek kerja sama nampak
dalam interaksi siswa dengan guru pembimbing, instruktur di lapangan dan teman kerja. Hubungan dan relasi yang baik antara siswa dengan guru
pembimbing, instruktur lapangan dan teman kerja merupakan indikator bahwa siswa mampu bekerja sama dengan baik.
Sedangkan deskripsi data tentang kesiapan mental kerja diperoleh hasil sebagai berikut: terkategorikan baik sekali sebanyak 24 orang atau
25, terkategorikan baik sebanyak 42 orang atau 43, terkategorikan cukup sebanyak 21 orang atau 22, terkategorikan kurang sebanyak 8
orang atau 8, dan terkategorikan gagal sebanyak 2 orang atau 2. Deskripsi data tentang kesiapan mental kerja menunjukkan bahwa
sebagian besar adalah baik. Hal ini tampak dari cara berfikir baik dan benar sebelum memulai suatu kegiatan, tindakan dan perbuatan tertentu,
mengenal kelebihan dan kekurangan dalam diri, mengenal situasi dan kondisi lingkungan kerja, mengenal peluang dan ancaman, tahu akan tugas
dan kewajiban, mempunyai keinginan untuk berkembang. Pelaksanaan
pendidikan sistem
ganda memberikan
banyak pengalaman yang berharga bagi siswa yang melaksanakannya. Dengan
memperoleh pengalaman dimana aspek kejujuran, kedisiplinan, dan kerja sama siswa diharapkan siap secara mental untuk masuk dunia industri.