Mencermati Tabel 4.4 terlihat bahwa sebagian besar siswa yang turut serta dalam implementasi model pendidikan karakter penerimaan diri dan
sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menilai model ini efektif. Pada lima 5 aspek penilaian, 20 orang
siswa 95,24 menilai bahwa implementasi model ini sangat efektif, antara
lain menambah
semangat untuk
mengikuti kegiatan,
gembirasenang dalam
melaksanakan kegiatan,
meningkatkan keingintahuan, mendorong lebih disiplin, membuat hubungan guru-
siswaakrabhangatdekat. Sementara itu, pada sembilan belas 19 aspek penilaian lainnya 19 orang siswa 90,48 menilai bahwa kualitas
implementasi model ini efektif, terutama pada aspek meningkatkan kesadaran siswa untuk memperbaiki diri, memotivasi dan menambah daya
juang siswa, meningkatkan keinginan untuk menolong orang lain, serta membantu dalam memperbaiki perilaku. Artinya, model implementasi
pendidikan karakter ini efektif untuk meningkatkan karakter siswa.
B. Pembahasan
1. Peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter dilihat dari hasil
pretest dan posttest.
Hasil penelitian peningkatan karakter penerimaan diri dan sosial siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar tahun ajaran
20152016 sebelum pretest dan sesudah posttest mendapatkan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa memiliki karakter penerimaan diri dan sosial
pada kategori tinggi. Hal ini dapat terjadi karena sejak awal para siswa tentu sudah diajarkan tentang karakter penerimaan diri dan sosial, dan
karakter tersebut dapat terbentuk dari faktor internal pendidikan dalam keluarga maupun faktor eksternal lingkungan sekitar. Hal ini didukung
pula dengan pengalaman yang dialami oleh peneliti saat berproses dengan peserta didik, bahwa pada akhir sesi II ada faktor kegembiraan yang
dirasakan oleh peserta didik sehingga mampu meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial yang tampak pada perbedaanperubahan angka
antara pre test dan post test. Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil penelitian tentang efektivitas
implementasi pendidikan karakter penerimaan diri dan sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dapat
disimpulkan bahwa instrumen pokok tes karakter penerimaan diri dan sosial yang digunakan menunjukkan hasil yang baik. Hal ini sejalan
dengan pendapat Abdul Rahman 2013 bahwa tingkah laku sosial seorang individu pada dasarnya dapat dipelajari dan diharapkan dapat berguna bagi
individu lain. Sejalan pula dengan pendapat Kolb 1984, bahwa experiential learning mendorong siswa untuk melihat sesuatu dari
perspektif berbeda, sehingga pada saat siswa kelas VIIB mendapatkan layanan bimbingan klasikal tentang pendidikan karakter penerimaan diri
dan sosial, karakter mereka dapat berubah menjadi lebih baik setelah mendapatkan layanan dengan pemberian materi yang sesuai Kolb, 1984.
Dengan demikian kesimpulan yang dapat diambil adalah pelaksanaan
model ini secara efektif membantu guru maupun siswa dalam pembelajaran atau penerapan pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Signifikansi peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter