107
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang
diuraikan sebagai berikut.
A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini dipaparkan mengenai potensi masalah, perencanaan pengembangan desain, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas.
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk mencari permasalahan yang ada disekolah. Teknik yang ilakukan dalam pengumpulan data
adalah teknik observasi,wawancara, dan kuesioner terbuka untuk mengetahui dan menganalisis kebutuhan siswa dan guru. Subbab
berikutnya menjelaskan mengenai pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian.
a. Hasil Validasi Wawancara
Wawancara dilakukan untuk dapat menemukan dan memperoleh informasi tentang kondisi sekolah dan fasilitas alat peraga yang
dimiliki SDN
Percobaan 2
Yogyakarta. Peneliti
melakukan wawancara dengan beberapa narasumber. Kegiatan wawancara
dilakukan dengan
mewawancarai Kepala
Sekolah SDN
Percobaan,Guru Kelas I dan Siswa kelas I di SDN Percobaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Peneliti melakukan validasi instrumen wawancara terlebih dahulu kepada beberapa ahli untuk mengetahui komponen instrumen
wawancara sudah sesuai dan bisa digunakan untuk kegiatan wawancara. Peneliti melakukan validasi kepada ahli Pembelajaran
Bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran. Validasi yang dilakukan merupakan validasi konstruk yaitu melihat kesesuaian
instrumen yang digunakan dengan teori yang sudah ada. Adapun hasil validasi terhadap instrumen wawancara kepada Kepala Sekolah
dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Kepala Sekolah
Ahli Total
Rerata
Bahasa Indonesia 33
3,71 Evaluasi Pembelajaran
31 3,41
Rerata 64
3,56
Berdasarkan hasil validasi pada tabel 4.1 diperoleh skor rerata 3,56. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen wawancara sudah layak
digunakan. Beberapa ahli memberikan komentar terkait dengan pedoman wawancara Kepala Sekolah. Ahli yang menilai instrument
wawancara terdiri dari ahli bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran. Ahli bahasa Indonesia menilai keefektifan kalimat
pertanyaan yang akan diajukan oleh peneliti kepada narasumber, sedangkan ahli evaluasi pembelajaran meninjau lebih lanjut isi
pertanyaan yang membahas seputar manajemen kelas dan pengadaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
alat peraga bahasa Indonesia. Berikut merupakan hasil rekapitulasi komentar yang disajikan dalam tabel 4.2
Tabel 4.2 Rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara kepada Kepala Sekolah oleh Ahli
No Item Pertanyaan
Komentar Ahli Bahasa
Indonesia Evaluasi
Pembelajaran
1. Bagaimana
antusias siswa
pada saat
menulis huruf tegak bersambung di SDN
Percobaan 2
Yogyakarta? -
Indikator dan
pertanyaan kurang sesuai.
2. Apakah guru bahasa
Indonesia dikelas 1 pernah
membuat inovasi alat peraga
untuk melatih siswa dalam menulis huruf
tegak bersambung? Dikelas harus
dipisah Penulisan
tulisan harus
diperhatikan.
Berdasarkan tabel 4.2 hasil rekapitulasi, data tersebut menjadi pertimbangan
bagi peneliti
untuk memperbaiki
instrumen wawancara. Perbaikan dimaksudkan agar instrumen wawancara
dapat digunakan dalam penelitian secara layak karena sudah diuji kelayakannya oleh ahli bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi
pembelajaran. Berikut akan dipaparkan hasil perbaikan instrumen wawancara kepada Kepala Sekolah SDN Percobaan 2 Yogyakarta
yang akan disajikan dalam tabel 4.3 mengenai hasil keputusan perbaikan Instrumen wawancara kepada Kepala Sekolah SDN
Percobaan 2 Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 4.3 Hasil Keputusan Perbaikan Instrumen Wawancara kepada Kepala Sekolah SDN Percobaan 2
No Indikator
Item Pertanyaan
1. Proses
kegiatan mengajar
1. Bagaimana proses kegiatan
menulis huruf
tegak bersambung di kelas 1?
2. Kesulitan
yang dialami
guru pada
saat memberikan
pelajaran menulis
huruf tegak
bersambung 2.
Apakah ada
guru yang
mengalami kesulitan pada saat mengajarkan
cara menulis
huruf tegak
bersambung? Mengapa?
3. Usaha
yang dilakukan oleh guru
untuk mengatasi
kesulitan 3.
Bagaimana dengan
usaha sekolah untuk membantu guru
mengatasi permasalahan
tersebut? 4.
Penggunaan alat
peraga 4.
Apakah sekolah
telah menyediakan alat peraga untuk
menunjang proses
pembelajaran? 5.
Bagaimana kebijakan sekolah dalam menyediakan alat peraga
bahasa Indonesia? 6.
Bagaimana kebijakan sekolah tentang alat peraga?
7. Alat peraga apa saja yang
pernah digunakan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia?
8. Darimana asal alat peraga
tersebut diperoleh? 9.
Apakah sekolah
telah memasukkan
alat peraga
sebagai instrumen
pembelajaran dalam kurikulum sekolah?
10. Apakah semua kelas telah
menggunakan alat peraga ? 11.
Bagaimana cara penggunaan alat peraga tersebut? Apakah
dengan kerja kelompok atau secara individu?
5. Kriteria Alat Peraga
12. Apakah sekolah menentukan
kriteria alat peraga untuk mata pelajaran
bahasa Indonesia?
Misalhnya alat peraga itu harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
menarik,berwarna atau
yang lainnya?
13. Mengapa
kriteria tersebut
perlu diperhatikan? 6.
Prestasi yang pernah diperoleh siswa
14. Prestasi apa sajakah yang
pernah diperoleh siswa SDN Percobaan
2 pada
mata pelajaran bahasa Indonesia?
Berdasarkan tabel 4.3, peneliti menggunakan instrumen yang sudah mengalami validasi oleh ahli dan perbaikan. Selanjutnya, peneliti
melakukan validasi instrumen wawancara untuk guru kelas I. Berikut dipaparkan hasil validasi instrumen wawancara kepada guru kelas I
dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Validasi Instrumen Wawancara kepada Guru
Kelas I
Ahli Total
Rerata
Bahasa 63
3,71 Evaluasi Pembelajaran
52 3,50
Rerata 57,5
3,60
Berdasarkan tabel 4.4 hasil validasi tersebur diperoleh skor rerata 3,60. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen wawancara sudah layak
digunakan. Beberapa ahli memberikan komentar terkait dengan pedoman wawancara kepada guru kelas I. Berikut ini akan dipaparkan mengenai
hasil rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara kepada Guru Kelas 1 SD dalam tabel 4.5.
112
Tabel 4.5 Rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara kepada Guru Kelas I oleh Ahli
No Item Pertanyaan
Komentar Ahli Bahasa
Evaluasi Pembelajaran
1. Apakah bapakIbu Guru
telah memasukkan alat peraga
sebagai alat
bantu dalam
proses kegiatan mengajar?
Kata memasukkan
diganti dengan
menggunakan Kata memasukkan
dapat diganti dengan
menerapkan 2.
Apakah BapakIbu Guru menyediakan alat
peraga untuk menunjang pelajaran
menulis huruf tegak bersambung dikelas 1?
Kalimat dikelas
seharusnya dipisah
Dikelas 1 menjadi “di kelas 1”
Berdasarkan tabel 4.5 hasil rekapitulasi data menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti untuk memperbaiki instrumen wawancara.
Perbaikan dimaksudkan agar instrumen wawancara dapat layak digunakan karena sudah mengalami proses validasi dan perbaikan. Berikut ini
dipaparkan hasil perbaikan instrumen wawancara kepada Guru kelas I SDN Percobaan Yogyakarta yang disajikan dalam tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Keputusan Perbaikan Instrumen Wawancara kepada Guru Kelas I SDN Percobaan Yogyakarta.
No Indikator
Item Pertanyaan
1. Proses kegiatan mengajar
1. Bagaimana cara BapakIbu
guru mengajar menulis huruf tegak bersambung dikelas I?
2. Proses
kegiatan belajar
mengajar 2.
Bagaimana kegiatan belajar siswa
ketika menulis
huruf PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
tegak bersambung dikelas I? 3.
Kesulitan yang
dialami guru dalam mengajarkan
menulis huruf
tegak bersambung?
3. Kesulitan apa saja yang
dialami BapakIbu Guru ketika mengajarkan
menulis huruf
tegak bersambung? 4.
Usaha yang
dilakukan oleh guru untuk mengatasi
permasalahan anak yang belum bisa menulis huruf
tegak bersambung 4.
Bagaimana usaha BapakIbu guru untuk mengatasi kesulitan
pada saat mengajarkan menulis kalimat
menggunakan huruf
tegak bersambung? 5.
Mengapa carausaha tersebut yang BapakIbu guru pilih?
5. Kesulitan
yang dialami
guru pada
saat memberikan tugas menulis
huruf tegak bersambung 6.
Apa saja kesulitan BapakIbu guru pada saat memberikan
tugas kepada siswa kelas I untuk
menulis huruf
tegak bersambung?
6. Penggunaan
alat peraga
bahasa Indonesia
yang dimiliki sekolah
7. Apakah
BapakIbu Guru
menyediakan alat peraga untuk menunjang proses pembelajaran
bahasa Indonesia di kelas I?
8. Apakah BapakIbu Guru telah
menggunakan alat
peraga sebagai alat bantu dalam proses
kegiatan mengajar?
Apabila belum, apa saja yang menjadi
kendala dalam pengadaan alat peraga?
Apabila sudah,
bagaimana hasil yang diperoleh dengan adanya alat peraga di
dalam kelas? 9.
Apakah BapakIbu Guru kelas I pernah membuat inovasi alat
peraga untuk
melatih siswa
dalam menulis
huruf tegak
bersambung? 7.
Kriteria Alat Peraga 10.
Apakah sekolah
memiliki kriteria
tertentu dalam
pembuatan alat peraga Bahasa Indonesia?
114
8. Standar
Kuantitas Alat
Peraga 11.
Apakah menurut BapakIbu Guru,
alat peraga
bahasa Indonesia yang ada di kelas I
sudah sesuai dengan jumlah siswa yang ada?
9. Standar
Kualitas Alat
Peraga 12.
Apakah alat peraga tersebut dapat digunakan dalam jangka
waktu yang lama? 10.
Siswa yang
berprestasi dalam
pembelajaran bahasa Indonesia
13. Apa saja prestasi yang pernah
diraih siswasiswi
di SDN
Percobaan 2 Yogyakarta di kelas I?
11. Cara
meningkatkan kualitas prestasi akademik
siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia?
14. Bagaimana cara meningkatkan
kualitas prestasi
akademik pada
siswasiswi SDN
Percobaan 2
Yogyakarta, khususnya pada mata pelajaran
bahasa Indonesia?
Berdasarkan tabel 4.6, peneliti menggunakan instrumen yang sudah mengalami validasi oleh ahli dan perbaikan untuk melakukan
penelitian. Selanjutnya,
peneliti melakukan
validasi instrumen
wawancara untuk siswa kelas I. Validasi instrumen wawancara dilakukan kepada beberapa ahli, yaitu ahli Bahasa dan ahli Evaluasi
Pembelajaran. Berikut
ini dipaparkan
hasil validasi
instrumen wawancara kepada siswa kelas I yang dipaparkan dalam tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Validasi Instrumen Wawancara kepada Siswa Kelas I
Ahli Total
Rerata
Bahasa Indonesia 40
3,63 Evaluasi Pembelajaran
36 3,27
Rerata 38
3,45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Berdasarkan tabel 4.7 hasil validasi tersebut, diperoleh skor rerata 3,45. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen wawancara sudah
layak untuk digunakan. Beberapa ahli memberikan komentar terkait dengan pedoman wawancara. Berikut merupakan hasil rekapitulasi
komentar yang disajikan dalam tabel 4.8. Tabel 4.8 Rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara
kepada Siswa Kelas I oleh Ahli
No Item Pertanyaan
Komentar Ahli Bahasa
Evaluasi Pembelaja
ran
1. Apakah adik merasa sulit
untuk menulis kalimat dengan menggunakan huruf
tegak bersambung? Kalimat
pertanyaan terlalu
panjang Pertanyaan
masih bisa ditambah
Berdasakan tabel 4.8 komentar hasil validasi instrumen wawancara tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti untuk
memperbaiki instrumen
wawancara seblum
digunakan untuk
wawancara.Berikut dipaparkan hasil perbaikan instrumen wawancara kepada siswa kelas I SDN Percobaan yang disajikan dalam tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Keputusan Perbaikan Instrumen Wawancara kepada Siswa Kelas I SDN Percobaan.
No Indikator
Item Pertanyaan
1. Proses
kegiatan belajar
1. Apakah yang kamu rasakan
ketika belajar menulis huruf tegak bersambung?
2. Kesulitan
yang dialami siswa ketika
2. Apakah
kamu merasa
116
menulis huruf tegak bersambung
kesulitan menulis
kalimat menggunakan
huruf tegak
bersambung? 3.
Usaha yang
dilakukan siswa 3.
Bagaimana usaha yang kamu lakukan supaya dapat menulis
huruf tegak bersambung? 4.
Kesulitan yang
dialami siswa pada saat diberikan tugas
untuk menulis huruf tegak bersambung.
4. Apakah
kamu merasa
kesulitan dalam mengerjakan tugas
menulis huruf
tegak bersambung?
5. Pemanfaatan
alat peraga
bahasa Indonesia
5. Apakah BapakIbu gurumu
pernah menggunakan
alat peraga bahasa Indonesia?
6. Alat peraga seperti apakah
yang digunakan? 7.
Apakah dengan alat peraga tersebut, dapat membantumu
latihan menulis huruf tegak bersambung?
8. Alat peraga seperti apakah
yang kamu perlukan? 6.
Nilai yang diperoleh untuk mata pelajaran
bahasa Indonesia 9.
Berapa nilai yang kamu peroleh untuk tugas menulis
kalimat huruf
tegak bersambung?
7. Warna alat peraga
10. Kamu lebih suka alat peraga
yang berwarna teranggelap?
Berdasarkan tabel 4.9, peneliti menggunakan instrumen yang sudah mengalami validasi oleh ahli dan sudah diperbaiki.
Pedoman wawancara tersebut digunakan untuk mencari data tentang ketersediaan alat peraga dan penggunaannya melalui
beberapa responden, yaitu Kepala Sekolah SDN Percobaan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Guru Kelas I dan Siswa Kelas I. Berikut dipaparan hasil wawancara kepada ketiga narasumber.
b. Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Wawancara dilakukan
kepada Kepala
Sekolah SDN
Percobaan. Kegiatan wawancara tersebut dilakukan untuk mengetahui ketersediaan dan penggunaan alat peraga bahasa
Indonesia di SDN Percobaan 2. Kegiatan wawancara dilaksanakan
pada tanggal
2 Oktober
2015. Berikut dipaparkan
mengenai hasil
wawancara sebagai
analisis kebutuhan dalam penelitian.
1. Mengenai semangat siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia secara umum. Kepala Sekolah menjawab, bahwa secara umum masih banyak anak-anak di kelas I yang
belum dapat menulis huruf tegak bersambung. 2.
Mengenai kesulitan yang dialami guru pada saat mengajarkan
pembelajaran bahasa Indonesia. Kepala Sekolah menjawab, masih ada guru yang mengalami
kesulitan. Tentunya guru melakukan usaha untuk melatih siswa supaya lancar menulis huruf tegak bersambung.
3. Mengenai alasan guru mengalami kesulitan dalam
mengajarkan menulis huruf tegak bersambung. Kepala Sekolah menjawab, kemampuan terbatas yang dimiliki
sebagian guru bahasa Indonesia untuk melatih siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
menulis huruf tegak bersambung. Hal ini dikarenakan sudah
ada mata
pelajaran TIK,
sehingga siswa
menganggap tulisan huruf tegak bersambung tidak terlalu penting.
4. Mengenai usaha yang dilakukan sekolah untuk mengatasi
kesulitan tersebut. Kepala Sekolah menawab, untuk mengatasi kesulitan tersebut ada kegiatan latihan menulis
huruf tegak bersambung usai pelajaran setelah pulang sekolah.
5. Mengenai ketersediaan alat peraga disekolah dalam
menujang kegiatan belajar mengajar. Kepala Sekolah sudah menyediakan alat peraga seperti papan tulis khusus
untuk menulis huruf tegak bersambung. 6.
Mengenai kebijakan sekolah terkait dengan alat peraga pembelajaran. Kepala Sekolah menjawab, mengupayakan
adanya alat
peraga bahasa
Indonesia dengan
memperhatikan biaya dan jumlah siswa yang ada. 7.
Mengenai intensitas penggunaan alat peraga. Kepala Sekolah menjawab masih sebatas alat peraga yang ada di
dalam kelas saja. 8.
Mengenai alat peraga yang pernah digunakan. Kepala Sekolah menjawab alat peraga IPA, kit IPA, gambar tata
surya, denah, peta, globe. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
9. Mengenai asal alat peraga tersebut didapatkan. Kepala
Sekolah menjawab, alat peraga tersebut diperoleh dengan cara membeli di toko alat tulis.
10. Mengenai alat peraga sebagai instrumen pembelajaran
dalam kurikulum sekolah. Kepala Sekolah menjawab, sekolah sudah menerapkan alat peraga ke dalam kurikulum
sekolah sebagai penunjang kegiatan pembelajaran. 11.
Mengenai penggunaan alat peraga di kelas. Kepala Sekolah menjawab, untuk penggunaannya itu menurut
kebutuhan dan jadwal pelajaran bahasa Indonesia disetiap hari senin, selasa, kamis, jumat dan sabtu.
12. Mengenai cara penggunaan alat peraga. Kepala Sekolah
menjawab, dengan cara berkelompok sebab alat peraga bahasa Indonesia hanya ada satu di dalam kelas,
sedangkan siswanya berjumlah 33 siswa. 13.
Mengenai kriteria alat peraga pembelajaran bahasa Indonesia. Kepala Sekolah menjawab, diusahakan agar alat
peraga tersebut dapat menarik bagi anak-anak. Apalagi anak kelas I SD masih dalam tahap bermain sambil belajar.
14. Mengenai alasan kriteria itu perlu diperhatikan. Kepala
sekolah menjawab, karena sangat mendukung proses pembelajaran.
ketika latihan
menulis huruf
tegak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
bersambung, siswa suka media yang berwarna, bergradasi sehingga menarik minat siswa.
15. Mengenai penelitian yang pernah diadakan disekolah
terkait dengan alat peraga pembelajaran bahasa Indonesia. Kepala Sekolah menjawab belum pernah, sebab yang lebih
sering diteliti adalah mata pelajaran IPA dan Matematika. 16.
Mengenai prestasi yang pernah diraih oleh siswa SDN Percobaan 2 Yogyakarta adalah juara III lomba menulis
puisi tingkat kabupaten DIY dan juara II lomba membaca puisi tingkat kabupaten DIY.
c. Wawancara Guru Kelas I
Wawancara dilakukan kepada guru kelas I SDN Percobaan. Kegiatan wawancara dilakukan untuk mencari informasi terkait
dengan ketersediaan alat peraga dan penggunaannya di sekolah. Selain itu, wawancara dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan
belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis huruf tegak bersambung. Wawancara dilakukan paa
tanggal 3 Oktober 2015. Berikut ini dipaparkan mengenai hasil wawancara sebagai analisis kebutuhan dalam penelitian.
1. Mengenai cara guru mengajar menulis huruf tegak
bersambung di kelas I. Guru menjawab, memberikan latihan
terus menerus
dalam menulis
huruf tegak
bersambung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
2. Mengenai proses kegiatan belajar siswa ketika menulis
huruf tegak bersambung di kelas I. Guru menjawab, siswa meniru bentuk huruf tegak bersambung yang ditulis guru
di papan tulis. Siswa menyalin di dalam buku halus. 3.
Mengenai kesulitan yang dialami guru ketika mengajarkan anak menulis huruf tegak bersambung. Guru menjawab,
masih banyak anak yang salah dalam memegang pensil, menulis di luar batas garis yang ada di buku halus dan
guru kesulitan supaya anak-anak terutama anak laki-laki dapat menulis dengan rapi sehingga jelas ketika akan
dikoreksi. 4.
Mengenai kesulitan apa saja yang dialami guru ketika memberikan tugas menulis huruf tegak bersambung. Guru
menjawab, masih banyak anak yang lambat dalam menyelesaikan tugas. Hal ini dikarenakan siswa belum
terbiasa menulis huruf tegak bersambung dengan cepat dan mudah dibaca.
5. Mengenai penggunaan alat peraga bahasa Indonesia yang
dimiliki sekolah. Guru menjawab, penggunaan alat peraga masih sebatas papan tulis white board dan gambar tulisan
huruf tegak bersambung. Penggunaan alat peraga tersebut hanya digunakan pada saat materi menulis huruf tegak
122
bersambung saja. Guru tidak pernah membuat alat peraga tambahan karena keterbatasan waktu dan biaya.
6. Mengenai kriteria alat peraga bahasa Indonesia. Guru
menjawab, alat peraga tentunya memiliki kriteria tertentu seperti menarik, berwarna dan aman karena akan
digunakan oleh anak-anak kelas I. Akan lebih baik lagi apabila alat peraga dibuat dengan melihat kebutuhan
siswa. 7.
Mengenai standar kuantitas alat peraga. Guru menjawab jumlah alat peraga hanya ada satu di dalam kelas,
sedangkan jumlah siswa kelas IA ada 33 siswa. alat peraga yang ada di pajang di depan kelas hanya sebagai contoh
tulisan huruf tegak bersambung. 8.
Mengenai standar kualitas alat peraga. Guru menjawab alat peraga yang baik seharusnya dapat digunakan dalam
jangka waktu yang lama awet, tidak mudah rusak dan mampu merangsang motorik halus anak, sebab untuk
melatih siswa menulis huruf tegak bersambung dibutuhkan alat peraga yang menarik bukan hanya untuk dilihat, tetapi
siswa perlu diberikan contoh bagaimana cara menulis huruf tegak bersambung dengan benar.
9. Mengenai persiapan yang dilakukan sebelum menulis
huruf tegak
bersambung. Guru
menjawab, guru
123
mengkondisikan siswa terlebih dahulu untuk menyiapkan alat tulis, buku halus dan buku materi bahasa Indonesia,
kemudian siswa diminta menyalin kalimat yang ditulis oleh guru yang ada di papan tulis untuk di tulis di buku
halus masing- masing siswa. 10.
Mengenai cara meningkatkan kualitas prestasi akademik siswa. Guru menjawab, guru memberikan latihan secara
terus-menerus kepada siswa dan selalu mengupayakan siswa agar tidak merasa kesulitan dengan meminta siswa
untuk bertanya apabila belum merasa jelas. 11.
Mengenai siswa yang berprestasi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Guru menjawab, ada beberapa siswa
kelas IV yang pernah menjuarai lomba baca puisi dan lomba menulis puisi tingkat kabupaten dan mendapatkan
juara III. d.
Wawancara Siswa Kelas I Wawancara yang selanjutnya dilakukan kepada 5 orang siswa
kelas I SDN Percobaan. Wawancara kepada siswa kelas I dimaksudkan untuk mengetahui ketersediaan alat peraga
pembelajaran di kelas dan juga untuk mengetahui kemampuan siswa kelas I dalam menulis huruf tegak bersambung.
Wawancara dilakukan tanggal 10 Oktober 2015. Berikut ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
dipaparkan mengenai
hasil wawancara
sebagai analisis
kebutuhan siswa dalam proses penelitian. 1.
Mengenai yang dirasakan ketika mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia dikelas. Siswa merasa senang tetapi
terkadang merasa bosan. 2.
Mengenai alasan siswa tersebut merasa senang. Siswa menjawab, menulis huruf tegak bersambung adalah tugas
bahasa Indonesia
yang harus
dikerjakan. Siswa
mengerjakan supaya mendapatkan nilai dari guru. Siswa juga merasa bosan karena merasa alat peraga yang ada di
kelas hanya pajangan dan tidak begitu menarik bagi siswa. 3.
Mengenai usaha yang dilakukan siswa supaya dapat menulis huruf tegak bersambung dengan lancar adalah
dengan latihan terus menerus dengan guru setelah pulang sekolah selama 15 menit.
4. Mengenai kesulitan yang dialami siswa pada saat menulis
huruf tegak bersambung. Siswa menjawab, ada kesulitan pada menyambungkan beberapa huruf seperti huruf f dan i,
r dan t. 5.
Mengenai pemanfaatan alat peraga oleh guru. Siswa menjawab hanya beberapa kali saja papan tulis digunakan
setelah kita selesai menulis langsung dihapus lagi. Siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
merasa papan tulis hanya sebagai sarana tempat menyalin dan mencontoh huruf dari guru kepada siswa.
6. Mengenai alat peraga yang siswa butuhkan. Siswa
menjawab, ya alat peraga yang punya warna jadi menarik buat dipelajari, tidak hanya seperti papan tulis yang ada di
dalam kelas. 7.
Mengenai nilai yang diperoleh siswa ketika menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung. Siswa
menjawab, tergantung gurunya, kadang dapat nilai 75 kadang ada juga yang dapat 85. Yang penting bisa dibaca
tulisannya. 8.
Mengenai kemampuan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung. Siswa menjawab, ya dikit-dikit tulisannya
bisa dibaca sama bu guru. Ada beberapa huruf yang dicoret karena bentuknya salah. Tapi Cuma satu atau dua
huruf saja. Tapi ada teman yang sama sekali belum bisa menulis huruf tegak bersambung, jadi harus dilatih sama
bu guru habis pulang sekolah. 9.
Mengenai ketertarikan siswa menggunakan alat peraga seperti sandpaper letter . siswa merasa senang dan baru
pernah tahu tentang alat peraga Montessori Sandpaper Letters Montessori. Siswa ingin belajar bagaimana cara
menulis huruf tegak bersambung yang benar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
10. Mengenai warna yang dipilih untuk alat peraga. Siswa
menjawab, warna yang terang seperti merah muda, biru muda, kuning. Karena dilihatnya bagus dan menarik.
Berdasarkan hasil wawancara kepada ketiga narasumber dapat disimpulkan bahwa sekolah hanya memiliki papan
tulis dan guru menggunakan alat peraga tersebut sebagai sarana untuk mengajar menulis huruf tegak bersambung.
Hal tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut.
Bagan 4.1 Triangulasi Sumber Data Wawancara
Kepala Sekolah
Sekolah belum
memiliki alat peraga bahasa
Indonesia yang memadai dan
menarik bagi siswa, alat
peraga yang
paling banyak
ada yaitu
globe, peta,
denah, alat KIT IPA seperti
kerangka manusia,
gambar organ tubuh manusia.
Guru Kelas I
Kelas hanya
memiliki alat peraga seperti
papan tulis
white board.
Pemanfaatan alat
peraga hanya pada saat
menulis huruf
tegak bersambung
untuk menyalin
tulisan dari
guru kemudian
siswa mencatat
di buku
halus
Siswa Kelas I
Guru hanya
menggunakan alat
peraga seperti
papan tulis.
Siswa kurang
jelas dalam
belajar menulis
huruf tegak
bersambung tanpa
alat
Ketersediaan alat peraga masih terbatas dan belum optimal untuk digunakan pada siswa
kelas I. Siswa membutuhkan alat peraga yang
sesuai dengan
kebutuhan yaitu
menarik,berwarna sehingga siswa tertarik untuk menggunakannya.
127
Berdasarkan bagan
4.1 mengenai triangulasi sumber data
wawancara, dapat diketahui bahwa ketersediaan alat peraga di SDN Percobaan masih terbatas dan belum optimal untuk digunakan pada
siswa kelas I. Hal tersebut membuat siswa masih kesulitan dalam menulis huruf tegak bersambung dengan benar.
e. Observasi
Observasi merupakan cara mengumpulkan data dengan melihat suatu gejala yang ada di dalam lapangan. Tujuan peneliti
melakukan observasi
adalah mengetahui
pemanfaatan dan
ketersediaan alat peraga yang ada di kelas. Peneliti mengambil instrumen observasi dari instrumen PPL Sanata Dharma 2015.
Pada saat
kegiatan pembelajaran
menulis huruf
tegak bersambung kelas I, guru mengajarkan kepada anak cara menulis
diatas udara. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian menjelaskan materi yang akan
dipelajari. Guru meminta siswa untuk menyalin huruf tegak bersambung yang ada di papan tulis dan siswa menulis di buku tulis
halusnya masing-masing. Setelah selesai menyalin, guru kemudian meminta siswa untuk maju ke depan untuk diperiksa hasil
tulisannya. Kesulitan yang dialami siswa adalah ketika menulis huruf tegak
bersambung dengan hanya dengan cara meniru huruf yang ada dipapan tulis. Siswa ingin diperlihatkan bagaimana caranya menulis
128
huruf tegak bersambung dengan benar, sehingga siswa dapat menulis kalimat dengan menggunakan huruf tegak bersambung.
Berdasarkan hasil
observasi, dapat
disimpulkan bahwa
ketersediaan alat peraga bahasa Indonesia masih terbatas. Guru belum menggunakan alat peraga yang menarik dan mampu
membangkitkan rasa ingin tahu anak tentang cara menulis huruf tegak bersambung yang benar. Guru hanya menggunakan papan
tulis white-board
dan gambar
contoh tulisan huruf tegak bersambung.
Beberapa siswa masih kesulitan menyambungkan antara huruf pertama dengan h
uruf selanjutnya. Misalnya “ fita bermain boneka”, “yusuf berangkat sekolah”. Dari kegiatan pembelajaran di kelas I,
dapat diketahui bahwa tersedianya alat peraga bahasa Indonesia belum bisa mengupayakan kelancaran siswa dalam menulis huruf
tegak bersambung. 1.Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan sebelum pengembangan desain alat peraga. Hal tersebut bertujuan untuk mengkaji kebutuhan alat
peraga untuk siswa dan guru kelas I. Alat peraga yang dikembangkan
didesain sesuai
dengan karakteristik
siswa berdasarkan
metode Montessori.
Analisis karakteristik siswa dilakukan melalui kegiatan observasi pada saat pembelajaran siswa
di kelas I. Kemudian hasil dari observasi dijadikan sebagai bahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
pertimbangan dalam membuat kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dan guru kelas I. Berikut ini papararan mengenai analisis
karakteristik siswa dan alat peraga Montessori. a.
Analisis Karakteristik Siswa Analisis karakteristik siswa dilakukan berdasarkan observasi
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas I SDN Percobaan. Hasil dari observasi tersebut adalah guru meminta siswa menyalin
kalimat dengan menggunakan huruf tegak bersambung di buku tulis halus masing-masing. Adapun siswa yang belum paham
bagaimana cara menulis huruf tegak bersambung di buku tulis halus. Guru kemudian meminta siswa tersebut latihan terus
menerus menulis huruf tegak bersambung setiap akhir pelajaran terakhir pulang sekolah. Peneliti mengamati bahwa kegiatan
menyalin saja belum tentu cukup untuk melatih siswa menulis huruf tegak bersambung. Siswa memerlukan bimbingan khusus
dan alat peraga yang mampu membantu mengupayakan pemahaman siswa tentang menulis huruf tegak bersambung.
Hasil analisis ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam proses pembuatan kuesioner analisis kebutuhan.
b. Analisis Karakteristik Alat Peraga Montessori
Analisis karakteristik alat peraga Montessori dilakukan oleh peneliti mengacu pada lima karakteristik alat peraga Montessori
yaitu menarik, bergradasi, auto-education, auto-correction, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
kontekstual. Oleh karena itu, dengan adanya lima karakteristik akan dijadikan acuan untuk membuat item pertanyaan pada
kuesioner analisis kebutuhan. c.
Uji Validitas Instrumen Uji validitas instrumen dilakukan oleh peneliti supaya
instrumen yang layak untuk digunakan sehingga informasi yang didapatkan valid. Instrumen yang digunakan oleh peneliti
berupa kuesioner. Instrumen kuesioner disusun sesuai dengan topik
penelitian yang
dilakukan peneliti
yaitu proses
pembelajaran bahasa Indonesia terutama materi menulis kalimat menggunakan
huruf tegak
bersambung. Peneliti
membuat beberapa indikator yang digunakan sebagai dasar untuk
membuat item pertanyaan pada setiap kuesioner. Pada setiap indikator pertanyaan dikembangkan menjadi beberapa item
pertanyaan. Pengembangan pertanyaan yang dibuat disesuaikan dengan perkembangan dan karakteristik siswa kelas I.
Sebelum instrumen
digunakan untuk
penelitian, terlebih
dahulu instrumen divalidasi kepada dosen ahli bahasa dan dosen ahli evaluasi pembelajaran. Selanjutnya kuesioner tersebut
digunakan kepada guru dan siswa kelas I di SDN Percobaan. d.
Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Validasi Instrumen kuesioner analisis kebutuhan dilakukan
oleh beberapa ahli. Analisis kebutuhan ditujukan kepada guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
dan siswa kelas I. Peneliti memilih ahli bahasa Indonesia dan ahli
Evaluasi Pembelajaran sebagai validator yang akan
memberikan penilaian terhadap instrumen kuesioner sebelum digunakan. Berikut merupakan hasil penilaian ahli bahasa
Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran terhadap instrumen kuesioner analisis kebutuhan untuk guru yang disajikan dalam
tabel 4.10. Tabel 4.10. Skor Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan
Guru oleh Ahli Bahasa dan Evaluasi Pembelajaran
Ahli Total
Rerata
Bahasa Indonesia 36
3,60 Evaluasi
Pembelajaran 32
3,20
Rerata 34
3,40
Hasil penilaian pada tabel 4.10 dari kedua ahli menunjukkan bahwa ahli bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran
memberikan skor rerata 3,40. Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen kuesioner analisis kebutuhan untuk guru sudah
layak digunakan namun masih memerlukan beberapa perbaikan pada item pertanyaan tertentu. Berikut ini hasil rekapitulasi
komentar tertulis yang disajikan pada tabel 4.11 mengenai rekapitulasi komentar validasi kuesioner analisis kebutuhan guru
oleh ahli bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Tabel 4.11 Rekapitulasi Komentar Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru oleh Ahli
No Item Pertanyaan
Komentar Ahli Bahasa
Evaluasi Pembelajaran
1. Apakah BapakIbu
pernah menggunakan
benda-benda yang ada dilingkungan sekolah?
... Pernah Contoh
benda yang
kamu gunakan .... Belum Pernah
Kata kamu
diganti bapakibu.
Kata dilingkungan
sebaiknya dipisah
menjadi
di lingkungan.
Kata kamu
diganti bapakibu
2. Manakah bahan
yang bapakibu
pilih untuk
membuat alat
peraga bahasa Indonesia?
Perlu diperjelas
kembali alat
peraga apa
yang dimaksud?
-
3. Menurut BapakIbu
bagaimana salah
satu kriteria dari sebuah alat
peraga bahasa
Indonesia? Kata
“bagaimana” diganti “apa”
-
Peneliti membuat instrumen kuesioner analisis kebutuhan guru berdasarkan hasil observasi di kelas I sekaligus wawancara
kepada guru kelas I. Berdasarkan tabel 4.11. peneliti merangkum hasil komentar dari para ahli dan melakukan perbaikan dari
berbagai saran dan komentar yang telah diberikan. Berikut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
dipaparkan hasil analisis kuesioner kebutuhan guru yang
disajikan dalam tabel 4.12. Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan
Guru
No Indikator
Item Pertanyaan Jawaban
Responden
Pengalaman menggunakan
alat peraga 1.
Apakah BapakIbu Guru
pernah menggunakan
alat peraga pada
saat menulis
huruf tegak
bersambung? ... Pernah
...
Belum Pernah
Pernah
2. Alat peraga apa
yang BapakIbu Guru
gunakan ketika
belajar menulis
huruf tegak
bersambung? Papan tulis white
board dan
display gambar
huruf tegak
bersambung
3. Apakah
BapakIbu Guru lebih
memilih mengajar
menggunakan alat peraga?
Ya Alasan:
karena dengan
menggunakan alat peraga,
siswa semakin
tertarik untuk
belajar menulis
huruf tegak
bersambung. 4.
Apakah BapakIbu Guru
pernah menggunakan
benda-benda yang
ada di
Ya √ Papan Tulis
√Display huruf tegak bersambung
√ Spidol PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
lingkungan sekolah
ketika mengajarkan
siswa menulis
huruf tegak
bersambung? Bahan alat
peraga 5.
Apa bahan-
bahan yang
BapakIbu Guru pilih
untuk membuat
alat peraga
untuk menulis
huruf tegak
bersambung .... Kayu
... Besi ... Kertas
... Plastik Kayu dan Kertas
Warna alat peraga
6. Apakah
alat peraga
yang berwarna
lebih menarik
untuk dipelajari?
... Ya ... Tidak
√ Ya Dengan
adanya warna
membuat siswa
lebih tertarik
untuk mempelajarinya.
7. Warna
seperti apa
yang BapakIbu Guru
pilih untuk alat peraga
menulis huruf
tegak bersambung?
.... Cerah Sebutkan
contohnya .... Gelap
Sebutkan contohnya
Warna cerah
seperti merah,biru,kuning
dan oranye.
8. Menurut
√ Perlu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
BapakIbu Guru apakah
diperlukan adanya
perbedaan
warna pada alat peraga
pada huruf vokal dan
huruf konsonan? .... Perlu
Alasan: ... Tidak Perlu
Alasan: Alasan:
supaya lebih menarik dan
lebih jelas apalagi untuk siswa kelas
I.
Alat peraga berdasarkan
fungsinya 9.
Menurut BapakIbu Guru
bagaimana salah satu kriteria dari
sebuah
alat peraga
bahasa Indonesia
berdasarkan fungsinya?
... dapat
membantu siswa memahami cara
menulis dan
membaca ... hanya dapat
digunakan untuk menulis saja
√dapat membantu
siswa memahami
cara menulis
dan membaca
Alasan : menulis dan membaca itu
satu
kesatuan, lebih
mudah apabila
diajarkan secara bersamaan.
Berat alat peraga
10. Menurut
BapakIbu Guru jika dilihat dari
beratnya alat
peraga, berapakah berat
ideal alat peraga
untuk siswa
√ Ringan Alasan : supaya
lebih mudah
dibawa dan dapat dijangkau
oleh siswa.
136
kelas I SD? ...
Ringan 1,5kg
... Sedang 1,5 kg-3kg
... Berat 5 kg Alat
peraga untuk
menemukan jawaban
yang benar
11. Menurut
BapakIbu Guru bagaimanakah
kriteria alat
peraga yang
bertujuan untuk
dapat membantu siswa menyadari
kesalahannya? ...
dapat membantu siswa
menyadari kesalahannya
sendiri.
Alasan: ... tidak dapat
membantu siswa menyadari
dan menemukan
jawaban yang
benar. Alasan:
√ dapat membantu siswa
menyadari kesalahan saat
menulis huruf tegak
bersambung. Alasan:
banyak anak
yang saat menulis
hurufnya tidak
sesuai proporsi
tinggi rendahnya
belum tepat.
Berdasarkan tabel 4.12, hasil rekapitulasi analisis kuesioner guru dapat diketahui bahwa siswa kelas I membutuhkan alat
bantu untuk mempermudah dalam memahami mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis kalimat menggunakan
huruf tegak bersambung. Selanjutnya akan dipaparkan hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
validasi instrumen kuesioner analisis kebutuhan siswa. Berikut ini hasil dari penilaian yang disajikan dalam tabel 4.13.
Tabel 4.13 Skor Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa oleh Ahli
Ahli Total
Rerata
Bahasa Indonesia 60
3,75 Evaluasi Pembelajaran
40 3,63
Guru 1 60
3,75 Guru 2
42 3,69
Rerata 50,5
3,70
Hasil penilaian pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa rerata penilaian
instrumen kuesioner
yaitu 3,70.
Hasil tersebut
menunjukkan bahwa instrumen analisis kebutuhan siswa sudah layak untuk digunakan namun masih ada yang perlu diperbaiki.
Perbaikan berdasarkan pada komentar dari ahli bahasa Indonesia. Berikut merupakan hasil rekapitulasi komentar tertulis yang
disajikan pada tabel 4.14 mengenai rekapitulasi komentar validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh ahli bahasa
Indonesia dan ahli evaluasi pembelajaran, guru kelas IA dan guru kelas IB.
Tabel 4.14 Rekapitulasi Komentar Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa Oleh Ahli
No Item
Pertanyaan
Komentar Ahli Bahasa
Evaluasi Pembelajaran
Guru 1
Guru 2
1. Cara
manakah yang
kamu -
Anak harus mengetahui
terlebih -
- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
pilih untuk
menulis huruf tegak
bersambung? dahulu alat
peraga bahasa
Indonesia.
Peneliti membuat instrumen kuesioner analisis kebutuhan siswa berdasarkan hasil observasi di kelas I sekaligus wawancara
kepada siswa kelas I. Berdasarkan tabel 4.14, hasil rekapitulasi komentar
dari ahli
bahasa Indonesia
kemudian peneliti
melakukan perbaikan terkait dengan saran yang telah diberikan. Peneliti mempersiapkan dan melengkapi kekurangan instrumen
kuesioner yang telah diberikan dari ahli. Melalui beberapa komentar dan saran yang diberikan oleh ahli validator, peneliti
memperhatikan susunan kata dalam instrumen kuesioner supaya mudah dipahami oleh siswa kelas I SD. Berikut akan dipaparkan
rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa. Dalam hasil
kuesioner ini,
peneliti mempunyai informasi penting mengenai kebutuhan siswa akan alat peraga bahasa Indonesia
khususnya untuk latihan menulis huruf tegak bersambung. Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan
Siswa No
Indikator Item
Pertanyaan Jawaba
n Respo
nden Presen
tase 1.
Pengalaman menggunak
an alat
peraga 1.
Apakah BapakIbu
gurumu √
Pernah 4
40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
pernah mengguna
kan alat
peraga pada saat
mengajark an
menulis huruf
tegak bersambu
ng? √
Belum pernah
6 60
2. Cara
manakah yang
kamu pilih
ketika belajar
menulis huruf
tegak bersambu
ng? ..
mengguna kan
alat peraga
...tidak mengguna
kan
alat peraga
√ Belajar
menulis menggu
nakan alat
peraga 10
100
3. Apakah
kamu pernah
menggu √
Pernah 8
80 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
nakan alat
peraga yang ada
dikelasm
u untuk
menulis huruf
tegak bersamb
ung? Papan
tulis dan
spidol
√ Pernah
Buku tulis
halu 2
20
2. Warna alat
peraga 4.
Menurut mu
apakah perlu
pemberi an warna
pada alat peraga?
√ Ya Alasan:
supaya terlihat
menari k
10 100
Warna alat peraga
Warna apa yang
kamu pilih
untuk digunakan
pada alat
peraga menulis
huruf tegak bersambung
? ... Warna
cerah Contohnya:
... Warna √
Warna cerah
Contoh nya
Biru dan
Merah. Alasan
nyalebi h
menari k
dan indah
10 100
141
gelap Contohnya:
Bahan alat
peraga Bahan
apa yang
kamu pilih
untuk digunakan
menulis huruf tegak
bersambung :
... Kayu ... Plastik
... Kardus .. Besi
.. Kertas √
Kayu alasan:
awet dan
kuat 8
80
√ Kertas
Alasan: mudah
diberi gambar
dan ringan.
2 20
Alat peraga sebagai
pengendali kesalahan
Manakah yang
lebih kamu
pilih ketika
belajar menulis
huruf tegak bersambung
? ... belajar
dengan menggunak
an
alat peraga dan
dapat mengetahui
kesalahan tanpa
diberitahu teman.
... belajar tanpa
menggunak √
belajar dengan
menggu nakan
alat peraga
supaya lebih
mandiri dan
tambah pintar
10 100
142
an alat
peraga dan mengetahui
kesalahan dengan
bantuan dari teman.
Berdasarkan tabel 4.15, hasil rekapitulasi analisis kuesioner untuk siswa dapat diketahui bahwa sebanyak 80 siswa menjawab
kuesioner bahwa guru belum pernah menggunakan alat peraga seperti sandpaper letters Montessori pada saat pembelajaran menulis
huruf tegak bersambung dan ada 20 siswa menjawab guru pernah menggunakan alat peraga pada saat menulis huruf tegak bersambung.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa peneliti membuat alat peraga dengan pertimbangan 80 siswa yang menjawab belum
pernah menggunakan alat peraga bahasa Indonesia seperti sandpaper letter Montessori.
2. Perencanaan
a. Instrumen Non-Tes
Instrumen non tes yang digunakan adalah instrumen unjuk kerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan uji coba terbatas
terkait dengan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori.
b. Validasi Kuesioner Produk Alat Peraga
Kuesioner validasi produk alat peraga dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk alat peraga yang digunakan. Kuesioner produk
143
dibuat untuk ahli,guru, dan siswa yang dikembangkan berdasarkan karakteristik alat peraga sandpaper leters Montessori dan analisis
kebutuhan ketika akan mengumpulkan data. Validasi dilakukan dengan menguji validitas konstruknya. Validitas
konstruk ini terkait dengan kesesuaian aspek-aspek yang akan diukur dengan landasan teori Sugiyono,2014:177. Validitas konstruk
dalam penelitian ini dilakukan oleh beberapa ahli yaitu ahli bahasa Indonesia, Guru 1,Guru 2, dan 10 siswa SDN Percobaan kelas IA.
Hasilnya berupa data kuantitatif yang kemudian dikonversikan ke dalam data kualitatif.
Perolehan rerata skor pada data kualitatif tersebut memberikan gambaran bagi peneliti untuk memperbaiki kuesioner validasi
produk. Peneliti membuat tingkatan kategori kelayakan produk, yaitu kategori sangat baik menunjukkan bahwa instrumen tersebut
layak untuk digunakan tanpa perbaikan. Kategori baik, menunjukkan bahwa instrumen tersebut layak untuk digunakan namun masih
memerlukan adanya perbaikan sehingga semakin lebih detail dan lengkap. Selanjutnya untuk kategori kurang menunjukkan bahwa
instrumen tersebut kurang layak untuk digunakan dan masih memerlukan
perbaikan. Sedangkan
kategori sangat
kurang menunjukkan
bahwa instrumen
tersebut tidak
layak untuk
digunakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Peneliti melakukan validasi untuk kuesioner produk alat peraga sandpaper letter berbasis metode Montessori yang akan digunakah
siswa kelas I. Validasi ini ditujukkan kepada beberapa ahli, yaitu ahli bahasa, Guru 1,Guru 2. Berikut ini disajikan tabel 4.16
mengenai hasil validasi kuesioner produk untuk siswa. Tabel 4.16 Validasi Kuesioner Produk untuk Siswa
Ahli Total
Rerata
Ahli Bahasa 43
3,90 Guru 1
44 4
Guru 2 40
3,63
Rerata 42,3
3,84
Berdasarkan tabel 4.16 hasil validasi kuesioner produk Sandpaper letters Montessori dapat diperoleh rerata skor 3,84. Rerata tersebut
termasuk kategori “sangat baik”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner produk alat peraga dapat digunakan dalam
penelitian.peneliti menggunakan instrumen untuk siswa kelas I. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa
dalam memahami materi menulis huruf tegak bersambung setelah menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode
Montessori. Berikut ini dipaparkan rekapitulasi hasil penilaian kuesioner produk untuk siswa yang disajikan dalam tabel 4.17.
145
Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kuesioner Produk untuk Siswa
No Indikator
Aspek yang dinilai
Jawab an
Respon den
Presen- tase
1. Auto-
education Saya
dapat menggunakan
sandpaper letter
Montessori tanpa bantuan
orang lain Sangat
Setuju 4
40
Setuju 3
30 Tidak
Setuju 3
30
Saya dapat
memahami cara
menulis huruf
tegak bersambung
dengan bantuan papan
sandpaper letter
Montessori Sangat
Setuju 4
40
Setuju 4
40 Tidak
Setuju 2
20
2. Auto-
correction Saya
dapat menemukan
kesalahan pada
saat menulis
huruf tegak
bersambung tanpa bantuan
orang
lain dengan
menggunakan papan
sandpaper letter
Montessori. Sangat
Setuju 8
80
Tidak Setuju
2 20
3. Menarik
Saya senang
belajar materi
menulis huruf
tegak Sangat
Setuju 8
80 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
bersambung karena
menggunakan alat
peraga yang
bergradasi,me narik
dan memiliki
tekstur. Setuju
2 20
Saya tertarik
dengan warna papan
sandpaper letters
Montessori Sangat
Setuju 9
90
Tidak Setuju
1 10
Saya dengan
mudah membawa dan
memindahkan alat
peraga sandpaper
letters Montessori
Sangat Setuju
7 70
Tidak Setuju
3 30
Kontekstu al
Saya dapat
menemukan bahan
yang digunakan
untuk membuat
papan sandpaper
letters Montessori
dari lingkungan
sekitar. Sangat
Setuju 6
60 Tidak
Setuju 4
40
Bergradasi Saya
dapat menemukan
gradasi warna Sangat
Setuju 9
90 Setuju
1 10
147
bentuk,dan tekstur.
Berdasarkan tabel 4.17 hasil rekapitulasi penilaian kuesioner produk alat peraga sandpaper letters Montessori dapat diketahui
bahwa item penilaian terhadap penggunaan alat peraga sebanyak 40 siswa menjawab sangat setuju dapat menggunakan alat peraga tersebut
secara mandiri tanpa bantuan orang lain, sebanyak 30 siswa menjawab setuju sudah bisa menggunakan alat peraga tanpa bantuan
orang lain, dan sebanyak 30 siswa mengatakan tidak setuju dapat menggunakan alat peraga sandpaper letters Montessori. Kemudian,
item penilaian terhadap fungsi sandpaper letters Montessori terhadap pemahaman siswa tentang cara menulis huruf tegak bersambung
sebanyak 40 siswa menjawab sangat setuju dapat memahami cara menulis huruf tegak bersambung dengan bantuan alat peraga
sandpaper letters Montessori,sebanyak 30 siswa menjawab setuju sudah memahami cara menulis huruf tegak bersambung dengan
bantuan alat sandpaper letters Montessori,dan ada 20 siswa yang menjawab tidak setuju sudah memahami cara menulis huruf tegak
bersambung dengan bantuan alat sandpaper letters Montessori. Item auto-correction tentang menemukan kesalahan pada saat
menulis huruf tegak bersambung tanpa bantuan orang lain sebanyak 80 siswa menjawab dapat menemukan kesalahan menulis huruf
tegak bersambung dengan adanya alat peraga sandpaper letters PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Montessori,dan ada 20 siswa menjawab tidak setuju menjawab adanya alat peraga sandpaper letters Montessori mampu membantu
siswa menemukan
kesalahan pada saat menulis huruf tegak bersambung.
Item Menarik tentang warna, bentuk dan gradasi. Sebanyak 80 siswa menjawab sangat setuju dan senang ketika belajar menulis huruf
tegak bersambung menggunakan alat peraga sandpaper letters Montessori karena memiliki warna-warna yang menarik dan cerah.
Sebanyak 20 siswa menjawab setuju dan senang dapat menggunakan alat peraga sandpaper letters Montessori, sebanyak 90
siswa merasa tertarik dengan warna yang ada pada papan sandpaper letters Montessori dan sebanyak 10 siswa merasa tidak
tertarik dengan warna yang ada pada papan sandpaper letters Montesori. Selain tertarik dengan warna, anak juga merasa alat peraga
sandpaper letters Montessori mudah dijangkau untuk dibawa. Sebanyak 70 siswa menjawab sangat setuju mudah membawa dan
memindahkan alat peraga sandpaper letters Montessori. Pada item kontekstual, sebanyak 60 siswa menjawab sangat
setuju menemukan bahan yang digunakan untuk membuat papan sandpaper letters Montessori dari lingkungan sekitar. Sebab kayu
pinus dapat ditemukan dan diperoleh di area Yogyakarta, khususnya daerah Bantul, dan sebanyak 40 siswa menjawab tidak setuju
149
menemukan bahan yang digunakan untuk membuat papan sandpaper letters Montessori dari lingkungan sekitar.
Pada item bergradasi, sebanyak 90 siswa menjawab sangat setuju apabila menemukan gradasi warna,bentuk,dan tekstur pada alat peraga
sandpaper letters Montessori dan sebanyak 10 siswa menjawab tidak setuju apabila menemukan gradasi warna pada alat peraga
sandpaper letters Montessori. Melalui hasil kuesioner produk alat peraga oleh siswa dapat diketahui bahwa alat peraga sandpaper letters
Montessori mampu membantu siswa dalam belajar menulis huruf tegak bersambung.
5. Pengembangan Desain
a. Konsep Pembuatan Alat Peraga
Konsep pembuatan alat peraga sandpaper letters Montssori merupakan
pengembangan alat
peraga berbasis
metode Montessori. Alat peraga sandpaper letters ini digunakan untuk
mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis huruf tegak bersambung. Alat peraga ini terdiri dari papan kayu
pinus dan huruf-huruf yang telah didesain dan dibuat dari pasir pantai. Pemberian warna juga dibedakan antara warna merah
untuk huruf vokal dan warna biru untuk huruf konsonan. Selain alat
peraga sandpaper
letters Montessori,peneliti
juga mengembangkan buku latihan menulis huruf tegak bersambung.
150
Gambar 4.1 Kajian Produk Sandpaper Letters huruf vocal yang sudah direvisi
Gambar 4.2 Kajian Produk Sandpaper Letters huruf s,v,w,x,dan z yang sudah direvisi.
Gambar 4.3 Kajian Produk Sandpaper Letters Huruf b,d,f,g yang sudah direvisi.
Gambar 4.4 Kajian Produk Sandpaper Letters Huruf h,j,k dan l yang sudah direvisi
151
Gambar 4.5 Kajian Produk Sandpaper Letters huruf p,q,t dan yang sudah direvisi.
Gambar 4.6 Kajian Produk Sandpaper Letters huruf c,m,n,r. 6.
Pembuatan album alat peraga Album alat peraga dibuat agar pengguna alat peraga papan
sandpaper letter ini dapat menggunakan alat peraga dengan benar. album alat peraga ini merupakan buku panduan penggunaan alat
peraga sandpaper letters Montessori. Album ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu materi pembelajaran, submateri, tujuan pembelajaran,
nama alat peraga, dan langkah-langkah dalam menggunakan alat peraga.
Materi pembelajaran yang dijabarkan pada album alat peraga terdiri dari materi menulis kalimat menggunakan huruf tegak
bersambung. Langkah
pertama yang peneliti lakukan adalah
memperkenalkan huruf-huruf yang sudah di desain pada alat peraga sandpaper letters Montessori. Peneliti mengajarkan kepada siswa
bagaimana menulis huruf tegak bersambung yang benar. Pada album pertama, peneliti menjelaskan tracing huruf a-z dan
menulisnya di buku latihan menulis huruf tegak bersambung yang sudah didesain oleh peneliti sebagai tempat siswa latihan menulis.
Pada album pertama, siswa menulis satu huruf terlebih dahulu siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
mentracing huruf yang ada di papan sandpaper letters Montessor dan menulis diatas pasir pantai. Pada album kedua, siswa menulis dua
huruf terlebih dahulu siswa mentracing dua huruf yang ada pada papan sandpaper letters Montessori. Pada album ketiga, siswa
menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung diatas pasir pantai dan kemudian menulis dibuku tulis halus karena sudah
mengalami latihan di alat sandpaper letters Montessori dan pasir pantai yang sudah disediakan peneliti di dalam baki.
b. Pengumpulan Bahan
Pengumpulan bahan dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Beberapa bahan yang menjadi pilihan sesuai
dengan kebutuhan siswa dan guru antara lain kertas dan kayu, sehingga peneliti memilih untuk memanfaatkan bahan dari kayu dan
kertas. Kayu yang dipilih adalah kayu pinus, hal ini dikarenakan kayu pinus mudah diolah dan bagus untuk diberi warna,serta tidak terlalu
berat. Selain kayu, peneliti juga mendesain alat peraga sandpaper letters dengan pasir pada pembentukan desain hurufnya. Pasir yang
digunakan adalah pasir pantai. Hal ini dikarenakan pasir pantai memiliki tekstur yang tidak kasar sehingga aman digunakan untuk
siswa kelas I SD. Kedua bahan tersebut dimanfaatkan oleh peneliti sebagai
bahan dasar
pembuatan alat
peraga Sandpaper
letters.Keuntungan dari adanya pasir pantai adalah melatih motorik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
siswa ketika menulis diatas pasir pantai. Selain itu, siswa juga merasa tidak jenuh ketika belajar menulis huruf tegak bersambung.
c. Pembuatan Alat Peraga
Pembuatan alat peraga dilakukan dengan bantuan dari tukang kayu. Tukang kayu yang membuat alat peraga ini terletak di daerah
Bantul,Yogyakarta. Peneliti memilih untuk membuat alat peraga pada tukang kayu di daerah Bantul dikarenakan hasil pekerjaannya sangat
rapi dan warna yang digunakan bagus dan cerah, sehingga mendukung peneliti dalam proses pembuatan alat peraga. Pembuatan
alat peraga berlangsung selama kurang lebih dua bulan. Bahan dasar untuk pembuatan alat peraga Sandpaper letters adalah kayu pinus dan
pasir pantai serta cat kayu berwarna merah dan biru muda. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum pemesanan alat
peraga adalah pembuatan desain alat peraga sandpaper letters. Peneliti membuat desain alat peraga dengan ukuran dan bentuk yang
sudah di validasi oleh ahli dan sudah pasti. Setelah itu, desain alat peraga diberikan kepada tukang kayu. Alat peraga dibuat sesuai
dengan ukuran dan bentuk yang sudah dirancang sesuai dengan desain.
Langkah kedua yang harus dilakukan oleh tukang kayu adalah menghaluskan permukaan kayu pinus dengan kertas amplas dan
dioven terlebih dengan alat khusus supaya kondisi kayu tidak basah sehingga mempermudah proses pemberian warna. Kayu pinus yang
154
sudah siap digunakan dipotong membentuk persegi panjang. Untuk papan huruf konsonan p,q,t,y dan b,c,g, y dipotong dengan ukuran 50
cm x 29 cm. Selanjutnya untuk papan huruf vokal, huruf s,w,x,z, dan c,m,n,r dipotong dengan ukuran 50 cm x 17,5 cm. Selanjutnya kayu
pinus diberikan gradasi warna untuk huruf konsonan diberi warna biru muda dan biru tua, sedangkan untuk huruf vokal diberi warna biru
muda dan merah dibagian baris keduanya. Untuk hurufnya diberikan pasir pantai.
Langkah ketiga yaitu tahap finishing. Tukang kayu memberikan cat tambahan dan dipernis menggunakan tiner sebanyak dua kali, supaya
warna tetap cerah dan awet. Berikut dipaparkan mengenai desain alat peraga sandpaper
letters yang dikembangkan oleh peneliti.
a b
Gambar 4.6 Papan sandpaper letters huruf vokal Keterangan
a : gradasi warna biru di baris ketiga b : gradasi warna merah di baris kedua
155
d e f Gambar 4.7 Papan Sandpaper letters huruf konsonan
Keterangan: d : huruf b,d,f dan g menggunakan pasir pantai
e : gradasi warna biru tua di baris ketiga f : gradasi warna biru muda di baris kedua
Produk alat peraga Sandpaper letters Montessori kemudian divalidasi terlebih dahulu kepada para ahli. Validasi produk dilakukan dengan maksud
untuk memberikan penilaian serta saran dan komentar terhadap rancangan produk alat peraga papan Sandpaper Letters Montessori. Validasi produk
dilakukan oleh beberapa ahli yaitu ahli bahasa Indonesia dan ahli bahasa Montessori. Pada proses validasi produk alat peraga sandpaper letters
Montessori ini, peneliti mempresentasikan alat peraga yang sudah dirancang kepada
validator beserta
cara penggunaannya.
Kemudian validator
memberikan penilaian dan komentarsaran terhadap alat peraga sandpaper letters,guna untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada alat peraga
sandpaper letters.
Penilaian alat peraga dibuat berdasarkan lima
karakteristik alat
peraga yang
dimiliki Montessori.
Peneliti juga
156
menggunakan rentang nilai atau skala yang digunakan untuk menilai kelayakan produk alat peraga sandpaper letters Montessori. Berikut
dipaparkan hasil validasi produk alat peraga sandpaper letters Montessori yang disajikan pada tabel 4.17.
Tabel 4.17 Hasil Validasi Produk
Ahli Total
Rerata
Bahasa Montessori 64
3,20 Pembelajaran Bahasa
68 3,40
Rerata 66
3,30
Berdasarkan tabel 4.17 hasil validasi produk tersebut diketahui mendapatkan rerata 3,30. Rerata tersebut masuk dalam kategori yang baik.
Sehingga, dalam hal ini menunjukkan bahwa produk atau alat peraga sudah cukup layak untuk digunakan dalam penelitian. Ahli bahasa Indonesia
menambahkan komentar secara lisan bahwa huruf t pada alat peraga sandpaper letters Montessori harus dibuat dan didesain dengan tegak
bersambung, sedangkan menurut ahli bahasa Montessori menyampaikan hasil alat peraga sandpaper letters sudah cukup layak untuk digunakan.
Dalam pembuatan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori, peneliti memperbaiki alat peraga yang masih salah menurut
pendapat ahli bahasa, sehingga alat peraga yang sudah direvisi hasilnya sudah jauh lebih baik dan sudah lebih layak digunakan.
Selanjutnya dilakukan validasi terhadap album alat peraga sandpaper letters Montessori. Validasi album alat peraga dilakukan guna membantu
157
peneliti dalam menyusun album alat peraga terutama dalam susunan dan penggunaan bahasanya. Berikut ini dipaparkan hasil validasi album alat
peraga yang akan disajikan pada tabel 4.18. Tabel 4.18 Validasi Album Alat Peraga
Ahli Total
Rerata
Pembelajaran Bahasa 20
3,33 Guru kelas 1A
22 3,67
Guru kelas 1B 23
3,83
Rerata 21,67
3,61
Berdasarkan hasil validasi album alat peraga diperoleh rerata skor 3,61. Rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan
bahwa album alat peraga sudah layak untuk digunakan dalam penelitian. d.
Uji Coba Terbatas Uji coba terbatas dilaksanakan pada tanggal 10 November 2015
sampai 10 Desember 2015 pada pukul 09.00-10.00 WIB. Uji coba terbatas dilakukan pada siswa kelas I SDN Percobaan Yogyakarta.
Kegiatan ini dilakukan pada saat jam pelajaran bahasa Indonesia berlangsung kepada 10 siswa kelas I yang terdiri dari 5 anak perempuan
dan 5 anak laki-laki. Sebelum melakukan kegiatan belajar, peneliti meminta siswa untuk menulis kalimat menggunakan huruf tegak
bersambung dibuku tulis halus masing-masing. Hal ini bertujuan supaya peneliti mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan alat
peraga sandpaper letter berbasis metode Montessori. Proses kegiatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
belajar mengajar ini dilakukan sebanyak 10 kali dalam waktu kurang lebih satu bulan. Kegiatan belajar ini dilakukan secara berkelompok.
Peneliti membagi sepuluh siswa kedalam 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari dua anak. Hal ini mempermudah peneliti pada saat
siswa menggunakan alat sandpaper letters berbasis metode Montessori. Pada
pertemuan kedua,
yang dilakukan
peneliti adalah
memperkenalkan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori kepada siswa dan mengajarkan kepada siswa cara
penggunaannya. Pada pertemuan ketiga sampai kelima, peneliti mengajak siswa
untuk mentracing huruf di atas alat peraga sandpaper letters berbasis metode
Montessori. Peneliti
meminta siswa
untuk bergantian
menggunakan alat peraga sandpaper letters. Pada pertemuan keenam hingga ketujuh, peneliti meminta siswa
latihan menulis huruf tegak bersambung diatas pasir pantai yang telah disediakan oleh peneliti. Peneliti meminta siswa untuk bergantian menulis
huruf dan kalimat sesuai dengan petunjuk peneliti. Dalam hal ini guru kelas IA ikut serta mengawasi proses penelitian.
Pada pertemuan kedelapan hingga kesepuluh, peneliti meminta siswa menulis huruf tegak bersambung di dalam buku tulis halusnya
masing-masing dan peneliti melihat apakah ada tingkat perkembangan setelah menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode
159
Montessori. Pada pertemuan terakhir, peneliti juga mengadakan refleksi terkait proses penelitian yang telah berlangsung di kelas IA.
1 Data dan Analisis Hasil Tulisan Siswa Kelas IA.
Data dan analisa hasil tulisan siswa diperoleh ketika proses kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung di dalam
kelas. Peneliti melakukan penelitian kondisi sebelum menggunakan alat peraga dan setelah menggunakan alat peraga. Instrumen unjuk
kerja terdapat di buku latihan dasar menulis sandpaper letters berbasis metode Montessori. Hasil yang diperoleh dari tulisan
siswa kelas IA dapat dilihat pada tabel kondisi sebelum menggunakan alat peraga sandpaper letters dan buku latihan dasar
menulis pada tabel 4.19. No Nama
Aspek yang dinilai Kualitas
tulisan Teknik
memegang pensil
Bentuk huruf
Cara meran
gkai huruf
Ketepat an
tulisan dengan
jumlah baris
Rata -rata
1. Ana
4 3
3 2
2 2,8
2. Fit
2 2
2 3
3 2,8
3. Doni
2 3
2 3
2 2,8
4. Bin
2 2
3 3
2 2,8
5. Yos
3 3
3 3
2 2,8
6. Put
3 3
3 2
2 2,6
7. Tin
3 3
3 2
2 2,6
8. Sry
3 3
3 2
3 2,6
9. Ali
3 3
2 3
3 2,6
10 Adi
3 3
4 4
2 2,6
Rata- rata
2,08 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Ana mendapatkan nilai rata-rata 2,8 dengan kualitas tulisan mendapat skor 4, teknik memegang pensil mendapat skor 3, bentuk huruf yang
dihasilkan mendapat skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor 2, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Fita
mendapatkan nilai rata-rata 2,8 dengan kualitas tulisan mendapat skor 2, teknik memegang pensil 2, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan
skor 2, cara merangkai huruf mendapatkan skor 3 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 3.
Doni mendapatkan nilai rata-rata sebesar 2,8 dengan kualitas tulisan mendapat skor 2, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk
huruf yang di hasilkan mendapat skor 2, cara merangkai huruf mendapatkan skor 3 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris
mendapatkan skor 2. Sedangkan Bintang mendapatkan nilai rata-rata skor sebesar 2,8 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 2, teknik
memegang pensil mendapatkan skor 2, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang di hasilkan mendapatkan skor 3,
ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Yosa mendapatkan skor rata-rata 2,8 dengan kualitas tulisan memperoleh skor
3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang di hasilkan mendapatkan skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor 3
dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Putri mendapatkan skor rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan memperoleh skor
3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
dihasilkan mendapatkan skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor 2, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Tina
mendapatkan skor rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang
dihasilkan mendapatkan skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor 2, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Soraya
mendapatkan skor rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang
dihasilkan mendapatkan skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor 2, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Ali
mendapatkan nilai rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf
mendapatkan skor 2, cara merangkai huruf mendapatkan skor 2, ketepatan tulisan dengan jumlah bars mendapatkan nilai 3. Adi
mendapatkan nilai rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 3, teknik memegang pensil memperoleh skor 3, bentuk huruf
memperoleh skor 4, cara merangkai huruf memperoleh skor 4 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2.
Hasil yang diperoleh dari tulisan siswa kelas IA dapat dilihat pada tabel kondisi setelah menggunakan alat peraga sandpaper letters dan buku
latihan dasar menulis pada tabel 4.20. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Tabel 4.20 Nilai siswa setelah menggunakan alat peraga Sandpaper letters
No Nama Aspek yang dinilai
Kualitas tulisan
Teknik memega-
ng pensil Bentuk
huruf Cara
merangkai huruf
Ketepat an
tulisan dengan
jumlah baris
Rata-rata
1. Ann
4 4
4 4
4 4,0
2. Fit
4 3
4 4
4 3,8
3. Don
4 4
4 4
4 4,0
4. Bin
4 4
4 4
4 4,0
5. Yos
4 4
4 4
4 4,0
6. Put
4 4
4 4
4 4,0
7. Tin
4 4
4 4
4 4,0
8. Sry
4 4
4 4
4 4,0
9. Ali
4 4
4 4
4 4,0
10 Adi
4 4
4 4
4 4,0
Rata- rata
3,98
Ana mendapatkan nilai rata-rata 4 dengan kualitas tulisan mendapat skor 4, teknik memegang pensil mendapat skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan
mendapat skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 4. Fita mendapatkan nilai
rata-rata 3,8 dengan kualitas tulisan mendapat skor 3, teknik memegang pensil 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 4, cara
merangkai huruf mendapatkan skor 4dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 3.
Doni mendapatkan nilai rata-rata sebesar 4 dengan kualitas tulisan mendapat skor 4, teknik memegang pensil mendapatkan skor 4, bentuk
163
huruf yang di hasilkan mendapat skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris
mendapatkan skor 4. Sedangkan Bintang mendapatkan nilai rata-rata skor sebesar 4 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 4, teknik memegang
pensil mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang di hasilkan mendapatkan skor 4, ketepatan
tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 4. Yosa mendapatkan skor rata-rata 4 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 4, teknik memegang
pensil mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang di hasilkan mendapatkan skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4 dan ketepatan tulisan
dengan jumlah baris mendapatkan skor 4. Putri mendapatkan skor rata-rata 4 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 4, teknik memegang pensil
mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4, dan ketepatan tulisan dengan
jumlah baris mendapatkan skor 4. Tina mendapatkan skor rata-rata 4 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 4, teknik memegang pensil
mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4, dan ketepatan tulisan dengan
jumlah baris mendapatkan skor 4. Soraya mendapatkan skor rata-rata 4 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 4, teknik memegang pensil
mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4, dan ketepatan tulisan dengan
jumlah baris mendapatkan skor 4. Ali mendapatkan nilai rata-rata 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 4, teknik memegang pensil mendapatkan skor 4, bentuk huruf mendapatkan skor 4, cara merangkai
huruf mendapatkan skor 4, ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan nilai 4. Adi mendapatkan nilai rata-rata 4 dengan kualitas
tulisan memperoleh skor 4, teknik memegang pensil memperoleh skor 4, bentuk huruf memperoleh skor 4, cara merangkai huruf memperoleh skor
4 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 4.
Grafik 4.1 Rerata Nilai Hasil Tulisan Siswa Sebelum menggunakan alat peraga dan setelah menggunakan alat peraga
Pada grafik 4.1 dapat diketahui bahwa rerata nilai tulisan siswa sebelum menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori dan
sesudah menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
4,5
Hasil Nilai Tulisan
Siswa Sebelum menggunakan
alat peraga Setelah menggunakan alat
peraga
165
memiliki hasil yang berbeda. Sebelum siswa menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori mencapai rerata nilai sebesar 2,09. Setelah
siswa menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori mencapai rerata nilai 3,98. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa alat peraga
sandpaper letters berbasis metode Montessori dapat membantu dan melatih siswa dalam menulis huruf tegak bersambung dan dibantu dengan media buku latihan
dasar menulis.
B. Pembahasan