93
Berdasarkan  tabel  3.4  dapat  diketahui  bahwa  instrumen  dikatakan  sangat layak  jika  memperoleh  rerata  nilai  dengan  skor  lebih  dari  atau  sama  dengan
3,25  sampai  4,00  yang  terdapat  pada  rentang  skor  4.  Instrumen  dikatakan layak  jika  memperoleh  rerata  nilai  dengan  skor  lebih  dari  2,50  sampai  3,25
yang  terdapat  pada  rentang  skor  3.  Kemudian  instrumen  dikatakan  kurang layak  jika  memperoleh  rerata  nilai  dengan  skor  lebih  dari  1,75  sampai  2,50
yang  terdapat  pada  rentang  skor  2.  Selanjutnya  instrumen  dikatakan  tidak layak  jika  memperoleh  rerata  nilai  dengan  skor  lebih  dari  satu  atau  sama
dengan 1,00
sampai 1,75
yang terdapat
pada rentang
skor 1
Widoyoko,2009:175.  Dengan  demikian,  instrumen  yang  tidak  memenuhi standar  penilaian  maka  perlu  diperbaiki.
1. Pedoman  Observasi
Observasi  dilakukan  pada  pembelajaran  Bahasa  Indonesia  kelas  I  dan ketersediaan  alat  peraga  menulis  huruf  tegak  bersambung  di  SDN  Percobaan
2  Yogyakarta.  Ketika  observasi  pembelajaran  Bahasa  Indonesia  di  kelas  I, peneliti  mengamati  penggunaan  atau  pemanfaatan  alat  peraga  dalam
pembelajaran  Bahasa  Indonesia,  ketersediaan  alat  peraga  di  kelas  I,  dan  cara mengajar  guru  saat  pelajaran  menulis  huruf  tegak  bersambung.  Adapun
beberapa poinaspek  yang  diamati  oleh  peneliti  dapat dilihat  pada tabel  3.5. Tabel  3.5 Kisi-kisi  Observasi  Pembelajaran  Bahasa  Indonesia  Kelas  IA
No Item
Kisi-Kisi Observasi
Objek  yang Diamati
1. Ketersediaan
alat peraga
Bahasa Indonesia  di  kelas
Adanya  alat  peraga  yang  didisplay  seperti gambar  huruf  tegak  bersambung  untuk
membantu  anak  mengetahui  bentuk  huruf tegak  bersambung.
2. Penggunaan
alat  Peneliti melihat
apakah guru
sudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
peraga dalam
pembelajaran bahasa  Indonesia  di
kelas menggunakan
alat peraga
selama pembelajaran  Bahasa  Indonesia  di  kelas
untuk  menjelaskan  materi  pembelajaran menulis  huruf  tegak  bersambung.
3. Cara
penggunaan alat  peraga  bahasa
Indonesia  di  kelas Cara  guru  menggunakan  display  huruf
tegak  bersambung.
4. Kesulitan
belajar yang  dialami  siswa
dalam  pembelajaran menulis  huruf  tegak
bersambung. Guru  memberikan  pengenalan  bagaimana
cara teknik
menulis huruf
tegak bersambung
dengan memberi
latihan dipapan  tulis.
Berdasarkan  tabel  3.5,  peneliti  menggunakan  kisi-kisi  tersebut  sebagai bahan  dasar  acuan  peneliti  melakukan  kegiatan  observasi.  Kegiatan
observasi  dilakukan  pada  saat  proses  pembelajaran  bahasa  Indonesia terutama  pada saat menulis  huruf  tegak  berlangsung.
2. Kuesioner
Kuesioner  merupakan  teknik  pengumpulan  data  yang  dilakukan  dengan  cara memberi  seperangkat  pertanyaan  atau  pernyataan  tertulis  kepada  responden
untuk  dijawabnya  Sugiyono,2011:192.  Dalam  penelitian  ini,  peneliti memberikan  kuesioner  analisis  kebutuhan  bagi  guru  kelas  IA  dan  siswa
kelas  IA  di  SDN  Percobaan  2.  Kuesioner  ini  bersifat  terbuka,  dengan  tujuan agar  responden  dapat  memberi  jawaban  secara  nyata  dan  sesuai  dengan
kondisi  yang  ada didalam  kelas. a.
Kuesioner  Analisis  Kebutuhan  Guru Kelas I Kuesioner  analisis  kebutuhan  yang  pertama  dilakukan  kepada  guru  kelas  I  di
SDN  Percobaan  2.  Kuesioner  ini  termasuk  kuesioner  yang  bersifat  terbuka supaya  guru  dapat  menjawab  dan  menanggapi  isi  kuesioner  sesuai  dengan
95
pengalaman  dan  kondisi  yang  nyata.  Berikut  ini  akan  dipaparkan  kisi-kisi kuesioner  untuk  guru  kelas  I disajikan  dalam  tabel  3.6.
Tabel  3.6 Kisi-kisi  Instrumen  Kuesioner  Analisis  Kebutuhan  Guru  Kelas I No
Indikator 1.
Pengalaman menggunakan
alat peraga
bahasa Indonesia
2. Alat  peraga  bahasa  Indonesia  yang  sudah  ada  di
dalam  kelas  1A 3.
Pengadaan  alat  peraga 4.
Bahan  untuk  membuat  alat  peraga 5.
Kualitas  alat  peraga  bahasa  Indonesia  untuk  kelas  1 6.
Warna  alat  peraga yang  cocok untuk  kelas  1 7.
Kriteria  alat  peraga  yang  cocok untuk  kelas  1 8.
Berat  alat  peraga yang  cocok untuk  kelas  1 9.
Fungsi  alat  peraga bahasa  Indonesia
Berdasarkan tabel
3.6, peneliti
menggunakan indikator-indikator
tersebut  sebagai  bahan  acuan  untuk  membuat  instrumen  kuesioner  analisis kebutuhan  untuk  guru  kelas  I.  Melalui  indikator  tersebut,  instrumen
kuesioner dikembangkan
menjadi beberapa
pertanyaan. Kemudian
instrumen  yang  sudah  jadi  divalidasikan  kepada  ahli.  Validasi  dilakukan dengan  tujuan  agar  dapat  diketahui  tingkat  kelayakan  dan  agar  benar-benar
valid  sehingga  data  yang  diperoleh  benar-benar  dapat  digunakan  sebagai informasi  yang  nyata.
Berdasarkan  tabel  3.6  tersebut  dapat  diketahui  bahwa  instrumen dikatakan  sangat  layak  untuk  digunakan  jika  memperoleh  rerata  nilai
dengan  skor  lebih  dari  3,25  sampai  4,00  yang  terdapat  pada  rentang  skor  4. Instrumen  juga  dapat  dikatakan  layak  apabila  memperoleh  rerata  nilai
96
dengan  skor  lebih  dari  2,50  sampai  3,25  yang  terdapat  pada  rentang  skor  3. Kemudian  instrumen  dikatakan  kurang  layak  apabila  memperoleh  rerata
nilai  dengan  skor  lebih  dari  satu  atau  sama  dengan  1,75  sampai  2,50  yang terdapat  pada  skor  2.  Selanjutnya,  instrument  dikatakan  tidak  layak  jika
memperoleh  rerata  nilai  dengan  skor  1,00  sampai  1,75  yang  terdapat  pada rentang  skor  1.  Dengan  demikian,instrumen  yang  tidak  memenuhi  standar
penilaian,  maka dikatakan  tidakkurang  layak  sehingga  perlu  diperbaiki. b.
Kuesioner  Analisis  Kebutuhan  untuk  Siswa Kelas I Kuesioer  analisis  kebutuhan  yang  kedua  dilakukan  kepada  siswa  kelas  I
dengan  jumlah  siswa  sebanyak  10  anak.  Kuesioner  ini  bersifat  terbuka,  agar responden  dapat  memberikan  jawaban  secara  nyata  dan  sesuai  dengan
keadaan  yang  ada  di  dalam  kelas.  Berikut  akan  dipaparkan  kisi-kisi instrumen  kuesioner  analisis  kebutuhan  siswa  kelas  I  yang  akan  disajikan
dalam  tabel  3.7. Tabel  3.7 Kisi-kisi  Instrumen  Kuesioner  Analisis  Kebutuhan  untuk
Siswa  Kelas  I
No Indikator
1. Pengalaman  menggunakan  alat  peraga  bahasa Indonesia
2. Bahan  alat  peraga  bahasa Indonesia  yang  pernah  digunakan
3. Warna  alat  peraga bahasa  Indonesia
4. Manfaat  alat  peraga  bahasa  Indonesia
5. Alat  peraga sebagai  pengendali  kesalahan  auto-correction
6. Alat  peraga  sebagai  alat  pembelajaran  yang  mandiri  auto-
education
Berdasarkan  tabel  3.7,  indikator  tersebut  dapat  menjadi  bahan  acuan yang  digunakan  oleh  peneliti  untuk  membuat  item  pernyataan  kuesioner
97
analisis  kebutuhan  siswa  kelas  I.  beberapa  indikator  diatas  kemudian dikembangkan  menjadi  sepuluh  pertanyaan  yang  akan  diajukan  kepada
siswa.  Sebelum  instrumen  digunakan,  terlebih  dahulu  divalidasikan  terlebih dahulu  kepada beberapa ahli.
Instrumen  dikatakan  sangat  layak  apabila  memperoleh  rerata  nilai dengan  skor  lebih  dari  3,25  sampai  4,00  yang  terdapat  pada  skor  4.
Instrumen  dikatakan  layak  apabila  memperoleh  rerata  nilai  dengan  skor lebih  dari  atau  sama  dengan  2,50  sampai  3,25  yang  terdapat  pada  rentang
skor  3.  Kemudian  instrumen  dikatakan  kurang  layak  apabila  memperoleh rerata  nilai  dengan  skor  lebih  dari  1,75  sampai  2,50  yang  terdapat  pada
rentang  skor  2.  Selanjutnya,  instrumen  dikatakan  tidak  valid  apabila memperoleh  rerata  nilai  dengan  skor  lebih  dari  atau  sama  dengan  1,00
sampai  1,75  yang  terdapat  pada  rentang  skor  1.  Dengan  demikian, instrumen  yang  tidak  memenuhi  standar  penilaian  atau  belum  layak  harus
diperbaiki  terlebih  dahulu,  sebelum  digunakan. 3.
Kuesioner  Validasi  Produk Kuesioner  validasi  produk  digunakan  untuk  mengetahui  kualitas  produk
yang  akan  dikembangkan.  Kuesioner  validasi  produk  diberikan  kepada  ahli bahasa  Indonesia  dan  ahli  Montessori.  Berikut  dipaparkan  kisi-kisi  kuesioner
validasi  produk  yang  disajikan  dalam  tabel  3.8  tentang  kisi-kisi  Kuesioner Validasi  Produk  yang  akan  digunakan  oleh  peneliti  dalam  rangka  pembuatan
kuesioner  validasi  produk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel  3.8 Kisi-kisi  Kuesioner  Validasi  Produk
No Indikator
Arti
1. Auto-education
Mampu  melatih  siswa  untuk  belajar secara mandiri.
2. Auto-correction
Alat  peraga  dapat  digunakan  sebagai pengendali  kesalahan.
3. Menarik
Alat  peraga  memiliki  warna,  bentuk, gradasi,  ukuran  yang  menarik.
4. Bergradasi
Alat  peraga  memiliki  gradasi  baik dilihat  dari  warna,  bentuk,  ukuran,  dan
tekstur.
5. Kontekstual
Bahan yang
digunakan mudah
ditemukan  di lingkungan  sekitar.
Berdasarkan  tabel  3.8  dapat  diketahui  bahwa  instrumen  dikatakan  sangat layak  apabila  memperoleh  rerata  nilai  dengan  skor  lebih  dari  3,25  sampai
4,00  yang  terdapat  pada  skor  4.  Instrumen  dikatakan  layak  apabila memperoleh  rerata  nilai  dengan  skor  lebih  dari  atau  sama  dengan  2,50  sampai
3,25  yang  terdapat  pada  rentang  skor  3.  Kemudian  instrumen  dikatakan kurang  layak  apabila  memperoleh  rerata  nilai  dengan  skor  lebih  dari  1,75
sampai  2,50  yang  terdapat  pada  rentang  skor  2.  Selanjutnya,  instrumen dikatakan  tidak  valid  apabila  memperoleh  rerata  nilai  dengan  skor  lebih  dari
atau  sama  dengan  1,00  sampai  1,75  yang  terdapat  pada  rentang  skor  1. Dengan  demikian,  instrumen  yang  tidak  memenuhi  standar  penilaian  atau
belum  layak  harus  diperbaiki  terlebih  dahulu,  sebelum  digunakan.
4. Instrumen  Non-tes