Sensor Tegangan Pengujian Alat

sensitivity error. seperti pembahasan sebelumnya rumus persamaan 2.16 jadi besar sensitivity error kecepatan angin adalah = 1 – 0,6782100 = 32,18. Dengan sensitivity error yang melebihi standar yang diinginkan menandakan bahwa adanya eror yang cukup besar antara anemometer data loger terhadap anemometer pembandingnya. ini dikarenakan perbandingan untuk pengkalibrasi dengan yang dipakai adalah berbeda dimana data logger menggunakan 3 mangkuk sedangkan untuk anemometer sebagai referensi menggunakan yang digital bukan yang 3 mangkuk juga. Selain itu juga karena adanya anomali udara yang berubah ubah. Dari Gambar 4.12 maupun Tabel lampiran 3 juga dapat dihitung galat nya,contoh Tabel lampiran 3,ketika anemometer data logger menunjukan 2,1 ms sedangkan pada anemometer menunjukan 1,87 ms dengan persamaan 2.15 maka dapat dihitung MAPE sebesar MAPE = | , − , , ∗ | = , . Dari data yang diperoleh yang telah ditunjukan pada Tabel lampiran 3 menunjukan rata-rata galat sebesar 20,3, terlihat tingkat keberhasilan anemometer data logger sebesar 100 - 20,3 = 79,7. Ini dikarenakan proses pengkalibrasian yang tidak akurat, selain itu juga anemometer yang digunakan untuk mengkalibrasi nilainya selalu berubah – ubah dan tidak stabil, ini bisa dikarenakan karena kecepatan angin tidak bisa diprediksi. Dengan tingkat keberhasilan 79,7 dapat dikatakan dibawah standar yang telah dikehendaki yaitu ≥95 Gambar 4.12. Grafik perbandingan antara anemometer data logger dengan anemometer PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.13. Anemometer

4.2.5. Sensor Kecepatan Poros

Dengan menggunakan modul sensor line tracking dimana gambar rangkaian telah ditunjukan pada Gambar 3.8. Pengujian sensor kecepatan poros dilakukan dengan cara meletakan sensor ini dekat dengan poros generator AC yang sebelumnya poros sudah ditempel dengan stiker hitam putih sebanyak 15 strip. Pengkalibrasian dan hasil data sensor kecepatan poros dari data logger akan dibandingkan tachometer merk krisbow series KW06- 302. Data hasil perbandingan antara sensor kecepatan poros dari data logger dengan tachometer ditunjukan pada Gambar 4.14 dan juga ditunjukan pada Tabel lampiran 4. Pada Gambar 4.14 terlihat grafik telah linier yang ditunjukan pula besar R 2 = 0,9993 yang mendekati nialai 1 itu menandakan bahwa nilai kecepatan poros dari data logger cukup mendekati nilai kecepatan poros pada tachometer. Selain itu juga dapat dihitung pula besar sensitivity error dengan menggunakan persamaan 2.16. Dengan persamaan linier yang diperoleh dari grafik yaitu y = 0,942x - 0,1351. Jadi besar sensitivity error = 1 – 0,942100 = 5,8. Dengan sensitivity error yang melebihi standar yang diinginkan ini menandakan adanya eror yang cukup kecil antara kecepatan data loggr terhadap tachometer sebagai alat ukur pembandingnya.Pada Gambara 4.14 juga menunjukan bahwa ada pengambilan data sebanyak 11 kali percobaan dimana setiap percoban akan tersimpan di SC Card 10 data. Pada Gambar 4.14 ini terlihat bahwa hasil yang didapat adalah linier sesuai dengan yang diharapkan. Dengan menggunakan Gambar 4.14 maka dapat kita hitung pula galat yang terjadi. Diambil contoh pengambilan data kecepatan poros ini ketika tachometer data logger menunjukan 44 rpm sedangkan pada tachometer menunjukan 45,5 rmp, dengan persamaan 2.15 maka MAPE sebesar MAPE = | , − , ∗ | = , 9. Data hasil percobaan yang tersimpan di SD Card yang ditunjukan pada Tabel lampiran 4 maupun Gambar 4.14 menunjukan adanya rata-rata galat sebesar 5,9. Tingkat keberhasilan tachometer data logger sebesar 100 - 5,9 = 94,1 Ini dikarenakan keterbatasan alat yang dipakai yaitu menggunakan optocoupler yang rentan ketika adanya cahaya yang berlebih atau terlalu terang. Gambar 4.14. Grafik perbandingan antara kecepatan poros data logger dengan Tachometer

4.2.6. Pengujian RTC dan SD Card

Dengan menggunakan modul RTC dan SD Card yang telah compatible dengan Arduino uno yang ditunjukan pada Gambar 4.10. Pengujian RTC dan SD Card dengan cara memprogram ke dalam modul tersebut, selanjutkan pengecekan tanggal dan jam dengan waktu yang sesuai seperti pewaktuan pada laptop. Lalu untuk pengecekan penyimpanan di dalam SD card yaitu dengan cara memasukan program dimana program tersebut berisi proses penyimpanan data yang berekstensi text. Pada Gambar 4.15 menunjukan bahwa pewaktuan dan proses penyimpanan berhasil bekerja dengan baik. Untuk format penyimpanan ditunjukan pada tabel 3.3 dimana memiliki format : ,zzzz,dd-mm-yyyy,HH:MM;SS,aaaa,bbbb,cccccc,dddd,eee, Keterangan :  zzzz adalah banyak rekam setiap 10 detik,maksimal 8640 data  aaaa adalah nilai sensor tegangan dimana total ada 4 digit yang 1 dibelakang koma  bbbb adalah nilai sensor arus dimana total ada 4 digit yang 1 dibelakang koma  ccccc adalah nilai kompas dimana total ada 6 digit yang 2 dibelakang koma  dddd adalah nilai kec.angin dimana total ada 4 digit yang 2 dibelakang koma y = 0,942x - 0,1351 R² = 0,9993 50 100 150 200 250 300 350 100 200 300 400 K e ce p at an p o ro s d at a lo g g e r [r p m ] Kecepatan porostachometer[rpm] KECEPATAN POROS RPM sens.kec.poros Linear sens.kec.poros PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI