Dinamika Hubungan Konsep Diri Dan Pembelian Impulsif Pada Remaja Perempuan

Hal lain, Rochmah, 2005 remaja kurang memiliki pengelolaan emosi yang kurang stabil. Dalam keadaan emosi yang gembira, dapat secara tiba- tiba berubah menjadi sedih dan dapat menjadi ragu terhadap dirinya sendiri. Remaja cenderung membuat keputusan yang lebih didasarkan pada situasi emosinya. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa remaja memiliki tiga aspek perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosi yang melekat pada kehidupannya. Setiap aspek mempunyai pengaruh terhadap perilaku yang dilakukan.

D. Dinamika Hubungan Konsep Diri Dan Pembelian Impulsif Pada Remaja Perempuan

Menurut Verplanken dan Herabadi 2001, pembelian impulsif dapat dipengaruhi oleh konformitas, harga, lingkungan toko, usia, jenis kelamin, kondisi perasaan, kontrol diri dan kepribadian. Salah satu unsur inti dari kepribadian adalah konsep diri. Konsep diri sebagai penentu bagaimana seseorang bersikap dan berperilaku Fitts, dalam Agustiani 2009. Konsep diri berperan sebagai kerangka acuan untuk menentukan sikap seseorang dalam situasi tertentu. Susana, et al., 2006 juga menyatakan bahwa konsep diri menyangkut pandangan individu mengenai fisik, karakteristik dan motivasi seseorang dalam berperilaku. Menurut Santrock 2007, pematangan konsep diri merupakan hal penting dalam perkembangan remaja berkaitan dengan perkembangan fisik kognitif remaja. Masa remaja mempunyai dua fase dari masa remaja awal hingga remaja akhir. Masa remaja adalah masa yang unik dalam kehidupan. Remaja adalah masa dimana banyak perubahan yang terjadi pada diri seorang remaja. Remaja memiliki ciri tersendiri dalam perkembangannya. Perubahan- perubahan yang terjadi pada remaja meliputi perubahan fisik, kognitif dan sosioemosi Santrock, 2007. Perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada remaja mendorong remaja untuk lebih memperhatikan daya tarik fisiknya terkait dengan penilaian orang lain Santrock, 2002. Keadaan ini dilihat sebagai hal penting yang akan menimbulkan perasaan tidak puas, kurangnya percaya diri dan rendahnya harga diri pada remaja Papalia, Old Feldmen, 2009. Keadaan ini juga didukung dengan kondisi sosioemosi remaja yang belum memiliki pengelolaan emosi yang stabil yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang cenderung berdasarkan kondisi emosionalnya Rochmah, 2005. Salah satu hal yang terjadi terkait pengambilan keputusan yang kurang matang adalah dalam hal pembelian barang. Remaja dapat melakukan banyak pembelian barang untuk diterima di lingkungan teman- temannya Sitohang, 2009. Menurut Lin dan Chen 2012, remaja merupakan bagian terpenting dalam penjualan berbagai macam produk. Kondisi ini memungkinkan remaja dapat mengalami pembelian yang tidak terencanakan dan bersifat spontan atau yang sering disebut pembelian impulsif. Menurut Mowen dan Minor 2002, remaja sering melakukan pembelian yang tidak direncanakan. Wood dalam Henrietta, 2012 juga mengatakan bahwa pembelian impulsif cenderung naik ketika umur 18-39 tahun. Dalam hal ini mahasiswa termasuk dalam rentang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI usia tersebut dan masuk dalam kategori remaja akhir yang rentan melakukan pembelian impulsif. Engel 1994 memaparkan bahwa perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dipengaruhi oleh konsep diri seseorang. Seseorang dengan konsep diri yang positif mampu memahami dirinya dengan baik mengenai kelebihan maupun kekurangannya Calhoun Acocella 1995. Dengan memahami kelebihan maupun kekurangannya, seseorang akan lebih mampu memberikan evaluasi yang positif mengenai dirinya sesuai dengan realitas sebenarnya. Dengan kata lain seseorang akan lebih bisa menerima dirinya secara positif, tidak cemas akan penilaian orang lain dan tidak perlu melakukan pembelian berbagai macam produk demi diterima orang lain Sitohang, 2009. Sedangkan seseorang dengan konsep diri yang negatif akan lebih sensitif dengan kritik orang lain terhadap dirinya baik mengenai penampilan maupun hal lain. Selain itu, seseorang dengan konsep diri negatif memliki harapan untuk diterima dan dicintai orang lain. Hal ini mendorong seseorang untuk melakukan berbagai macam pembelian demi menutupi kekurangannya terkait dengan kondisi psikologis yang tidak stabil. Dari uraian tersebut, dapat dikatakan bila seseorang memiliki konsep diri yang cenderung positif maka tidak berusaha untuk melakukan berbagai macam pembelian. Berbeda dengan seseorang dengan konsep diri negatif, maka pembelian impulsif cenderung tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Bagan Hubungan Konsep Diri Dan Kecenderungan Pembelian Impulsif Pada Remaja Perempuan