dimaklumi karena bila pandangan, ide, perasaan dan persepsinya tidak membentuk suatu keharmonisan atau bertentangan maka akan
menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan. b. Konsep diri mempengaruhi cara seseorang menginterpretasikan
pengalamannya. Pengalaman terhadap suatu peristiwa diberi arti tertentu oleh setiap orang. Seseorang akan memandang dirinya
tergantung dari pengalaman yang diperolehnya. Pengalaman- pengalaman tersebut berupa pengalaman yang positif maupun
bersifat negatif.
c.
Konsep diri sebagai suatu harapan yang dimiliki seseorang. Setiap orang mempunyai suatu harapan tertentu terhadap dirinya dan hal
itu tergantung dari bagaimana individu itu melihat dan mempersepsikan dirinya sebagaimana adanya
.
B. Pembelian Impulsif 1. Pengertian Pembelian Impulsif
Rook 1987, menyatakan bahwa pembelian impulsif merupakan aktivitas pembelian yang dilakukan seseorang yang tidak memiliki
perencanaan, pertimbangan dan tidak berdasarkan pada penilaian atau sebuah
evaluasi tertentu terhadap produk dan manfaat dari produk yang dibeli.
Pembelian impulsif adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk membeli yang sebelumnya tidak diakui secara sadar dari sebuah
pertimbangan membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko Mowen Minor, 2002. Rook dan Gardner dalam Lin; Chuang, 2005 mengungkapkan
bahwa pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak terencanakan dengan pengambilan keputusan yang relatif cepat dan bias subjektif untuk
memilih suatu barang. Definisi ini didukung oleh Verplanken dan Herabadi 2001 dengan mengatakan mengenai pembelian impulsif kurang
menggunakan rasional dan cenderung dilakukan secara cepat. Gasiorowska
dalam Henrietta 2012, mendefinisikan pembelian impulsif sebagai pembelian yang tidak reflektif, sebenarnya tidak diharapkan pembeli, terjadi
secara spontan, dan diiringi dengan munculnya yang mendadak untuk
membeli produk-produk tertentu.
Berdasarkan uraian definisi mengenai pembelian impulsif tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelian impulsif merupakan pembelian yang
cenderung dilakukan secara tiba-tiba atau bersifat spontan, tidak rasional,
dilakukan secara cepat dan tidak reflektif. 2. Aspek-aspek Pembelian Impulsif
Verplanken dan Herabadi 2001, menyebutkan adanya dua aspek
dalam pembelian impulsif. Aspek-aspek pembelian impulsif tersebut adalah:
a. Aspek Kognitif Pada aspek kognitif, pembelian impulsif kurang mampu membuat
pertimbangan dan perencanaan ketika melakukan kegiatan pembelian. Kurangnya perencanaan maupun pertimbangan ini didasarkan pada tidak
adanya evaluasi atas konsekuensi yang akan muncul setelah membeli. Seorang impulsive buyer akan mengabaikan hal-hal yang terjadi di masa
depan. Pembeli juga akan cenderung enggan untuk memberikan pendapat mengenai kualitas barang yang dibeli.
b. Aspek Afektif Pembelian impulsif berkaitan dengan pengaruh emosi pembeli, minat dan
sikap pembeli terhadap produk tertentu. Mayoritas pembeli melakukan pembelian impulsif didominasi oleh aspek afektif. Pada aspek afektif
meliputi dorongan emosional yang cukup kuat, meliputi perasaan senang, bahagia ketika menginginkan suatu barang untuk dibeli serta memiliki
kesulitan untuk meninggalkan keinginannya itu. Namun setelah melakukan pembelian, biasanya muncul rasa penyesalan Rook, 1987;
Verplanken Herabadi, 2001. Afeksi yang bersifat positif cenderung dapat menjadi penyebab awal terjadinya pembelian impulsif Vohs
Faber, 2007. Konsumen akan merasa bahagia serta gembira ketika menginginkan suatu produk untuk dibeli dan merasa sulit meninggalkan
keinginannya tersebut. hal ini mengakibatkan konsumen harus membeli barang tersebut guna memuaskan keinginannya.
Berdasarkan aspek-aspek mengenai pembelian impulsif, dapat disimpulkan bahwa aspek kognitif, adalah ketika seseorang melakukan
pembelian impulsif karena kurangnya perencanaan dan pertimbangan sebelum dan pada saat melakukan pembelian. Sedangkan aspek afektif,
adalah ketika seseorang melakukan pembelian didasarkan pada emosi, perasaan senang, tertarik dan memiliki dorongan yang kuat untuk
membeli produk-produk tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Faktor yang mempengaruhi pembelian Impulsif