Sistem Periodik dan Struktur Atom
7
Unsur Kelompok
Gas Nonlogam
Logam
Tanah Cahaya, kalor, oksigen, azote nitrogen, hidrogen
Sulfur, fosfor, karbon, radikal muriatik asam klorida, radikal florin asam florida, radikal boracid asam borak
Antimon, perak, arsenik, bismuth, kobalt, tembaga, timah, besi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, timbal,
tungsten, seng Kapur, magnesia magnesium oksida, barit barium oksida,
alumina aluminium oksida, silika silikon oksida
Tabel 1.1 Pengelompokan Unsur Kimia oleh Lavoisier
Sumber: www.elementymology
elements multidict.org
Gambar 1.2
Naskah asli pengelompokan unsur kimia oleh Lavoisier
• Atom
• Sifat fisika
• Sifat kimia
• Unsur kimia
Kata Kunci
Sudahkah Anda mendapatkan informasi mengenai perkembangan sistem periodik dari kegiatan tersebut? Bandingkanlah informasi yang Anda peroleh
dengan penjelasan berikut. Unsur-unsur kimia dikelompokkan berdasarkan sifat suatu zat. Sifat
suatu zat bermanfaat untuk menjelaskan, mengidentifikasi, memisahkan, dan mengelompokkan. Menjelaskan suatu zat berdasarkan sifatnya, mirip dengan
cara Anda ketika menjelaskan seseorang. Ada dua jenis sifat zat, yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika menjelaskan bentuk fisik zat tersebut,
misalnya warna, kerapuhan, kelenturan, konduktivitas listrik, massa jenis, sifat magnet, kekerasan, nomor atom, kalor penguapan, titik leleh, dan titik
didih. Adapun sifat kimia menjelaskan bagaimana suatu zat bereaksi, dengan zat apa dapat bereaksi, dan zat yang dihasilkan dari suatu reaksi. Sifat kimia
suatu zat juga meliputi bagaimana suatu zat dapat bereaksi dengan zat lainnya. Misalnya, kecepatan reaksi jika bereaksi dengan zat lain, jumlah panas yang
dihasilkan dari suatu reaksi dengan zat lain, dan suhu ketika terjadi reaksi.
1. Pengelompokan Unsur Kimia Berdasarkan Kemiripan Sifat Zat
Antoine Lavoisier hidup pada abad ke-17. Selain mempelajari ilmu Kimia,
bapak kimia modern ini juga mempelajari ilmu lain seperti Botani, Astronomi, dan Matematika. Lavoisier telah menghasilkan banyak teori
kimia di antaranya teori mengenai pengelompokan unsur-unsur kimia. Menurut Lavoisier, unsur kimia adalah zat yang tidak dapat diuraikan
lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Unsur kimia yang sudah ditemukan pada saat itu berjumlah 33 unsur. Pengelompokan unsur-unsur kimia oleh
Lavoisier dipublikasikan dalam bukunya yang berjudul Traité Élémentaire de Chimie
pada 1789. Buku tersebut merupakan buku teks kimia modern yang pertama. Lavoisier mengelompokkan ke-33 unsur kimia tersebut ke dalam 4
kelompok berdasarkan sifat kimianya, yaitu kelompok gas, kelompok nonlogam, kelompok logam, dan kelompok tanah. Tabel berikut menunjukkan
pengelompokan unsur kimia menurut Lavoisier.
2. Pengelompokan Unsur Kimia Berdasarkan Massa Atom
a. Triade Dobereiner
Pada 1803, John Dalton mengumumkan teori atom. Menurut Dalton:
1. semua zat terdiri atas atom yang tidak bisa dibagi lagi;
2. semua atom dalam suatu unsur memiliki massa dan sifat yang sama;
Di unduh dari : Bukupaket.com
Praktis Belajar Kimia untuk Kelas X
8
Gambar 1.3
Susunan unsur-unsur kimia yang dikelompokkan Newlands.
• Hukum Oktaf
• Massa atom
• Tabel Periodik
• Triade
Kata Kunci
3. unsur yang berbeda memiliki atom yang berbeda jenisnya dan berbeda
massanya; dan 4.
atom tidak bisa dihancurkan, tetapi susunannya dapat berubah karena suatu reaksi kimia.
Berdasarkan teori atom tersebut, Dalton membuat daftar massa suatu
atom. Pada 1828, Jons Jakob Berzelius mengembangkan teori atom yang dikemukakan Dalton. Dengan diketahuinya massa suatu atom, unsur-unsur
kimia mulai dikelompokkan berdasarkan massa atomnya. Ilmuwan yang kali pertama mengelompokkan unsur kimia berdasarkan
massa atom adalah Johann Dobereiner. Pada 1829, ia mengelompokkan unsur-unsur kimia ke dalam suatu kelompok yang terdiri atas 3 unsur yang
sifatnya sama. Ketika diselidiki lebih lanjut, unsur yang kedua memiliki massa atom yang jumlahnya setengah dari penjumlahan massa atom unsur pertama
dan unsur ketiga. Dobereiner menamakan pengelompokan unsurnya dengan nama Triade. Kelompok unsur-unsur tersebut, yaitu: litium, natrium, dan
kalium; kalsium, stronsium, dan barium; belerang, selenium, dan tellurium; klorin, bromin, dan iodin. Benarkah pernyataan yang dikemukakan
Dobereiner? Untuk membuktikannya, ujilah teori Triade Dobereiner tersebut menggunakan tabel massa atom berikut.
b. Hukum Oktaf Newlands
Kimiawan Inggris, John Newlands, menyusun 62 unsur yang saat itu
diketahui berdasarkan kenaikan massa atom pada 1864. Unsur-unsur kimia diurutkan dari kiri ke kanan. Gambar 1.3 menunjukkan susunan unsur-unsur
kimia yang dikelompokkan Newlands.
Ternyata, kelompok unsur-unsur yang mirip terulang setiap 8 unsur. Jika hitungan diawali dari Li, unsur kedelapan adalah unsur Na dan unsur
keenambelas adalah K. Unsur Li, Na, dan K memiliki sifat yang mirip. Begitu juga dengan unsur Be, Mg, dan Ca. Pengelompokan unsur yang dilakukan
Newlands pada 1864 tersebut dikenal dengan nama Hukum Oktaf. Akan tetapi, teorinya ini dianggap hal yang konyol oleh banyak orang. Sampai
lima tahun kemudian, Dmitri Mendeleev memperkenalkan suatu bentuk tabel periodik berdasarkan massa atom.
1
H
19
F
2 3
N a
24
Mg
2 7
Al
28
Sg
3 9
K
48
Ti
55
Mn
56
Fe
7
Li
9
Be
11
B
12
C
14
N
16
O
31
P
32
S
35
Cl
40
Ca
52
Cr
Legenda Kimia
Sumber: Chemistry Chang, 2002
John Alexander Reina Newlands 1838–1898
seorang kimiawan asal Inggris. Setelah melakukan
pengamatan terhadap sifat berbagai unsur, ia menemu-
kan bahwa unsur-unsur yang disusun berdasarkan nomor
massa memiliki sifat-sifat yang sama setiap 8 unsur.
Newlands menamakan hubungan ini sebagai Hukum
Oktaf oktaf berarti delapan.
Massa Atom Unsur
Litium Natrium
Kalium Kalsium
Stronsium Barium
Klorin Bromin
Iodin Belerang
Selenium Tellurium
7 23
39 40
88
137 35
80 127
32 79
128
Tabel 1.2 Massa Atom Beberapa Unsur
No
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12
Sumber: www. elementmultidict.com
Sumber: www. elementmultidict.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sistem Periodik dan Struktur Atom
9
Ti = 50 Zr = 90
? = 180
V = 51
Nb = 94 Ta = 182
Cr = 52 Mo = 96
W = 186 Mn = 55
Rh = 104,4 Pt = 197,4 Fe = 56
Ru = 104,4 Ir = 198
Ni = Co = 59 Pl = 106,6 Os = 199
H = 1 Cu = 63,4
Ag = 108 Hg = 200
Be = 9,4 Mg = 24
Zn = 65,2 Cd = 112
B = 11
Al = 27,4 –
= 68 Ur = 116
Au = 197 C
= 12 Si = 28
– = 70
Sn = 118 N = 14
P = 31
As = 75 Sb = 122
Bi = 210 O = 16
S = 32
Se = 79,4 Te = 128
F = 19
Cl = 35,5 Br = 80
I = 127
Li = 7 Na = 23
K = 39
Rb = 85,4 Cs = 133
Ti = 204 Ca = 40
Sr = 87,6 Ba = 137
Pb = 207 Sc = 45
Ce = 92 Er = 56
La = 94 Yt = 60
Di = 95 In = 75,6
Th = 118
Pada 1871, Mendeleev memperbaiki tabel periodiknya. Ia memutar 90° posisi tabelnya sehingga menjadi seperti tabel berikut.
Unsur-unsur kimia dalam tabel periodik Mendeleev dikelompokkan ke dalam 8 kolom dan 12 baris. Unsur-unsur satu kolom dan satu baris memiliki
sifat kimia yang mirip. Pada tabel tersebut, Mendeleev menyediakan kotak kosong untuk unsur-unsur yang menurut dugaannya akan ditemukan pada
masa mendatang. Mendeleev memberi nama unsur-unsur tersebut dengan istilah eka-aluminium nomor atom 44, eka-boron nomor atom 68, dan
eka-silikon nomor atom 72.
H = 1 Li = 7
Be = 9,4 B = 11
C = 12 N = 14
O = 16 F = 19
Na = 23 Mg = 24
Al = 27,3 Si = 28
P = 31 S = 32
Cl = 35,5 K = 39
Ca = 40 – = 44
Ti = 48 V = 51
Cr = 52 Mn = 55
Fe = 56, Co = 59, Ni = 59, Cu = 63 Cu = 63
Zn = 65 – = 68
– = 72 As = 75
Se = 78 Br = 80
Rb = 85 Sr = 87
Yt = 88 Zr = 90
Nb = 94 Mo = 96
– = 100 Ru = 104, Rh = 104, Pd = 106, Ag = 108
Ag = 108 Cd = 112 In = 113
Sn = 118 Sb = 122
Te = 125 I = 127
Cs = 133 Ba = 137
Di = 138 Ce = 140
– –
– –
– –
– –
– –
– –
Er = 178 La = 180
Ta = 182 W = 184
– Os = 195, Ir = 197, Pt = 198, Au = 199
Au = 199 Hg = 200 Tl = 204
Pb = 207 Bi = 208
– –
– –
– Th = 231
– U = 240
–
Periode Tabel 1.3 Tabel Periodik yang Diputar 90° oleh Mendeleev