7
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Hati
1. Anatomi dan fisiologi hati
Hati adalah organ terbesar di dalam tubuh berwarna coklat dengan berat ± 1½ kg Syaifuddin, 2006. Hati terletak di kuadran kanan atas abdomen pada
ruang peritoneum tepat dibawah sisi kanan diafragma dan di bawah rongga dada. Hati di bungkus oleh suatu simpai fibrosa McPhee dan Ganong, 2010 dan secara
luas dilindungi iga-iga Pearce, 2009. Hati terbagi menjadi dua belahan utama, kanan dan kiri. Permukaan atas
berbentuk cembung dan terletak dibawah diafragma : permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan disebut
fisura transversus
, dimana permukaannya dilintasi oleh berbagai pembuluh darah yang keluar-masuk hati.
Fisura longitudinal
memisahkan belahan kanan dan kiri di permukaan bawah Pearce, 2009. Hati menerima hampir 25 curah jantung, yaitu sekitar 1500 mL darah per
menit melalui dua sumber yaitu 1 aliran vena dari vena porta yang mana sangat penting bagi kinerja fungsi hati dalam tubuh dan 2 darah arteri dari arteri
hepatika yang penting untuk oksigenasi hati dan yang mendarahi sistem empedu McPhee dan Ganong, 2010. Arteri hepatika mempunyai kejenuhan oksigen 95
- 100 sedangkan pada vena porta memiliki kejenuhan oksigen sebesar 70 Syaifuddin, 2006. Pembuluh- pembuluh ini arteri hepatika dan vena porta
menyatu di dalam hati dan aliran darah gabungan keluar melalui vena-vena sentral vena terminal yang bermuara ke dalam vena hepatika dan akhirnya ke vena cava
inferior. Vena porta membawa darah vena dari usus halus yang kaya akan nutrien serta obat dan racun langsung ke dalam hati McPhee dan Ganong, 2010. Vena
porta terbentuk dari vena lienalis dan vena mesenterika superior Pearce, 2009.
Gambar 1. Struktur mikroskopik hati McPhee dan Ganong, 2010
Lobulus adalah lobus hati yang dibagi menjadi beberapa struktur. Lobulus berbentuk heksagional yang terdiri dari lempeng-lempeng sel hati yang berbentuk
kubus yang mengelilingi vena sentralis secara radial Gambar 1. Di sela-sela lempengan sel hati terdapat kapiler-kapiler yang disebut sinusoid yang mana
adalah cabang dari vena porta dan arteri hepatika. Sinusoid dibatasi oleh sel fagositik atau
sel Kupffer
.
Sel kupffer
merupakan sistem retikuloendotel, berfungsi sebagai sistem pertahanan yang akan menelan bakteri dan benda asing lain dalam
darah Price dan Wilson, 2005. Sekitar 30 dari semua sel dihati adalah sel retikuloendotel dan sekitar 33 dari sel ini adalah
sel Kupffer
. Sistem retikuloendotel hanya membentuk 2-10 protein dari total di hati. Disfungsi sel
retikuloendotel juga berperan menyebabkan nekrosis hepatosit dan fibrosis hati pada penyakit hati kronik McPhee dan Ganong, 2010.
Hati adalah organ utama pertahanan terhadap invasi bakteri dan agen toksik. Hati memiliki fungsi dan kerja yang banyak dan kompleks. Hati berfungsi
dalam metabolisme bahan makan seperti karbohidrat, protein dan lemak. Hati juga berfungsi untuk menyimpan vitamin, besi dan tembaga; juga sebagai tempat
konjugasi dan ekskresi steroid adrenal dan gonad dan detoksifikasi zat endogen dan eksogen. Fungsi detoksifikasi ini dilakukan oleh enzim-enzim hati yang
melakukan oksidasi, reduksi dan hidrolisis atau konjugasi zat-zat yang membahayakan dan mengubahnya menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif.
Zat-zat endogen seperti indol, skatol dan fenol yang mana dihasilkan dari hasil kerja bakteri pada asam amino dalam usus besar dan zat-zat eksogen seperti
morfin, fenobarbital, karbon tetraklorida dan obat-obatsenyawa kimia lainnya Price dan Wilson, 2005.
2. Kerusakan hati