Kontrol negatif Kontrol hepatotoksin karbon tertraklorida CCl

1. Kontrol negatif

olive oil dosis 2 mLkgBB Kontrol negatif olive oil bertujuan untuk melihat pengaruh olive oil yang digunakan sebagai pelarut hepatotoksin karbon tertaklorida dalam peningkatan aktivitas ALT-AST serum. Dosis penggunaan olive oil yaitu sebesar 2 mLkgBB. Penelitian Nurcahyanti 2013 dan Putri 2013 melaporkan bahwa penggunaan olive oil dosis 2 mLkgBB sebagai pelarut hepatotoksin karbon tetraklorida tidak menimbulkan efek hepatotosik pada tikus jantan galur Wistar. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti juga menggunakan olive oil sebagai pelarut karbon tetraklorida. Aktivitas ALT serum kontrol olive oil dosis 2 mLkgBB yang diperoleh sebesar 81,6 ± 3,1 UL sedangkan pada aktivitas AST serum yang diperoleh sebesar 127,8 ± 7,3 UL tabel V.

2. Kontrol hepatotoksin karbon tertraklorida CCl

4 dosis 2 mLkgBB Kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida berfungsi untuk melihat pengaruh pemberian karbon tetraklorida dosis tinggi terhadap kerusakan hati. Hasil kontrol hepatotoksin akan digunakan untuk melihat pengaruh pemberian infusa kulit Persea americana Mill.. Pengaruh pemberian hepatotoksin dapat dilihat dengan menggunakan tolak ukur kenaikan ALT-AST serum. Karbon tetraklorida merupakan senyawa model hepatotoksin yang dapat menimbulkan kerusakan hati berupa perlemakan lemak steatosis . Dalam penelitian ini digunakan karbon tertraklorida dengan dosis 2 mLkgBB yang disuntikkan secara intraperotonial pada tikus dan pencuplikan darah di lakukan pada hari berikutnya jam ke-24. Pemberian secara intraperitoneal dimaksudkan agar cairan CCl 4 dapat terabsorbsi lansung ke dalam pembuluh darah melalui cairan intraperitoneal tanpa melalui saluran pencernaan yang mana nantinya cairan CCl 4 akan rusak oleh adanya enzim pencernaan. Menurut penelitian Cao, et.al ., 2014 aktivitas ALT serum pada tikus yang terinduksi karbon tetraklorida akan meningkat kurang lebih 3 kali dari nilai normal sedangkan pada aktivitas AST serum tikus akan meningkat kurang lebih hingga 4 kali dari nilai normal dan setelah diuji histologinya terjadi kerusakan hati ringan berupa perlemakan lemak steatosis . Penelitian Nurcahyanti 2013 juga menjelaskan peningkatan ALT serum kurang lebih sebesar 3 kali dari nilai awal kontrol sedangkan pada AST serum terjadi peningkatan kurang lebih hingga 5 kali dari nilai normal yang mana mampu menyebabkan terjadinya kerusakan hati ringan pada hati tikus yang diinduksi karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB. Berdasarkan hasil, aktivitas serum ALT kontrol olive oil yang diperoleh sebesar 81,6 ± 3,1 UL sedangkan pada serum AST kontrol olive oil yang diperoleh sebesar 127,8 ± 7,3 UL. Aktivitas serum ALT-AST kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2 mLkgBB berturut-turut 246,8 ± 10,2 UL dan 762,2 ± 43,1 UL. Pada uji Mann-Whitney pada tabel VI dan tabel VII diketahui terdapat perbedaan yang bermakna antara kontol hepatotoksin karbon tetraklorida dengan kontrol olive oil . Pada tabel V dan gambar 5 terjadi kenaikan aktivitas ALT serum mencapai 3 kali dari nilai kontrol negatif olive oil dosis 2 mLkgBB sedangkan pada tabel V dan gambar 6 aktivitas AST serum meningkat hingga 5 kali dari nilai kontrol negatif olive oil . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa senyawa hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB dapat menyebabkan kerusakan hati ringan ini ditandai dengan adanya peningkatan aktivitas ALT-AST serum.

3. Kontrol infusa kulit

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif jangka panjang dekok biji Persea americana Mill. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 3 127

Efek hepatoprotektif jangka panjang dekokta kulit buah persea americana Mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 8

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek ekstrak etanol kulit buah Persea americana Mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 112

Efek hepatoprotektif pemberian infusa kulit Persea americana Mill. terhadap ALT-AST tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 125

Uji efek hepatoprotektif jangka pendek sediaan dekokta kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas alt-ast pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 8

Pengaruh waktu pemberian infusa biji alpukat (persea americana mill.) secara akut sebagai hepatoprotektif terhadap aktivitas alt-ast serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 7

Efek hepatoprotektif jangka pendek dekok biji persea americana mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 115

Uji efek hepatoprotektif jangka pendek sediaan dekokta kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas alt ast pada tikus terinduksi karbon tetraklorida

0 1 6

Efek hepatoprotektif jangka pendek dekok biji persea americana mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 113

Efek hepatoprotektif jangka panjang ekstrak etanol kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 121