1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk menggali pandangan terkait dengan resep racikan dari sudut pandang pasien. Oleh
karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
a. Seperti apa pengetahuan pasien mengenai resep racikan ? b. Bagaimana sikap pasien terhadap resep racikan ?
c. Seperti apa harapan pasien terhadap resep racikan ?
2. Keaslian Penelitian
Berdasarkan hasil penelusuran pustaka yang dilakukan, penelitian yang berhubungan dengan
resep racikan yaitu antara lain : a. Evaluasi Komposisi, Indikasi, Dosis dan Interaksi Obat Resep Racikan
Untuk Pasien Pediatrik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007 Cahyono, 2007.
Penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental deskriptif evaluatif. Penelitian ini menggunakan jumlah data sebanyak 408 lembar
resep racikan. Hasil dari penelitian ini adalah : Penggunaan obat racikan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah
Sakit Bethesda periode Juli 2007 sebesar 78. Penggunaan obat racikan pada bangsal anak lebih besar dibanding obat non racikan. Racikan dengan
2 komposisi paling sering digunakan dengan jumlah penggunaan sebesar 362. Terdapat 17 jenis racikan dengan 401 penggunaan yang belum sesuai
dengan indikasi referensi. Terdapat 17 jenis racikan dengan 401 penggunaan yang memerlukan penyesuaian dosis. Terdapat 5 jenis racikan
dengan 209 penggunaan yang berpotensi untuk terjadi interaksi obat.
b. Evaluasi Medication Error ME Resep Racikan Pasien Pediatrik di Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Pada Bulan Juli Tahun 2007
Tinjauan Fase Dispensing Hinlandou, 2008. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif cross sectional.
Penelitian ini menggunakan sebanyak 456 resep dari populasi sebanyak 954 resep. Dengan wawancara sebanyak 6 orang asisten apoteker, 16
orang tua pasien dan 1 orang apoteker penanggung jawab Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda. Hasil dari penelitian ini adalah :
Penyebab Medication Error pada fase dispensing oleh pihak farmasi adalah kesalahan pada desain dan implementasi sistem. Usaha
pencegahan yang selama ini telah dilakukan oleh dokter seperti : tidak memperburuk suasana, segera memberikan penyelesaian masalah,
menenangkan pasien, dan memberikan penjelasan kepada pasien. Dari pihak farmasi upaya pencegahan ME dilakukan seperti pemeriksaan ulang
selama proses pelayanan resep, melakukan pekerjaan dengan konsentrasi tinggi, memperbaiki jadwal kerja petugas, meningkatkan ketelitian.
c. Prevalensi dan Evaluasi Interaksi Farmakokinetik Resep Racikan Pada Lima Puskesmas di Kabupaten Sleman Periode Desember 2013
Komaladewi, 2008. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian observasional
deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil dari penelitian ini adalah :
Jenis obat yang sering diresepkan adalah obat dengan kelas terapi obat anti alergi atau antihistamin. Obat racikan lebih sering diresepkan
untuk anak-anak. Kombinasi 2 resep racikan yang paling sering diresepkan. Bentuk sediaan racikan yang paling sering digunakan adalah
pulveres sebanyak. Tidak ditemukan interaksi farmakokinetik. Menurut pendapat apoteker obat racikan masih dapat digunakan sebagai salah satu
pilihan bentuk sediaan obat.
Selama ini belum ada penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pendapat pasien mengenai resep racikan yaitu pengetahuan, sikap dan harapan
pasien mengenai resep racikan.
3. Manfaat Penelitian a.