E. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan kumpulan sejumlah fakta dan teori yang dapat digunakan seseorang memecahkan dan menjawab masalah yang ditemuinya.
Pengetahuan dapat diperoleh dari diri sendiri maupun orang lain. Fakta-fakta yang didapat dikumpulkan dan dipahami sebagai teori yang kemudian digunakan
sebagai jawaban dari berbagai jenis fenomena kehidupan. Pengetahuan juga dapat diperoleh dengan cara tradisional non ilmiah ataupun dengan cara ilmiah
modern yang dilakukan dengan penelitian Notoadmojo, 2010. Menurut Budiman dan Riyanto 2013 seorang individu dapat dikatakan
tahu apabila dapat merespon secara lisan ataupun tertulis dengan memberikan jawaban terkait suatu topik tertentu. Respon berupa jawaban inilah yang disebut
dengan pengetahuan. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan pertanyaan mengenai
isi materi yang akan diteliti. Rumusan kalimat pertanyaan ini harus memperlihatkan tahapan pengetahuan yang akan diukur. Kalimat ini digunakan
dalam penyusunan kuisioner Budiman dan Riyanto, 2013.
F. Sikap
Sikap adalah bentuk perilaku seseorang terhadap hal-hal yang ditemuinya misalnya benda atau suatu fenomena. Sikap ini membutuhkan stimulus untuk
menghasilkan respon. Sikap dapat digolongkan menjadi dua jenis yakni sikap yang memihak atau mendukung favourable atau sikap yang beorientasi
sebaliknya tidak mendukung unfavourable. Sikap ini akan sangat mempengaruhi
kesiapan individu untuk memberikan respon terhadap suatu objek Budiman dan Riyanto, 2013.
Sikap merupakan aspek afektif sehingga membutuhkan cara pengukuran yang berbeda dibandingkan aspek kognitif seperti pengetahuan. Hasil pengukuran
sikap dikelompokkan menjadi positif yang ditunjukkan dengan dukugan, negatif yang ditunjukkan dengan penolakan individu, dan netral atau kategori sedang
yang ditunjukkan dengan tidak mendukung maupun menolak. Pernyataan untuk aspek seperti ini dimaksudkan untuk mencari tahu dukungan atau penolakan
seseorang terhadap suatu konsep sikap dalam rentang nilai tertentu. Oleh karena itu pernyataan sikap ditunjukkan dengan bentuk positif, netral dan negatif dengan
skala Likert Budiman dan Riyanto, 2013.
G. Harapan
Harapan atau asa memiliki arti yang berbeda dengan sikap. Snyder 2000 menyatakan harapan adalah keseluruhan dari kemampuan yang dimiliki
individu untuk menghasilkan jalur mencapai tujuan yang diinginkan, bersamaan dengan motivasi yang dimiliki untuk menggunakan jalur tersebut. Harapan
didasarkan pada harapan positif dalam pencapaian tujuan. Snyder 2000 menyatakan harapan adalah keadaan termotivasi yang
positif. Weil 2000 dalam penelitiannya mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harapan, yaitu dukungan sosial, kepercayaan
religius, dan kontrol.
Skala Likert dapat digunakan untuk mengukur sikap dan juga harapan. Selain dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan, sikap dan harapan, skala
Likert juga dapat digunakan untuk melakukan pengukuran persepsi dan pendapat
seseorang akan suatu kejadian atau fenomena Budiman dan Riyanto, 2013.
H. Keterangan Empiris