Pembelajaran Individual dan Beregu

Peningkatan Kualitas Pembelajaran 40

BAGIAN III BAHAN BACAAN

Bahan Bacaan 1. Pembelajaran Berdasarkan Potensi,Minat,Bakat dan Kebutuhan Peserta Didik

A. Pembelajaran Individual dan Beregu

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan.Prestasi belajar ini tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut. Bagi seorang anak belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau tidaknya seorang anak dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh anak tersebut. Menurut Djamariah,1994 prestasi merupakan hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. Dengan demikian seorang guru di kelas hendaknya dapat menciptakan suatu strategi untuk mengatur kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa memperoleh perhatian lebih banyak. Teknik pengelolaan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan melalui pembelajaran indiviudal dan beregu. Selain membantu peserta didik dalam meningkatkan prestasi belajar, seorang guru hendaknya selalu memperhatikan tingkah laku belajar siswa. Salah satu perhatian guru tersebut dengan dengan memberikan reward atau punishment, sebagai reinforcement positif dan negatif dalam penerapan prinsip pembelajaran individual terhadap pembelajaran klasikal. Reward atau pemberian penghargaan bagi siswa yang berprestasi merupakan alat pendidikan represif yang menyenangkan, reward juga menjadi pendorong atau motivasi bagi siswa untuk belajar yang lebih baik lagi. Penerapan reward di bangku pendidikan dasar adalah bentuk motivasi yang berorientasi pada keberhasilan belajar atau prestasi anak. 1. Pembelajaran Individual Teknik yang digunakan dalam pembelajaran individual adalah teknik bertanya dan memberi motivasi, menimbulkan rasa keingin-tahuan seorang siswa. Menurut Duane 1973 pengajaran individual merupakan suatu cara pengaturan program belajar dalam setiap mata pelajaran, disusun dalam suatu cara tertentu yang disediakan bagi tiap siswa agar dapat memacu kecepatan belajarnya di bawah bimbingan guru. Adanya perbedaan individual menunjukkan adanya perbedaan kondisi belajar setiap orang, agar individual dapat berkembang secara optimal dalam proses belajar diperlukan orientasi yang paralel dengan kondisi yang dimilikinya dituntut penghargaan akan individualitas. Dalam pengajaran beberapa perbedaan yang harus diperhatikan, yakni: perbedaan umur, perbedaan intelegensi, perbedaan kesanggupan dan kecepatan, perbedaan jenis kelamin. Perbedaan individual tersebut harus mendapat perhatian guru agar berhasil dalam pemberian pembelajaran kepada siswa. Untuk mengetahui itu guru harus mengenal perbedaan yang ada pada siswa, antara lain dengan cara tes, mengunjungi rumah orang tua siswa, sosiogram, dan studi kasus. Peran aktif guru dalam belajar mandiri masih dimungkinkan, seperti dialog dengan siswa, pencarian sumber, mengevaluasi hasil, dan memberi gagasan- gagasan kreatif. 2. Pembelajaran Beregu Team Teaching Team teaching atau pembelajaran beregu dapat didefinisikan sebagai kelompok yang beranggotakan dua orang guru atau lebih yang bekerja sama untuk merencanakan, Peningkatan Kualitas Pembelajaran 41 melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran bagi kelompok peserta didik yang sama. Quinn dan Kanter 1984 sebagaimana dikutip Karin Goetz menjelaskan bahwa pengajaran tim dapat berlangsung apabila kerja sama tim antara dua pendidik yang berkualifikasi sama. Dalam kebersamaan itu mereka membuat perencanaan pembelajaran, bersama-sama menyajikan materi, dan bersama-sama pula melakukan evaluasi, remedial dan pengayaan. Kerja sama dilakukan dengan membagi tanggungjawab dan peran yang jelas dalam mencapai tujuan yang lebih baik daripada pembelajaran yang ditangani sendiri. Dalam pembelajaran ini, peserta didik akan mendapatkan sesuatu dalam perspektif yang lebih luas karena guru mengemukakannya dari berbagai perspektif keahlian. a. Keuntungan sistem pembelajaran beregu adalah: Setiap angota tim pembelajar akan bekerja sesuai dengan sudut pandang keahliannya. Hal ini bermanfaat bagi peserta didik karena mereka mendapatkan pengetahuan dari perspektif yang lebih luas.Karena kerja tim, maka guru yang berhalangan dengan mudah dapat digantikan oleh guru lain, sehingga tidak terjadi kekosongan guru. b. Kelemahan sistem pembelajaran beregu adalah: Jika kerja sama anggota tim tidak baik, akan menggagalkan pembelajaran tim. Banyak waktu yang dipergunakan untuk merencanakan kerja tim, terutama jika disesuaikan dengan kebutuhan individu peserta didik. Implementasinya memerlukan tempat dan ruang khusus.

B. Pengelompokan Peserta Didik