Peningkatan Kualitas Pembelajaran
54
finalnya, tetapi diharapkan mampu mengorganisasi sendiri. Sebagai strategi belajar, discovery learning mempunyai prinsip yang sama dengan
inkuiri inquiry dan problem solving, namun lebih menekankan pada ditemukannya konsepprinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya bahwa pada
discovery, masalah yang dihadapkan kepada peserta didik adalah masalah yang direkayasa oleh guru.
Dalam implementasinya, guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif student oriented, guru
harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan.
Dalam discovery learning, guru harus memberikan kesempatan peserta didiknya untuk menjadi pemecah masalah problem solver, seorang ilmuwan scientist, historian,
atau ahli matematika dengan menyajikan bahan ajar yang menuntut peserta didik untuk melakukan
berbagai kegiatan
menghimpun informasi,
membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasi bahan, serta
membuat kesimpulan-kesimpulan.
4. Model pembelajaran tematik terpadu
Model pembelajaran tematik yang digunakan pada kurikulum di Indonesia yakni: a.
Model hubunganterkait connected model Ciri utamanya adalah adanya upaya untuk menghubungkan beberapa materi
bahan kajian ke dalam satu disiplin ilmu. Sebuah model penyajian yang menghubungkan materi satu dengan materi yang lain. Menghubungkan tugas
keterampilan yang satu dengan tugasketerampilan yang lain. Keunggulan model ini, peserta didik memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang sebuah
konsep, sehingga transfer pengetahuan lebih mudah dilakukan, karena konsep pokok dikembangkan secara terus-menerus.
b. Model jaring laba-laba webbed model
Model pembelajaran ini diawali dengan pemilihan tema. Setelah tema ditentukan, dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan keterkaitan
antar-mata pelajaran. Pembelajaran tematik yang digunakan di Indonesia berdasarkan berbagai sub-tema yang sudah ditentukan. Kelebihan model
pembelajaran ini bagi peserta didik adalah diperolehnya pandangan secara utuh tentang kegiatan dari ilmu yang berbeda-beda.
c. Model terpadu integrated model
Model pembelajaran ini menggunakan pendekatan antar-mata pelajaran yang dipadukan. Konsep, sikap, dan keterampilan yang tumpang tindih dalam beberapa
mata pelajaran dipadukan menjadi satu. Pertama-tama, guru menyeleksi konsep, nilai-nilai dan keterampilan yang terkait erat satu sama lain dari berbagai mata
pelajaran. Keuntungan model pembelajaran ini bagi peserta didik adalah lebih mudah mengaitkan materi pembelajaran dari berbagai mata pelajaran. Model
inilah yang dikembangkan sebagai pembelajaran tematik terpadu pada Kurikulum 2013.
Penilaian pembelajaran tematik terpadu Objek
dalam penilaian pembelajaran terpadu
mencakup penilaian terhadap
proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses adalah upaya pemberian
Peningkatan Kualitas Pembelajaran
55
nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik; sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil
belajar yang dicapai dengan menggunakan kriteria tertentu. Hasil belajar tersebut pada hakikatnya merupakan pencapaian kompetensi mencakup aspek sikap, pengetahuan
dan keterampilan, serta nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi tersebut dapat dikenali melalui sejumlah hasil belajar dengan
indikator yang terukur dan diamati. Penilaian proses dan hasil belajar saling berkaitan satu sama lain.
5. Model pembelajaran PAIKEM