menimbulkan masalah bila ada sebuah kata diartikan secara berbeda oleh dua orang yang sedang berkomunikasi.
Makna yang dikomunikasikan hanya sebagian. Makna yang kita peroleh dari suatu kejadian bersifat multi aspek dan sangat kompleks. Tetapi
hanya sebagian saja dari makna - makna ini yang benar - benar dapat dijelaskan. Banyak dari makna tersebut yang tetap tinggal dalam benak kita,
karenanya pemaknaan yang sebenarnya mungkin juga merupakan tujuan yang ingin kita capai tetap tidak pernah tercapai Sobur, 2003: 285 - 289.
2.2 Kerangka Berpikir
Setiap individu mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda - beda dalam memahami suatu peristiwa atau obyek. Hal ini
dikarenakan latar belakang pengalaman field of experience dan pengetahuan frame of reference yang berbeda - beda dari setiap individu
tersebut. Begitu juga penelitian yang memahami lambang dan tanda yang ada, dalam obyek yang berdasarkan pengalaman dan pengetahuan peneliti.
Berdasarkan landasan teori yang telah disampaikan, maka peneliti dalam memaknai kartun editorial Clekit melakukan pemaknaan terhadap
tanda dan lambang berbentuk gambar dengan menggunakan teori segitiga makna Pierce triangle meaning yang meliputi tanda, obyek, dan
interpretan sehingga diperoleh hasil intrepetasi data mengenai kartun editorial Clekit tersebut.
Tanda yang dimaksud disini adalah gambar dalam media cetak yang kemudian tanda tersebut dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu : ikon,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
indeks, dan simbol. Obyek disini adalah karikatur Clekit pada surat kabar Jawa Pos yang bertema “Kebohongan Pemerintah” pada edisi Sabtu, 15
Januari 2011. Setelah menganalisis kategori tanda tersebut, maka peneliti akan mengetahui makna gambar kartun editorial Clekit tersebut.
Sistematika tersebut digambarkan sebagai berikut :
Karikatur Clekit
“Kebohongan Pemerintah”
Pemaknaan dengan Pendekatan Semiotika Charles Sanders Pierce
1. Ikon
Pria gemuk
Topi pesulap
Stelan Jas
Dasi kupu-kupu
Bendera merah putih
Kain bersambung
2. Indeks
Tulisan “PEMERINTAH”.
Tulisan “KEBOHONGAN”.
Kringat di pipi kiri dan kangan pria
gemuk
Tanda garis-garis di bawah sikut kiri dan kanan pria gemuk serta di atas
dan di bawah bulatan seperti bola.
Posisi gulungan kain bersambung yang membentuk bulatan seperti
bola
Posisi tangan kanan dan kiri yang menarik kain bersambung
Pipi kiri dan kanan membesar
Mata terpejam
3. Simbol
Gambar Pria gemuk
Stelan Jas
Bendera merah putih
Hasil Interpretan
Gambar 2.3 : Bagan Kerangka Berpikir
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotik. Alasan digunakannya metode deskriptif
kualitatif terdapat beberapa faktor pertimbangan, yaitu pertama, metode deskriptif kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian
ini kenyataannya ganda, kedua, metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti, ketiga,
metode deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola - pola nilai yang dihadapi Moeloeng, 2002:
33. Selain itu pada dasarnya semiotik bersifat kualitatif interpretatif,
yaitu suatu metode yang memfokuskan dirinya pada tanda dan teks sebagai objek kajian, serta bagaimana menafsirkan dan memahami kode dibalik
tanda dan teks tersebut Christomy dan Yuwono dalam Marliani, 2004: 48. Oleh karena itulah peneliti harus memperhatikan beberapa hal
dalam penelitian ini, pertama adalah konteks atau situasi sosial di seputar dokumen atau teks yang diteliti. Disini peneliti diharapkan dapat memahami
makna dari teks yang diteliti. Kedua adalah proses atau bagaimana suatu produksi media atau isi pesannya dikemas secara aktual dan diorganisasikan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.