Karikatur Clekit Gambaran Umum Objek Penelitian .1 Gambaran Umum Harian Jawa Pos

yang sudah punya surat kabar, tentu surat kabar saya ini akan dinomorduakan, begitu kata Pak The saat itu. Dengan pertimbangan seperti itu Pak The ingin perkembangan Jawa Pos tidak terhambat. Pak The sendiri dalam usianya yang sudah 89 tahun akhirnya memang berangkat ke Inggris bersama istrinya, Megah Endah, yang berusia 71 tahun. Dia berpesan agar Jawa Pos bisa dikembangkan sebagaimana di masa mudanya. Maka pada suatu malam sebelum keberangkatannya ke Inggris sebuah pesta kecil diadakan di halaman rumahnya di Jalan Pregolan. Di situlah diadakan kebulatan tekad. Kami bertekad merebut kembali sejarah yang pernah dibuat Pak The, begitu kata-kata akhir sambutan Dahlan Iskan yang saat itu ditunjuk untuk memimpin Jawa Pos.

4.1.3 Karikatur Clekit

Pada awalnya karkatur di harian Jawa Pos tidak muncul atau dimuat secara periodik dan tidak diberi nama khusus. Baru pada bulan Oktober 1994 karikatur mulai muncul secara rutin seminggu sekali setiap sabtu di halaman empat harian Jawa Pos dengan nama Clekit. Beberapa bulan kemudian atas kesepakatan redaksi, frekuensi pemunculan karikatur Clekit ditambah menjadi dua kali seminggu setiap hari Rabu dan Sabtu. Sejak Januari 1997, frekuensi pemunculan karikatur Clekit ditambah lagi menjadi tiga kali seminggu tiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Leak Koestiya, sang karikaturis pertamalah yang memberi nama gambar kartun tersebut dengan nama Clekit. Clekit adalah nama salah satu rubrik yang pernah dia kerjakan di majalah mahasiswa “Fokal” sewaktu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. masih kuliah di IKIP PGRI Semarang. Untuk itu nama Clekit kemudian dipakai sebagai nama karikatur yang ia gambar di surat kabar harian Jawa Pos dengan maksud untuk menyapa teman-teman lamanya bahwa Leak Koestiya masih aktif dan eksis sebagai karikaturis. Leak Koestiya membuat karikatur sampai dengan Desember 2002 dan setelah itu sampai sekarang Leak Koestiya dipercaya sebagai Redaktur Pelaksana Jawa Pos. Clekit ala Leak Koestiya ini diwakili oleh tokoh sentral seorang anak kecil bercelana pendek, berkaus oblong dan memakai topi terbalik. Mulai Januari 2003 sampai sekarang, Clekit dikerjakan digambar oleh Wahyu Kokkang yang sebelumnya sebagai ilustrator dan karikaturis Radar Surabaya Jawa Pos Group sejak 1998. Clekit Wahyu Kokkang memakai tokoh sentral seorang pemuda dengan celana jins dan baju lengan panjang yang dilipat sebatas bawah siku lengan, plus topi yang menutupi rambutnya yang agak gondrong. Dan nama Clekit itu sendiri diambil dari bahasa Jawa yang berarti rasa sakit yang disebabkan karena gigitan serangga kecil, cubitan kecil, badan yang kotor oleh kringat, tidak mandi dan lain- lain. Demikian halnya dengan kritik yang disampaikan dalam gambar kartun Clekit. Kritik yang ada dalam gambar kartun Clekit tidak bermaksud untuk membuat sakit orang lain tetapi sebagai media pengingat bahwa ada sesuatu yang terjadi di masyarakat. Misi yang ingin disampaikan oleh gambar karikatur Clekit adalah memberikan peringatan atau mengingatkan kepada pembaca atau masyarakat bahwa di sekitar mereka ada “sesuatu”. Pesan atau kritik yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. disampaikan dikemas dalam bentuk humor, dari kelucuan gambar yang ditampilkan itu diharapkan bisa membuat orang tertawa dalam memandang permasalahan yang ada di masyarakat. Topik yang diangkat dalam gambar kartun Clekit merupakan pencerminan dari permasalahan yang sedang hangat di masyarakat, yang meliputi permasalahan poilitik dan pemerintahan, sosial dan moral masyarakat, budaya, ekonomi, kejahatan dan hukum, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, pendidikan, seni dan olahraga serta human interest. Sesuai namanya Clekit berharap dapat memberikan sedikit cubitan dengan maksud untuk mengingatkan atau menyadarkan kembali pihak- pihak lain yang mungkin sedang lupa, sehingga melakukan kesalahan atau tidak melaksanakan pekerjaan atau kewajibannya dengan tidak benar. Pihak-pihak lain disini misalnya lembaga Presiden, Wakil Presiden, tokoh politik dan publik figur lain. Karikatur Clekit bertindak sebagai penyalur keinginan politis dari surat kabar. Keinginan politis suatu peristiwa dapat berupa kritik atau komentar terhadap suatu peristiwa atau isu yang sedang terjadi di dalam masyarakat. Sehingga dapat dikatakan karikatur Clekit merupakan tajuk rencana suatu surat kabar yang dituangkan dalam bentuk gambar kartun bersifat humor dan mempunyai bobot kritik yang membangun. Clekit pada dasarnya mewakili suara rakyat kecil atau masyarakat bawah dan menyuarakan fenomena-fenomena tentang berbagai hal yang sedang berkembang di masyarakat untuk diangkat ke permukaan. Dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. begitu, penelitian terhadap karikatur ini juga harus dipahami sebagai sebuah studi komunikasi melalui media massa. Artinya isi komunikasi yang disampaikan oleh Wahyu Kokkang selaku karikaturis dalam karikatur Clekit sendiri sebenarnya sangat dipengaruhi oleh media massa tempat sang karikaturis tersebut berada.

4.2 Penyajian Data

Dokumen yang terkait

Al-Naqdu Al-Ijtima'iy fi Al-Karikatir maa' Al-Nash Al-raby (Tahlilan Simiyaiya)

0 6 85

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA KOLOM OPINI JAWA POS (Studi Semiotik tentang Pemaknaan Karikatur Clekit pada Kolom Opini di Jawa Pos Edisi 3 April 2012).

0 0 81

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Editorial Clekit Pada Media Jawa Pos Edisi 17 Agustus 2010).

0 0 81

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR HARIAN PAGI JAWA POS (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur “Clekit” Kualitas Kabinet Indonesia Bersatu II pada Harian Pagi Jawa Pos Edisi 24 September 2011 ).

0 1 74

KRITIK SOSIAL DAN POLITIK KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR JAWA POS (Studi Semiotik Kritik Sosial dan Politik Karikatur Clekit Pada Surat Kabar Jawa Pos “Kontroversi Pencoretan Gedung DPR” Edisi Sabtu, 31 Juli 2010).

0 4 87

KRITIK SOSIAL DAN POLITIK KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR JAWA POS (Studi Semiotik Kritik Sosial dan Politik Karikatur Clekit Pada Surat Kabar Jawa Pos “Kontroversi Pencoretan Gedung DPR” Edisi Sabtu, 31 Juli 2010)

1 1 23

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Editorial Clekit Pada Media Jawa Pos Edisi 17 Agustus 2010)

0 0 18

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR HARIAN PAGI JAWA POS (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur “Clekit” Kualitas Kabinet Indonesia Bersatu II pada Harian Pagi Jawa Pos Edisi 24 September 2011 )

0 0 18

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA KOLOM OPINI JAWA POS (Studi Semiotik tentang Pemaknaan Karikatur Clekit pada Kolom Opini di Jawa Pos Edisi 3 April 2012)

0 0 16

Hasil Pengecekan Plagiasi dengan judul Makna Kritik Sosial Dalam Karikatur Editorial "Oom Pasikom dan Clekit" Pada Surat Kabar Jawa Pos

0 0 17