Obyek
Karikatur “Kebohongan Pemerintah”
Interpretasi
Hasil interpretasi peneliti dalam melihat hubungan
antara tanda dan petanda
Tanda
Setiap bentuk penggambaran yang dapat ditimbulkan oleh
karikatur dan petanda
Gambar 4.2 Gambar Karikatur “Kebohongan Pemerintah” Dalam Elemen Makna
Pierce
Gambar karikatur Clekit pada Surat Kabar Jawa Pos “Kebohongan Pemerintah” edisi Sabtu, 15 Januari 2011 merupakan obyek dalam
penelitian ini dan keseluruhan dari tampilan karikatur yang berupa gambar, teks dan warna yang menjadi latar belakang maupun visual dari gambar
karikatur tersebut merupakan tanda-tanda yang terkandung dalam suatu gambar. Gambar karikatur “Kebohongan Pemerintah” akan dipresentasikan
dengan menggunakan model semiotik pierce. Dalam semiotik Pierce sebuah acuan dan representasi adalah fungsi utamanya.
4.3.4 Ikon, Indeks dan Simbol Tipologi Tanda
Tanda mengacu pada sesuatu diluar dirinya sendiri dan ini dipahami oleh seseorang serta memiliki efek di benak penggunanya. Setiap
orang mesti menyadari bahwa interpretant bukanlah pengguna tanda, namun
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pierce menyebutnya dimana-mana efek pertandaan yang tepat, yaitu konsep mental yang dihasilkan baik oleh tanda maupun pengalaman pengguna
terhadap objek. Untuk menjabarkan konsep relasi makna tanda, interpretan, objek
Charles Sanders Pierce memiliki cara guna memudahkan pengoperasionalkan konsep makna tersebut. Pierce memberikan pembagian
tanda dalam tiga bagian yaitu ikon, indeks dan simbol yang disebut tipologi tanda. Ikon, adalah tanda yang dicirikan oleh persamaannya resembles
dengan objek yang digambarkan. Tanda visual seperti fotografi adalah ikon, karena tanda yang ditampilkan mengacu pada persamaannya dengan objek.
Karena bentuknya yang samamirip dengan objek, ikon dapat diamati dengan cara melihatnya.
Indeks, adalah hubungan langsung antara tanda dan objek yang kedua-duanya dihubungkan, Indeks, merupakan tanda yang hubungan
eksistensinya langsung dengan objeknya. Runtuhnya rumah-rumah adalah indeks dari gempa. Terendamnya bangunan adalah indeks dari banjir.
Sebuah indeks dapat dikenali bukan hanya dengan melihat seperti halnya dalam ikon, tetapi juga perlu dipikirkan hubungan antara dua objek tersebut.
Simbol, adalah tanda yang memiliki hubungan dengan objeknya berdasarkan konvensi, kesepakatan atau aturan. Makna dari suatu simbol
ditentukan oleh suatu persetujuan bersama atau diterima oleh umum sebagai suatu kebenaran. Lampu lalu lintas adalah simbol, warna merah berhenti,
hijau berarti jalan. Palang merah adalah simbol yang maknanya diterima
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sebagai suatu kebenaran melalui konvensi atau aturan dalam kebudayaan yang telah disepakati. Katagori-katagori tersebut tidaklah terpisah dan
berbeda. Satu tanda bisa saja kumpulan dari berbagai tipe tanda. Jadi titik tekan semiotika pierce pada semiotika visual. Berbeda dengan Ferdinand De
Saussure yang menitik beratkan pada semiotika linguistik. Berdasarkan Gambar karikatur “Kebohongan Pemerintah” tersebut
maka tripologi tanda akan dijabarkan sebagai berikut : 1.
Ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Sobur, 2001: 41. Dengan kata lain tanda memiliki ciri - ciri
sama dengan apa yang dimaksudkan. Ikon pada gambar karikatur Clekit “Kebohongan Pemerintah” ditunjukkan dengan :
a. Pria gemuk.
b. Topi pesulap.
c. Stelan Jas.
d. Dasi kupu-kupu.
e. Bendera merah putih.
f. Kain bersambung.
2. Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat Sobur, 2004: 42, atau disebut juga dengan tanda sebagai bukti.
Indeks pada gambar karikatur Clekit “Kebohongan Pemerintah” dengan tulisan, seperti :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. “PEMERINTAH”.
b. “KEBOHONGAN”.
c. Kringat di pipi kiri dan kangan pria gemuk.
d. Tanda garis-garis di bawah sikut kanan dan kiri pria gemuk
serta di atas dan di bawah bulatan seperti bola. e.
Posisi gulungan kain bersambung yang membentuk bulatan seperti bola.
f. Posisi tangan kanan dan kiri yang menarik kain bersambung.
g. Pipi kiri dan kanan membesar.
h. Mata terpejam.
3. Simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara tanda
penanda dengan petandanya, bersifat arbitrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi perjanjian masyarakat Sobur, 2004: 42.
Simbol pada gambar karikatur Clekit “Kebohongan Pemerintah” ditunjukkan dengan :
a. Gambar Pria gemuk.
b. Stelan Jas.
c. Bendera merah putih.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Icon
Pria gemuk
Topi pesulap
Stelan Jas
Dasi kupu-kupu
Bendera merah putih
Kain bersambung
Index
Tulisan “PEMERINTAH”.
Tulisan “KEBOHONGAN”.
Kringat di pipi kiri dan kangan
pria gemuk
Tanda garis-garis di bawah sikut kiri dan kanan pria gemuk serta di
atas dan di bawah bulatan seperti bola.
Posisi gulungan kain bersambung
yang membentuk bulatan seperti bola
Posisi tangan kanan dan kiri yang
menarik kain bersambung
Pipi kiri dan kanan membesar
Mata terpejam
Symbol
Gambar Pria gemuk
Stelan Jas
Bendera merah putih
Gambar 4.3 Gambar Karikatur “Kebohongan Pemerintah” Dalam Kategori Tanda
Pierce
Dalam menganalisa hubungan antara tanda dan acuannya berdasarkan studi semiotik Pierce, yaitu Ikon Icon, Indeks Index dan
Simbol Symbol, maka peneliti akan menginterpretasikan segala bentuk pemaknaan yang terdapat dalam Gambar karikatur Clekit pada Surat Kabar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Jawa Pos “Kebohongan Pemerintah” edisi Sabtu, 15 Januari 2011, baik berupa makna denotatif dan makna konotatif.
4.4 Pemaknaan, Analisis Karikatur Clekit Pada Surat Kabar Jawa Pos