Ikon Pemaknaan, Analisis Karikatur Clekit Pada Surat Kabar Jawa Pos

Jawa Pos “Kebohongan Pemerintah” edisi Sabtu, 15 Januari 2011, baik berupa makna denotatif dan makna konotatif.

4.4 Pemaknaan, Analisis Karikatur Clekit Pada Surat Kabar Jawa Pos

“Kebohongan Pemerintah” Edisi Sabtu, 15 Januari 2011 Menurut Peirce, sebuah tanda itu adalah segala sesuatu yang ada pada seseorang untuk menyatakan sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau keputusan. Dalam pendekatan Semiotik model Charles Sanders Peirce, diperlukan adanya model analisis, yaitu tanda sign, objek object, dan interpretan interpretant. Menurut Peirce salah satu bentuk tanda adalah kata, karena tanda itu sendiri adalah pencitraan indrawi yang menampilkan pengertian dari objek yang dimaksudkan. Sedangkan objek adalah sesuatu yang dirujuk oleh tanda. Sementara interpretan adalah tanda yang ada di dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Dalam menganalisa hubungan antara tanda dan acuannya berdasarkan Semiotik Peirce, yaitu ikon, indeks, dan simbol, maka peneliti akan berusaha menginterpretasikan atau menganalisa segala bentuk pemaknaan yang terdapat dalam karikatur Clekit berdasarkan model Semiotik Peirce tersebut di atas.

4.4.1 Ikon

Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah atau dengan kata lain ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sobur,2001: 41. Ikon pada gambar karikatur Clekit “Kebohongan Pemerintah” di harian Jawa Pos ditunjukkan dengan : a. Pria gemuk. b. Stelan Jas. c. Topi pesulap. d. Bendera merah putih. e. Kain bersambung. f. Dasi kupu-kupu. Pria adalah Kaum laki-laki yang telah memasuki tingkat kedewasaan yang bisa mempertanggung jawabkan segala perbuatannya. Seorang pria lebih dimaknai sebagai laki-laki dewasa yang memiliki pola pikir tentang kehidupan secara matang. Pria yang memiliki postur gemuk identik dengan laki-laki subur dan sudah mendapatkan kemapanan dari kehidupannya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam karikatur tersebut tersirat makna bahwa pejabat pemerintah di Indonesia identik dengan badan gemuk dikarenakan kemapanan yang sudah dicapai dalam kehidupannya. Pendapat ini tidaklah berlebihan karena penghasilan seorang pejabat pemerintah dalam sebulan sangatlah besar, dua puluh kali lipat dari pendapatan per kapita penduduk Indonesia. Bandingkan dengan pejabat Malaysia yang hanya sepertiga dari pendapatan penduduknya. Hal ini sangat memanjakan pejabat ditambah fasilitas nomer wahid yang didapat baik berupa mobil dinas maupun rumah dinas semuanya serba mewah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Jas adalah pakaian resmi model eropa. Berlengan panjang dan dipakai diluar kemeja. Setelan jas atau hanya disebut dengan setelan sedikitnya terdiri dari sebuah jas dan sebuah celana panjang yang dibuat dari kain yang sama. Bila hanya disebut jas, maka yang dimaksudkan adalah stelan jas model standar lengkap dengan kemeja dan dasi, biasanya dipakai pria dikantor. Bila dalam undangan disebutkan kode busana black tie, pria diminta memakai jas resmi yang disebut teksedo. Jas dinner dinner suit sebutan di Britania atau teksedo tuxedo atau tails, sebutan di Amerika Serikat dan Kanada adalah setelan jas resmi berwarna hitam, bagian belakang jas berbuntut dan dipakai bersama dasi kupu-kupu hitam dan kemeja putih. Sudah menjadi keharusan bahwa para pejabat di Indonesia mengenakan setelan jas dalam melakukan tugas atau dalam pertemuan resmi. Para pejabat rela mengeluarkan jutaan rupiah untuk mendapatkan sebuah jas dari desainer atau brand tertentu. Tentu hal ini berbanding terbalik dengan masyarakat miskin yang tinggal di kolong jembatan yang tak pernah bermimpi untuk memiliki setelan jas. Bagi meraka sepotong kain sarung sudah cukup untuk melindungi diri dari panas dan dingin. Topi pesulap merupakan topi yang didesain khusus bagi pesulap. Ketika sulap mulai populer di daratan Eropa, busana pria pada saat itu adalah ber-topi tinggi, berjas panjang dan berjalan dengan tongkat mewah. Pesulap akan dibayar mahal jika mengikuti trend orang perlente pada saat itu, jika tidak pesulap tidak akan diizinkan masuk ke gedung mewah tempat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tinggal orang-orang kayabangsawan. Akibatnya pesulap tidak akan disewa untuk bermain sulap di gedung mewah. Bendera merah putih adalah Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang secara singkat disebut Bendera Negara. Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 23 dua-pertiga dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia. Jadi makna topi pesulap berbendera merah putih dalam karikatur tersebut adalah pemerintah Indonesia diibaratkan sebagai seorang pesulap yang sedang memainkan salah satu trik sulap. Pemerintah dianggap tengah memainkan peranannya sebagai penguasa yang hanya mengedepankan pencitraan dan bersikap berpura-pura, penuh intrik demi mendapatkan popularitas. Istilah populernya adalah politik citra. Citra di sini tentu saja adalah citra yang baik, citra kesuksesan. Karena itu merupakan modal penting bagi keberlangsungan kekuasaan. Membohongi rakyat dengan klaim keberhasilan yang nyatanya tak menyentuh dan merubah kehidupan rakyat miskin. Pemerintah Indonesia dianalogikan sebagai seorang pesulap yang tengah mempertunjukkan salah satu trik sulapnya. Pendapat ini bukanlah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tanpa alasan karena pemerintah dinilai telah melakukan kebohongan kepada rakyat dengan klaim keberhasilan dibeberapa sektor adalah sebuah prestasi pemerintah melalui kebijakan yang dibuat. Tentu hal ini bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Salah satu contoh adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mencanangkan program 100 hari untuk swasembada pangan. Namun pada awal tahun 2011 kesulitan ekonomi justru terjadi secara masif. Hanya pesulap saja yang bisa melakukan program 100 hari untuk swasembada pangan, oleh sebab itu tak salah jika pemerintah digambarkan sebagai seorang pesulap. Kain adalah hasil dari proses tenun, songket, anyaman yang berasal dari pintalan berbahan baku kapas, sintetis nilon dan sutra. Kain bersambung merupakan potongan-potongan kain yang disambung dan simpulkan antara ujung kain yang satu dengan ujung kain yang lain sehingga menjadi panjang. Dasi adalah perlengkapan pakaian yang dibuat dari sutra dan sebagainya, dipasang dikalungkan pada leher kemeja dan bergantung di dada. Sedangkan dasi kupu-kupu adalah dasi pendek yang simpulnya seperti sayap kupu-kupu. Dasi kupu-kupu biasanya dipakai apabila dalam undangan disebutkan kode busana black tie, pria diminta memakai jas resmi yang disebut teksedo yaitu setelan jas resmi berwarna hitam, bagian belakang jas berbuntut dan dipakai bersama dasi kupu-kupu hitam dan kemeja putih. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan klasifikasi tanda dari Pierce, karikatur ini masuk dalam katagori Iconic Sinsign yakni tanda yang memperlihatkan kemiripan. Pada gambar tersebut dapat diketahui bahwa obyek yang disorot dapat dikatakan sebagai pria gemuk mengenakan jas dan memakai topi pesulap. Hal tersebut dapat disebabkan karena terdapat asosiasi antara gambar dengan benda atau manusia yang dilihat dan berwujud Sobur : 43-2006.

4.4.2 Indeks

Dokumen yang terkait

Al-Naqdu Al-Ijtima'iy fi Al-Karikatir maa' Al-Nash Al-raby (Tahlilan Simiyaiya)

0 6 85

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA KOLOM OPINI JAWA POS (Studi Semiotik tentang Pemaknaan Karikatur Clekit pada Kolom Opini di Jawa Pos Edisi 3 April 2012).

0 0 81

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Editorial Clekit Pada Media Jawa Pos Edisi 17 Agustus 2010).

0 0 81

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR HARIAN PAGI JAWA POS (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur “Clekit” Kualitas Kabinet Indonesia Bersatu II pada Harian Pagi Jawa Pos Edisi 24 September 2011 ).

0 1 74

KRITIK SOSIAL DAN POLITIK KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR JAWA POS (Studi Semiotik Kritik Sosial dan Politik Karikatur Clekit Pada Surat Kabar Jawa Pos “Kontroversi Pencoretan Gedung DPR” Edisi Sabtu, 31 Juli 2010).

0 4 87

KRITIK SOSIAL DAN POLITIK KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR JAWA POS (Studi Semiotik Kritik Sosial dan Politik Karikatur Clekit Pada Surat Kabar Jawa Pos “Kontroversi Pencoretan Gedung DPR” Edisi Sabtu, 31 Juli 2010)

1 1 23

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Editorial Clekit Pada Media Jawa Pos Edisi 17 Agustus 2010)

0 0 18

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR HARIAN PAGI JAWA POS (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur “Clekit” Kualitas Kabinet Indonesia Bersatu II pada Harian Pagi Jawa Pos Edisi 24 September 2011 )

0 0 18

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA KOLOM OPINI JAWA POS (Studi Semiotik tentang Pemaknaan Karikatur Clekit pada Kolom Opini di Jawa Pos Edisi 3 April 2012)

0 0 16

Hasil Pengecekan Plagiasi dengan judul Makna Kritik Sosial Dalam Karikatur Editorial "Oom Pasikom dan Clekit" Pada Surat Kabar Jawa Pos

0 0 17