Kelompok pemakai jasa Kelompok pemberi jasa Fasilitas Penunjang Fasilitas pelengkap Ruang – ruang Servis Ruang Luar

- konsultasi - melihat data - memasukkan data - menelpon terima telpon - telpon Wartel Memberikan jasa pelayanan komunikasi Menelpon - kursi telpon - meja telpon - telpon - kursi pegawai - meja pegawai - computer - printer - kotak laci uang R. bilik telpon R. kasir

C. Fasilitas Ruang

Kebutuhan ruang yang ada pada Stasiun Kereta Api Pasar Turi adalah kebutuhan ruang yang diproyeksikan untuk menampung kebutuhan pada tahun 2018 sepuluh tahun mendatang dan seterusnya, dimana Stasiun Kereta Api Pasar Turi, harus dapat melayani angkutan penumpang di kota Surabaya dan sekitarnya. Jenis fasilitas dan kebutuhan ruang yang ada atau yang diperlukan pada stasiun, sebagai berikut ;

a. Kelompok pemakai jasa

 Hall dan lobby  Ruang tunggu penumpang KA eksekutif  Loket karcis  Tempat pemeriksaan karcis Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Peron  Toilet

b. Kelompok pemberi jasa

 Bagian pimpinan stasiun  Ruang kerja kepala stasiun dan Wakil kepala stasiun  Ruang kerja staff  Ruang tamu  Bagian operasional  Ruang kerja kepala bagian dan wakil  Ruang kerja operasional  Ruang pengatur perjalanan KA  Ruang pengawas peron  Ruang istirahat  Toilet dan gudang  Bagian administrasi dan menejemen  Ruang kerja kepala bagian dan wakil  Ruang kerja staff administrasi  Ruang kerja staff menejemen  Ruang istirahat  Ruang tamu  Ruang rapat  Pantry  Toilet dan gudang

c. Fasilitas Penunjang

 Cafetaria  Restoran  Kios toko

d. Fasilitas pelengkap

 Ruang informasi  Musholla dan Ruang wudhlu  Ruang keamanan  Counter Taxi service Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Telepon umum dan wartel  Fasilitas ATM

e. Ruang – ruang Servis

 Ruang mekanikal dan elektrikal  Ruang genset  Ruang pompa  Ruang karyawan  Toilet dan gudang

f. Ruang Luar

 Plasa stasiun  Parkir mobil dan motor penumpang  Parkir mobil dan motor staff  Pool taksi  Halte bus kota  Pedestrian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

D. Persyaratan Teknis Standarisasi Ruang

1. Standart Ukuran Ruang Tabel 2.2. Perbandingan Beberapa Standart Ukuran Ruang AJ METRIK NEUFERT TIME SAVER Ruang m 2 orang m 2 orang m 2 orang Direktur Wakil direktur Kepala bagian Rapat Ruang tunggu Hall Kantor Restoran 37 – 42 23 – 33 18 – 23 - 1.1 – 1.4 0.5 – 0.65 3.7 1.1 – 1.4 28 18.5 15 2.5 - - 9 1 32 20 14 - - - 4 1.26 2. Standart Ukuran Ruang Gerak Tubuh Gambar 2.1. ukuran kebutuhan ruang gerak manusia dan barang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Ukuran yang dibutuhkan untuk ruang gerak badan baik posisi berdiri maupun duduk, yang dapat menjadi pertimbangan dalam proses penentuan luas peron dan hall.

E. Struktur Organisasi

Diagram 2.1. struktur organisasi stasiun sumber : data stasiun besar pasar turi Surabaya

2.1.2.5. Persyaratan - Persyaratan Teknis

Faktor-faktor yang sangat berpangaruh di dalam proses perancangan stasiun kereta api yaitu :

A. Faktor Pencapaian

Karena kedudukan stasiun sangat tergantung pada lintasan jalur rail, maka untuk mencapai stasiun diperlukaa dukungan sarana angkutan jalan raya. Agar proses perjalanan dapat lancar, maka lokasi stasiun harus cepat dan mudah dicapai oleh kendaraan transportasi lainnya. Dengan demikian kemudahan hubungan dengan angkutan kota sangat diperlukan dan diharapkan. Ir. Imam Subarkah 1982 ilmu bangun jalan kereta api Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

B. Faktor Fleksibilitas Stasiun

Dimungkinkan adanya pengembangan atau perluasan lokasi stasiun dengan kemungkinan hambatan lingkungan. J. Honing ilmu bangun kereta api

C. Faktor Utilitas

1. Penghawaan

Sistem penghawaan secara umum terdapat 2 jenis yaitu penghawaan secara alami dan penghawaan secara buatan AC, AHU, Kipas angin dll. Dari kedua jenis penghawaan tersebut yang mana proses penggunaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor:  Penghawaan alami - Hemat biaya ekonomis - Sirkulasi didalam bangunan sangat lancar - Letak dari pada ruang-ruang yang terkena secara langsung udara dari luar  Penghawaan buatan - Suhu didalan ruangan kurang memenuhi syarat - Polusi udara yang tinggi - Letak ruang yang tidak memungkinkan terkena secara langsung udara dari luar - Polusi suara bising - Sirkulasi udara didalam bangunan kurang lancar 2. Penerangan System penerangan ruangan secara umum terdiri atas penerangan alami dan buatan. Dimana penerangan alami digunakan pada siangpagi hari dengan memanfaatkan cahaya matahari. Sedangkan penerangn buatan digunakan jika penerangan alami suda tidak dapat dipakai tidak mencukupi baik itu dikarenakan cuaca mendung atau Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. keadaan ruang yang tersembunyi. Sedangkan berdasarkan study lapangan yang saya lakukan maka prosentase penggunaan penerangan alami maupun penerangan buatan didasarkan pada : • Ada atau tidak ada sinar matahahri yang masuk kedalam ruangan. • Posisi letak ruangan terhadap bangunan • Prosentase jumlah bukaan jendela di ruangan Sumber : Study lapangan study literatur : Utilitas Bangunan, pencaayaan listrik oleh Ir. Hartono poerbo M. Arch

3. Sistem Pembuangan

 Sistem pembuangan air kotor Mengingat bentuk bangunan sebuah stasiun yang mempunyai massa banyak, maka sistem pembuangan air kotor dan kotoran dibagi menjadi beberapa unit pembuangan. Dengan demikian volume pembuangan yang ditampung oleh tiap-tiap unit pembuangan tidak terlalu besar sehingga sistem pembuangan air kotor dan kotoran adalah sistem konvensional yaitu septic tanc dan sumur resapan.  Sistem pembuangan sampah Sistem pembuangan sampah yang digunakan adalah Carry Out System. Dimana sampah pada bak-bak sampah dikumpulakan oleh petugas kebersihan stasiun lalu dimasukkan dalam kontainer sampah yang ada di pepi jalan untuk kemudian diambil oleh mobil sampah milik pemda. Utilitas Bangunan, Ir. Hartono poerbo M. Arch

4. Sistem Penanganan Kebakaran

 Sistem pencegahan kebakaran Sistem pencegahan kebakaran menggunakan detector dan alarm kebakaran yang dapat memberikan peringatan dini jika terjadi kebakaran dengan jenis detector asap dan detector panas. Secara teknis pemasangan detector dan alarm berhubungan langsung ke ruang kontrol atau security sehingga jika terjadi kebakaran dapat segera ditangani. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Sistem pemadam kebakaran Untuk pemadam kebakaran selain mobil PMK, banguna stasiun harus dilengkapi dengan tabung hidran yang terletak di dalam bangunan di halaman. Utilitas Bangunan, Ir. Hartono poerbo M. Arch

5. Sistem Struktur

Stasuin kereta api yang dalam sejarah perkebangannya masa dulu maupun masa sekarang terdiri dari 2 elemen, yaitu bangunan stasiunnya itu sendiri dan bangunan sepur peron yang tertutup. Untuk sistem struktur pada bangunan stasiun kereta api tidak ada standart khusus dan menurut survey struktur mengikuti kebutuhan ruang yang ada termasuk besar kecilnya kolom balok, dan yang lebih penting dari itu semua adalah kekuatan pondasi yang digunakan pada bangunan stasiun kereta api mengingat bangunan stasiun ini mempunyai getaran cukup tinggi dan besar yang mana disebabkab oleh pergerakan dari kereta api Sedangkan untuk bangunan sepur peron menggunakan struktur bentang lebar.

D. Pola Sirkulasi

Didalam stasiun diperlukan suatu sirkulsi yang lancar, baik untuk kereta api yang berangkat dan tiba maupun untuk sirkulasi manusia yang keluar masuk stasiun. Penyediaan fasilitas yang dibutuhkan tanpa perencanaan dan penempatan yang secara matang tidak akan menghasilkan pola sirkulasi yang lancar Agar sirkulasi didalam stasiun dapat lancar, diperlukan adanya pemisahan antara lalu - lintas Manusia Keluar - masuk penumpang dan pengunjung. Didalam pemisahan ini perlu dipikirkan rencana pola langsung menuju pintu keluar dan besaran ruang sirkulasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

a. Sirkulasi Penumpang Berangkat