e. Sirkulasi Barang
Barang yang dibawa penumpang adalah tanggung jawab penumpang sendiri, baik tentang keamanan maupun pengangkutannya. Batas bawaan penumpang
adalah 20 kg per orang, sedangkan selebihnya harus melalui bagian bagasi. Sirkulasi pada bagian bagasi adalah sebagai berikut;
Diagram 2.5. sirkulasi bagasi penumpang stasiun Sumber : Analisa Pribadi ,2009
Bila telah sampai, barang diturunkan dan dibawa kebagian penerimaan bagasi untuk diambil oleh pemiliknya yang juga sudah sampai pada tujuannya.
2.1.3. Studi Kasus 1. Stasiun Pennsylvania, New York City
Stasiun Pennsylvania adalah bangunan revitalisasi yang dirancang oleh McKim, Mead, dan White dan selesai pada 1910. Asli Pennsylvania Station adalah sebuah karya
yang luar biasa dari Beaux salah satu arsitek di kota New York. Sampai awal abad ke-20, jalur kereta api stasiun Pennsylvania dihentikan pada sisi barat dari Sungai Hudson di
Jersey City, New Jersey. Karena dianggap membangun jembatan kereta api di seluruh Hudson. Pilihan ini ditolak ketika melintasi Sungai Hudson dari New Jersey karena adanya
kapal feri yang juga melintasi sungai tersebut. Pada akhir abad ke-20 tanggal 12 Desember 1901, presiden PRR kepala stasiun Alexander Cassatt mengumumkan rencana untuk
memasuki New York City dengan membangun terowongan dibawah sungai Hudson. Kemudian pada bulan Juli 2005 merencanakan revitalisasi kedua, yang dibangun
serupa tapi jauh lebih sederhana daripada yang asli. Ini merupakan hasil kerjasama antara Penumpang
Penumpang naik
kereta api
Barang yang kelebihan beratnya
Bagasi
Penumpang diberi resi untuk pengambilan
barang
Barang dinaikkan kedalam kereta
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pemerintah dan perusahaan arsitektural dari James carpenter dan Hellmuth, Obata dan Kassabaum. Stasiun ini terletak di bawah tingkat Pennsylvania Plaza, dilengkapi dengan
ruang tunggu eksekutif yang dapat menampung 600.000 penumpang per hari.
Gambar 2.2.eksterior lama Gambar 2.3. eksterior baru
a. Lokasi Museum
Jalan Midtown Manhattan no. 31-33, New York City, Amerika Serikat
Luas Tanah
: 32.000 m
2
Luas Bangunan
: 28.000 m
2
b. Klasifikasi Stasiun
Stasiun Pennsylvania ini dikategorikan menurut sistem operasionalnya. Berdasar pada
BAB II
literatur halaman 10, dapat diambil ciri-ciri yang mendasari stasiun ini, yaitu :
Menurut Besaraya Stasiun, stasiun ini merupakan Stasiun Besar, yang pada
umumnya berada di kota-kota besar dan kota pelabuan. Dimana semua jenis kereta api dapat berhenti di sini untuk itu diperlukan banyak rel-rel KA dengan peron -
peronnya.
Menurut Segi Fasilitas Yang Dimiliki, ini merupakan Stasiun jarak sedang Medium Distance Stasiun. Stasiun yang melayani angkutan jarak sedang di
sekitar luar kota yang menghubungkan pusat - pusat kota dengan wilayah sub- urban. Fasilitas yang dimiliki lebih lengkap dan ruang tunggu yang lebih luas,
mengingat frekuensi perjalanan yang cukup tinggi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut Fungsi Dari Stasiun, Stasiun Interchange. Stasiun kereta api dimana
penumpang dapat melanjutkan perjalanan ke jurusan lain dengan memakai kereta api lain atau angkutan umum lainnya.
Menurut Tujuannya, Stasiun Penumpang. Stasiun untuk menerima dan menurunkan
penumpang. Juga terdapat aktifitas mengirim dan menerima barang hantaran.
Menurut Letak Jalur Rel Pada Stasiun, Stasiun Terusan. Stasiun ini memiliki cirri yang mana bentuk dari stasiun yang paling banyak terdapat di Indonesia, dimana
jalur kereta api masuk atau keluar stasiun melewati seluruh stasiun dan peronnya. Apabila pada stasiun tersebut terdapat beberapa jalur maka peron yang terjadi ada
yang terletak diantara jalur – jalur itu.
Menurut Letak Konstruksi Bangunan, Over Track Station. Stasiun yang mana letak bangunan stasiunnya berada diatas peron.
c. Fasilitas
Stasiun ini memiliki berbagai fasilitas yang disediakan untuk para penumpang stasiun, antara lain adalah :
1. Hall dan lobby
2. Ruang tunggu penumpang KA eksekutif
3. Loket karcis
4. Tempat pemeriksaan karcis
5. Peron
6. Toilet
7. Pusat perbelanjaan plaza
gambar 2.4. hall 8.
Kantor pos
gambar 2.5. interior R. tunggu Eksekutif gambar 2.6. pusat perbelanjaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d. Bentuk bangunan
Bentukan massa pada bangunan stasiun ini merupakan persegi panjang, ini dikarenakan bangunan ini berada ditengah – tengah pusat perbelanjaan yang sama –
sama berbentuk persegi. Dan atap bangunan didesain dengan bentuk segitiga siku – siku. Sehingga sangat berpengaruh terhadap jalur kereta api yang ada didalamnya.
Gambar 2.7. atap bangunan e.
Tampilan bangunan Bangunan ini memberikan kesan modern yang kokoh pada stasiun dengan
penggunaan material-material baja pada atap dan struktur beton pada kolom. Bangunan ini merupakan satu massaa bangunan yang utuh yang terdiri dari dua lantai.
Bangunan ini dari luar terlihat sangat menarik dengan bentuk persegi dengan atap yang mengerucut menabah ketertarikan pengunjung pada bangunan ini. Dengan
penggunaaan warna-warna yang natural pada material bangunan ekspose struktur. Sehingga membuat bangunan ini tidak membosankan.
Exterior : eksterior bangunan stasiun ini memberi
kesan modern dengan bentuk persegi dan penggunaan material seperti kaca , baja, clading dan beberapa
material lain yang digunakan. Bangunan ini juga terlihat ringan namun kokoh.
Interior : interior pada stasiun ini nampak sangat kokoh dengan bentang
lebar dan banyaknya material baja yang digunakan baik untuk rangka atap maupun bagian struktural yang lain.
f. Sistem Struktur
Bangunan stasiun ini menggunakan sistem struktur bentang lebar, hal ini dapat dilihat pada bagian atap pada stasiun dan bagian dalam stasiun yang terdapat ruangan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bebas kolom. Dengan penggunaan struktur bentang lebar ini akan memudahkan penumpang dengan barangnya menuju kereta api, dan selain itu hal ini karena pada
lantai dua terdapat void yang luas sehingga pengunjung yang berada pada lantai dua dapat melihat dengan leluasa ruang hall yang ada dibawahnya.
Gambar 2.8. fasade eksterior Gambar 2.9. interior
g. Sistem utilitas
Menggunakan tangga untuk sarana transportasi vertikalnya
Menggunakan pencahayaan buatan dan alami, pencahayaan buatan berasal dari
lampu sedangkan pencahayaan alami berasal dari cahaya matahari yang masuk melalui bukaan. Namun yang dominan menggunakan pencahayaan alami.
Untuk penghawaan, pada bangunan ini lebih dominan menggunakan penghawaan
buatan.
2. Stasiun Central, Berlin
Adalah stasiun kereta api di Berlin, Jerman dan merupakan stasiun terbesar di Eropa. Stasiun ini berada di tempat yang bersejarah Lehrter Bahnhof. Dan diklasifikasikan
sebagai stasiun besar yang terletak di ujung kota Berlin. Ia mulai beroperasi penuh pada 26 Mei 2006 yang nantinya jumlah penumpang Setiap harinya diperkirakan akan menampung
350.000 orang. Setelah ditahun 1992 direnovasi secara menyeluruh, dikarenakan kerusakan berat selama Perang Dunia II dan runtuhnya tembok Berlin pada tahun 1951. Awalnya
bangunan ini didirikan pada tahun 1868 – 1871, Arsitek-nya adalah Alfred Lent, Bertold Scholz, dan Gottlieb Henri Lapierre. Yang awalnya hanya dibangun dengan façade batu
bata yang meniru gaya Neo-Renaissance seperti di Negara Prancis.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.10. stasiun berlin tahun 1871 Gambar 2.11. stasiun berlin sekarang
a. Lokasi Museum
Jalan North Stadtbahn, Berlin, Jerman
Luas Tanah
: 50.000 m
2
Luas Bangunan
: 44.000 m
2
b. Klasifikasi Stasiun
Stasiun Pennsylvania ini dikategorikan menurut sistem operasionalnya. Berdasar pada
BAB II
literatur halaman 10, dapat diambil ciri-ciri yang mendasari stasiun ini, yaitu :
Menurut Besaraya Stasiun, stasiun ini merupakan Stasiun Besar, yang pada
umumnya berada di kota-kota besar dan kota pelabuan. Dimana semua jenis kereta api dapat berhenti di sini untuk itu diperlukan banyak rel-rel KA dengan peron -
peronnya.
Menurut Segi Fasilitas Yang Dimiliki, ini merupakan stasiun Stasiun jarak jauh Long Distance Stasiun . Stasiun yang melayani perjalanan jarak jauh
antar kota atau Negara lain. Fasilitas yang dimiliinya sangat lengkap, termasuk bongkar muat barang dan gudang serta dilengkapi dengan ruang tidur
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut Fungsi Dari Stasiun, Stasiun Interchange. Stasiun kereta api dimana
penumpang dapat melanjutkan perjalanan ke jurusan lain dengan memakai kereta api lain atau angkutan umum lainnya.
Menurut Tujuannya, Stasiun Penumpang. Stasiun untuk menerima dan menurunkan
penumpang. Juga terdapat aktifitas mengirim dan menerima barang hantaran.
Menurut Letak Jalur Rel Pada Stasiun, Stasiun Terusan. Stasiun ini memiliki cirri yang mana bentuk dari stasiun yang paling banyak terdapat di Indonesia, dimana
jalur kereta api masuk atau keluar stasiun melewati seluruh stasiun dan peronnya. Apabila pada stasiun tersebut terdapat beberapa jalur maka peron yang terjadi ada
yang terletak diantara jalur – jalur itu.
Menurut Letak Konstruksi Bangunan, Ground Level Station. Stasiun yang mana letak bangunan stasiunnya dan peronnya terletak pada satu level di atas tanah. Dan
Over Track Station. Stasiun yang mana letak bangunan stasiunnya berada diatas peron.
c. Fasilitas
Stasiun ini memiliki berbagai fasilitas yang disediakan untuk para penumpang stasiun, antara lain adalah :
1. Hall dan lobby
2. Ruang tunggu penumpang KA eksekutif
3. Loket karcis
4. Tempat pemeriksaan karcis
5. Peron
6. Toilet
7. Pusat perbelanjaan plaza
8. Ruang luar
gambar 2.12. ruang luar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
gambar 2.13. peron gambar 2.14. pusat perbelanjaan
d. Bentuk bangunan
Bentukan massa pada bangunan stasiun ini merupakan persegi panjang, ini dikarenakan bangunan ini berada dikawasan industri dan terletak didekat pelabuhan.
Dan atap bangunan didesain dengan bentuk jamur. Sehingga sangat berpengaruh terhadap jalur kereta api dan peron yang berada didalamnya.
Gambar 2.15. bentuk bangunan
e. Tampilan bangunan
Bangunan ini memberikan kesan modern yang kokoh pada stasiun dengan penggunaan material-material baja pada atap dan struktur beton pada kolom.
Bangunan ini merupakan tiga massaa bangunan yang utuh yang terdiri dari lima lantai. Dimana bangunan untuk perlinatasan kereta api diapit dengan 2 menara kembar.
Bangunan perlinatasan kereta api ini dari luar terlihat sangat menarik dengan bentuk persegi dengan atap yang melengkung membentuk jamur menabah ketertarikan
pengunjung pada bangunan ini. Dengan penggunaaan warna-warna yang natural pada material bangunan ekspose struktur. Sehingga membuat bangunan ini tidak
membosankan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Exterior : eksterior bangunan stasiun ini memberi
kesan modern dengan bentuk persegi dan penggunaan material seperti kaca , rangka baja dan beberapa
material lain yang digunakan. Bangunan ini juga terlihat ringan namun kokoh.
Interior : interior pada stasiun ini nampak sangat kokoh dengan bentang
lebar dan banyaknya material baja dan kaca yang digunakan baik untuk rangka atap dan dinding, maupun bagian struktural yang lain.
f. Sistem Struktur
Bangunan stasiun ini menggunakan sistem struktur rangka, hal ini dapat dilihat pada bagian atap pada stasiun dan bagian dalam stasiun yang terdapat ruangan bebas
kolom. Dengan penggunaan struktur rangka cangkang ini akan memudahkan penumpang dengan barangnya menuju kereta api, dan selain itu hal ini karena pada
lantai dua terdapat void yang luas sehingga pengunjung yang berada pada lantai dua dapat melihat dengan leluasa ruang peron dan kereta api yang ada dibawahnya.
Gambar 2.16. interior
Gambar 2.17. void pada lantai 2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
g. Sistem utilitas
Menggunakan tangga untuk sarana transportasi vertikalnya
Menggunakan pencahayaan buatan dan alami, pencahayaan buatan berasal dari
lampu sedangkan pencahayaan alami berasal dari cahaya matahari yang masuk melalui bukaan. Namun yang dominan menggunakan pencahayaan alami.
Untuk penghawaan, pada bangunan ini lebih dominan menggunakan penghawaan
buatan AC.
2.1.4. Kesimpulan studi