Analisa Iklim Analisa Site

Dari beberapa analisa diatas, maka hasil yang ada adalah penzoningan ruangan yang terjadi adalah : Gambar 4.10. Analisa Pembagian Zoning

4.2.3. Analisa Iklim

Site yang terletak pada kawasan micro climate Surabaya memiliki kondisi iklim tropis lembab, sehingga bangunan di anjurkan untuk menggunakan desain bangunan tropis, terutama pada desain atap. Letak site di sebelah barat jalan memiliki orientasi mengahadap ke jalan utama yaitu jalan Semarang. Bangunan yang menghadap ke arah barat dan timur tentunya menyerap lebih panas daripada bagian bangunan yang menghadap utara dan selatan. Privat Publik Servis 1 2 3 4 1. R. Pengelola 2. Area Pengunjung 3. R. Tunggu Penumpang Eksekutif 4. R. MEE Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gb. 4.11 Analisa Tapak dan pergerakan Matahari Jika dilihat dari gambar di atas, bangunan sebaiknya lebih memaksimalkan bukaan pada bagian utara maupun selatan. Dengan demikian, potensi panas yang diterima dapat diminimalkan jika dibandingkan memberi bukaan pada arah timur dan barat. Rencana Perletakan Bangunan Rencana lahan terbuka parkir Ke ‐ Jl. Raya Dungus - Jl. Moro Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 81

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Dalam sebuah proses perancangan, diperlukan adanya analisa dan pembuatan konsep yang didasari atas hasil analisa yang di dalamnya terdapat penyelesaian – penyelesaian terhadap permasalahan yang ada di lokasi site. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisa dan konsep rancangan yang diinginkan pada proyek Stasiun Kereta Api Eksekutif Cerme Gresik untuk direalisasikan pada rancangan tersebut.

5.1. Tema Rancang

Tema rancang dalam Stasiun Kereta Api Eksekutif Cerme di Gresik ini adalah “fungsi pembentuk perilaku” yang berarti “bahwa setiap olahan dalam setiap bentukan arsitektur pada gilirannya akan mampu memodifikasi, membentuk bahkan memanipulasi tingkah seseorang yang secara aktif berinteraksi dengan bentukan arsitektur tersebut”. Yang mendasari pemikiran tema ini adalah teori Broadbent “sign, symbol, and architechture”. Dari tema ini, maka akan menghadirkan sebuah konsep yang dapat menampilkan citra suatu bangunan dan tetap berusaha memberikan kenyamanan, kedinamisan antara obyek rancang dengan isi di dalamnya serta dapat memaksimalkan estetika baik bentuk maupun penataan massanya.

5.1.1. Konsep Tampilan Bangunan

Tampilan bangunan tetap tidak meninggalkan dari fungsi dan pengguna bangunan ini, dimana fungsi bangunan sebagai stasiun yaitu tempat pemberhentian yang teratur dari kereta api untuk memberi kesempatan penumpang naik dan turun. Tampilan yang biasa digunakan pada stasiun adalah bentuk persegi. Gambar 5.1. Tampak depan bangunan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.