Status dan Klasifikasi Stasiun Macam - Macam Stasiun

 Cerme Nama sebuah kecamatan di Kabupaten Gresik, provinsi Jawa Timur. sumber : www.wikipedia.com  Gresik Adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur, Indonesia. sumber :Kamus Bahasa Indonesia, Edisi ketiga, 2001, Balai Pustaka Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Stasiun Kereta Api Eksekutif Cerme Di Gresik” adalah sebuah tempat pemberhentian teratur dari kereta api yang merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri dan rangkaian kereta atau gerbong dirangkaikan dengan kendaraan lainnya. Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang eksekutif yang Memiliki ketenangan tersendiri terpisah dari zoning ekonomi dan Menggunakan fasilitas-fasilitas berteknologi seperti AC, yang terletak di Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

2.1.2. Studi Literatur

2.1.2.1. Status dan Klasifikasi Stasiun

 Status Stasiun Status stasiun yang ditentukan oleh kedudukannya pada lintasan jalur baja atau rail yang mana terbagi menjadi: • Stasiun Awal atau Akhir atau Buntu Kedudukannya berada pada akhir atau awal dari lintasan jalur rail • Stasiun Antara Kedudukannya berada diantara lintasan jalur rail • Stasiun Persimpangan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kedudukannya berada pada persimpangan yang membagi atau mengumpulkan dua jalur lintasan rail.  Klasifikasi Stasiun Terbagi atas 6 kelas, yaitu : 1. Stasiun Besar 2. Stasiun kelas I 3. Stasiun kelas II 4. Stasiun kelas III 5. Stasiun kelas IV 6. Stasiun kelas V

2.1.2.2. Macam - Macam Stasiun

Berdasarkan sistem operasionalnya stasiun dapat dikelompokkan sebagai berikut :  Menurut Besaraya Stasiun  Stasiun Kecil Stasiun yang sering dipergunakan sebagai tempat pemberhentian sementara, khusus untuk menaikan dan menurunkan para penumpang serta tidak ada kesempatan bagi kereta api untuk bersilangan. Disini biasanya kereta api jenis kilat ekspress tidak berhenti.  Stasiun Sedang Stasiun yang umumnya berada di kota kecil, yang mana kereta api jenis kilat ekspress biasanya berhenti jadi ada kesempatan untuk melayani penumpang jarak jauh. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Stasiun Besar Stasiun yang pada umumnya berada di kota-kota besar dan kota pelabuan. Dimana semua jenis kereta api dapat berhenti di sini untuk itu diperlukan banyak rel-rel KA dengan peron - peronnya.  Menurut Segi Fasilitas Yang Dimiliki  Stasiun jarak jauh Long Distance Stasiun Stasiun yang melayani perjalanan jarak jauh antar kota atau propinsi. Fasilitas yang dimiliinya sangat lengkap, termasuk bongkar muat barang dan gudang serta dilengkapi dengan ruang tidur.  Menurut Fungsi Dari Stasiun  Stasiun Terminal Stasiun tempat kereta api mulai atau mengakhiri perjalanannya. Biasanya dalam kawasan stasiun ini terdapat fasilitas depo.  Menurut Tujuannya  Stasiun Penumpang Stasiun untuk menerima dan menurunkan penumpang. Juga terdapat aktifitas mengirim dan menerima barang hantaran.  Menurut Letak Jalur Rel Pada Stasiun  Stasiun Terusan Stasiun yang mana bentuk dari stasiun yang paling banyak terdapat di Indonesia, dimana jalur kereta api masuk atau keluar stasiun melewati seluruh stasiun dan peronnya. Apabila pada stasiun tersebut terdapat beberapa jalur maka peron yang terjadi ada yang terletak diantara jalur – jalur itu. Contoh : St. Gambir dan St. Gubeng  Menurut Letak Konstruksi Bangunan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Ground Level Station Stasiun yang mana letak bangunan stasiunnya dan peronnya terletak pada satu level di atas tanah.  Over Track Station Stasiun yang mana letak bangunan stasiunnya berada diatas peron.  Under Track Station Stasiun yang mana letak bangunan stasiunnya berada di bawah peron.

2.1.2.3. Aktifitas Yang Ditampung