estetika bentuk Rapa’i Pasee mempunyai keindahan dari bidang atau ukuran Rapa’i Pasee yang besar dimainkan secara digantung dalam satu grup terdapat 16
sampai 30 orang lebih dengan cara memukulnya dengan kekompakan, dan menghasilkan suara yang bergema besar, suara yang dapat membangkitkan
semangat baik dari para pemainnya dan penontonnya.
6.1.3 Fungsi Hiburan
Pada setiap masyarakat di dunia, musik berfungsi sebagai alat hiburan hal ini dapat dilihat dalam setiap penampilan kesenian tentunya selalu ada unsur-unsur
hiburan agar jenis kesenian tersebut dapat menarik penontonya. Demikian juga halnya dengan penampilan Rapa’i Pasee, Rapa’i Pasee ada beberapa hal yang
dapat dijadikan masyarakat yang menontonya merasa terhibur seperti hal dalam Rapa’i Tunang Rapai yang di lombakan, maka selain motif pukulan yang saling
berbalas, juga penonton dapat terhibur dengan gerak pemusiknya yang enerjik dan variatif dari penampilannya, kemudian penataan kostum yang mencolok, dan
intensitas musikal yang dinamik.
6.1.4 Fungsi Komunikasi
Seperti yang telah dijelaskan di atas dalam teori fungsisonalisme bahwa musik mempuyai fungsi komunikasi, dimana fungsi komunikasi ini meliputi
empat katagori utama yaitu: 1 fungsi memberitahu, 2 fungsi mendidik, 3 membujuk khalayak mengubah pandangan, dan 4 untuk memberikan bentuk
kenyataan terhadap orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Dalam fungsi pertama yaitu fungsi memberitahu, maka dalam hal ini bentuk Rapa’i Pasee ini sebagai mana awal terbentuknya, mempunyai isi pesan yang
disampaikan oleh para ulama kepada umatnya untuk menjelaskan tentang ajaran islam sebagai sarana dahwah maka dalam setiap penampilan seni Rapa’i Pasee
saat ini pun tidak jauh berbeda, Rapa’i Pasee mempunyanyi isi pesan dan makna didalam penyajiannya, adapun pesan yang di sampaikan adalah berupa makna
larik yang terdapat pada Rapa’i Pasee dan musik Rapa’i Pasee untuk mengajak umat islam agar selalu bersemangat dan ikut berselawat untuk kepada Nabi
Muhammad SAW, yang kemudian mengajak umat islam untuk menjalankan syariat Islam, dan nasehat-nasehat dari endatu nenek moyang tentang kebaikan
dalam hidup. Dalam fungsi kedua yaitu fungsi mendidik, dalam permainan Rapa’i Pasee
mendidik dalam disiplin,mendidik masyarakat untuk dapat menjalankan kebaikan- kebaikan dalam kehidupan seperti besikap sopan suatu dalam beretika, menjaga
kebersihan dan kesehatan dilingkungannya, bersikap baik pada tetangga, tidak berbuat maksiat yang manggar aturan agama dan adat industri, dan sebagainya.
Sebagai fungsi ketiga dalam komunikasi yaitu membujuk khalayak untuk mengubah pandangan, maka Rapa’i Pasee berfungsi sebagai media persuasive
terhadap pola pikir dan cara pandang masyarakat terhadap situasi dan kondisi tertentu misalnya, bagi pemerintah melalui kesenian Rapa’i Pasee difungsikan
sebagai media penyampain pesan dalam situasi konflik politik yang terjadi di aceh, bahwa masyarakat Aceh diharapkan dapat kembali berinteraksi dangan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mengurungkan niatnya untuk
Universitas Sumatera Utara
memisahkan diri disintegrasi sebagai Negara Aceh merdeka yang situasi ini menimbulkan konflik politik yang berkepanjangan di Aceh selama puluhan tahun
dan banyak memakan korban jiwa baik dikalangan aparat militer maupun masyarakat sipil hal ini tentunya sangat merugikan bangsa, maka Rapa’i Pasee
berfungsi sebagai media untuk membujuk masyarakat terutama yang tergabung dalam Gerakan Aceh Merdeka GAM untuk dapat kembali ke pangkuan Negara
Republik Indonesia. Fungsi komunikasi keempat yaitu untuk memberikan kenyamananterhadap
orang lain. Dalam hal ini penampilan kesenian Rapa’i Pasee mampu menghibur penontonnya dalam gerakan-gerakan pemusiknya yang dinamis dan atraktif, serta
motif pukulan yang bervariasi menimbulkan rasa semangat membara, dengan pihak lawan jika Rapa’i Pasee ini dipertandingkan tunang. Sehingga respon
penonton begitu antusias terhadap penampilan dan menjadikan rasa nyaman bagi yang menyaksikan.
6.1.5 Fungsi Perlambangan