Klasifikasi Jenis Musik Aceh

c. Rapa’i diartikan sebagai bentuk permainan kesenian Rapa’i itu sendiri. Pada abad 17 para ulama memilih cara berdakwah dengan bentuk kesenian dan menerapkan budaya Islam yang egaliter dan demokratis, hal ini menjadikan Agama Islam lebih mudah difahami dan diterima oleh masyarakat Islam di Aceh pada masa itu, salah satu ulama besar yaitu Syekh Muhammad Saman berdakwah dengan memperkenalkan seni meu-Rateb, dimana cara berdakwah ini mengajarkan pada umatnya untuk selalu mengingat Allah, dalam melakukan meu- Rateb ini sambil melakukan gerakan badan dan kepala dengan mengangguk- angguk sambil berdzikir sebagai bentuk totalitas untuk mengingat Allah, yang kemudian cara ini berkembang menjadi suatu jenis tarian yang sangat dikenal seperti Ratoh duek yang menyebar didaerah Aceh pesisir dan Saman yang menyebar didataran tinggi Gayo. Pada awalnya kedua jenis tarian ini tidak menggunakan alat musik Rapa’i sebagai pengiring tariannya, namun seiring perkembangannya mendapat pengaruh iringan Rapa’idisekitar Aceh Barat dan Selatan sebagai pengaruh Rapa’i pasee dari Aceh Utara, yang kemudian penyebaraannya didaerah Aceh bagian Barat dan Selatan melahirkan jenis kesenian campuran antara seni tari dan musik yang dikenal dengan seni Rapa’i Saman.

3.2 Klasifikasi Jenis Musik Aceh

Dalam jenis pengiring musiknya ada yang menggunakan tubuh yang digunakan sebagai musik pengiringnya body percussion dan ada yang menggunakan alat musik sebagai pengiringnya seperti Vokal, Rapa’i, Geundrang Universitas Sumatera Utara dan Serune kalee. Alat musik tradisional Aceh apabila diklasifikasikan menurut system klasifikasi Curt Sachs dan Hornbostel adalah seperti terlihat pada tabel berikut 13 No : Jenis klasifikasi Nama alat musik Deskripsi keterangan 1. Chodrophone a. Arbab Sejenis lute berleher panjang, terbuat dari bahan tempurung kelapa, kulit kambing sebgai membran,kayu sebagai badan dan senar dari bahan ijuk. Fungsi dalam musik sebagai pembawa melodi b. Biola Aceh Sejenis lute berleher pendek, yang dimainkan secara digesek seperti biola berasal dari Eropa penamaan Aceh lebig menitik beratkan kepada Gaya permainannya saja. Fungsi dalam musik sebagai pembawa melodi banyak dijumpai didaera pidie. a. Bangsi alas Sejenis rekorder yang terbuat dari bahan bambo, dengan panjang 40 cm Berasal dari daerah pegunungan alas 13 Rita dewi, Rapa’i pasee pada masyarakat Aceh di desa lam awe kecamatan syamtalira Aron:analisis musik dalam konteks pertunjukan, skripsi sarjana,1995 Universitas Sumatera Utara 2 Aerophone b. Bebelen Sejenis aerofon reed tunggal, lima lubang benada, dan ujungnya memiliki bell. Berasal dari Aceh selatan c. Bensi Sejenis rekorder terbuat dari bahan bambo. Berasal dari aceh selatan d. Bereguh Sejenis terompet,terbuat dari tanduk kerbau Dijumpai di daerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara. e. Buloh perindu Sejenis aerophone dengan lida tunggal,terbuat dari bambo. f. Lole Sejenis Aerophone berlidah ganda, dari bahan batang padi Berasal dari Aceh selatan g. Serune kalee Sejenis sarunai shawm, sejenis terompet berlidah ganda bahan dari kayu dengan 6 lubang nada. Terdapat di Aceh pesisir utara, timur dan barat. a. Canang Kayu Sejenis xylophone,terbuat dari bahan kayu,berbentuk bilah. Universitas Sumatera Utara 3 idiophone b. Canang trieng Sejenis xylophone,terbuat dari bahan bambo Alat ini sangat terkenal diseluruh Aceh. 4 Mebranophone a. geundera ng Sejenis gendang barel dengan dua sisi,yang dipukul dengan satu stik untuk bagian low dan satu tangan bagian high. Berasal dari dataran tinggi Gayo biasanya untuk mengiringi tari guwel di Gayo. b. Rapa’i Sejenis perkusi Rebana satu sisi Biasanya ditampilkan untuk mengiringi tari persembahan ranuo lampuan, likok pulo,geleng dan daboh. Banyak dijumpai di hampir seluruh Aceh. Universitas Sumatera Utara

3.3 Rapa’i Pasee