b. Tari Likok Pulo
Tarian Likok Pulo ini lahir sekitar tahun 1949 yang diciptakan oleh seorang Ulama berasal dari Arab yang tinggal di Pulo Aceh, yaitu salah satu
kecamatan di Kabupaten Aceh Besar.Tarian ini pada hakekatnya adalah zikir kepada Allah SWT dan selawat kepada Nabi Muhammad SAW. Gerakan tarian
pada prinsipnya ialah gerakan olah tubuh, keterampilan, keseragaman atau kesetaraan dengan memfungsikan anggota tubuh bagian atas, tangan sama-sama
ke depan, ke samping kiri atau kanan, dari depan ke belakang, keatas dan kebawah, dengan tempo yang lambat hingga cepat. Tarian ini membutuhkan
energi yang tinggi.
c. Tari Tarek Pukat
Tarek Pukat ini menggambarkan aktifitas para nelayan yang menangkap ikan dilaut.Tarek yang berarti Tarik, dan Pukat adalah alat sejenis jaring yang
digunakan untuk menangkap ikan.
d. Tari Rapa’i Geleng
Rapa`i Geleng pertama kali dikembangkan pada tahun 1965 di Pesisir Pantai Selatan. Nama Rapa`i diadopsi dari nama Syeik Ripa`i yaitu orang pertama
yang mengembangkan alat musik pukul ini. Permainan Rapa`i Geleng juga disertakan gerakan tarian yang melambangkan sikap keseragaman dalam hal
kerjasama, kebersamaan, dan penuh kekompakan dalam lingkungan
masyarakat.Tarian ini mengekspresikan dinamisasi masyarakat dalam syair lagu-
Universitas Sumatera Utara
lagu yang dinyanyikan. Fungsi dari tarian ini adalah syiar agama, menanamkan nilai moral kepada masyarakat, dan juga menjelaskan tentang bagaimana hidup
dalam masyarakat sosial.
e. Tari Saman
Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Aceh ataupun Gayo. Pada masa lalu, Tari Saman biasanya ditampilkan untuk
merayakan peristiwa - peristiwa penting dalam adat dan masyarakat Aceh.Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi
Muhammad SAW. Pada kenyataannya nama Saman diperoleh dari salah satu ulama besar Aceh, Syech Saman.Tari Saman biasanya ditampilkan tidak
menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada
dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut
Syech.Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki
konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna.Tarian ini khususnya ditarikan oleh para pria.
f. Tari Laweut