Konsep Bentuk Massa Bangunan Konsep Tampilan

105 • Menurut Geoey Broadbent, 1995 dalam buku “Design in Architecture” Transforming : figure of speech in which a name of description term is transferred to some object di fferent from. Dan juga menurutnya pada metafora pada arsitektur adalah merupakan salah satu metod kreatifitas yang ada dalam desain spektrum perancang. Jadi yang termasuk dalam Intagible Metaphors Metafora yang tidak dapat diraba yaitu nuansa zen yang ada pada bangunan terutama pada bagian interior. Sedangkan Tangible Metaphors Metafora yang dapat di raba yaitu pada bentukan teratai khususnya bagian kelopak yang dapat dirasakan dari suatu karakter visual atau materialnya.

5.3. Konsep Rancangan

5.3.1. Konsep Bentuk Massa Bangunan

Konsep bentuk massa bangunan pada bangunan Pusat Kecantikan di Surabaya ini mengacu pada tema “Zen to Beauty”. Makna Zen bermeditasi untuk mendapatkan sebuah ketenangan dan kesempurnaan diambil dari Enso yaitu hunungan antar jiwa dan raga yang tanpa ujung dan akhir. Maka bentuk Enso diterjemahkan dalam konsep bentuk massa bangunan yang sesuai yaitu bentuk geometri lingkaran. Di dalam Zen, lingkaran adalah makna perjalanan mencari kesempurnaan, perputaran dan perulangan, pusat massa dan titik utama langkah Zen. Lingkaran juga merupakan bentuk geometri yang sempurna, relax, lembut karena tidak bersudut. Gambar 5.1. Enso Sumber : Analisa Penulis 2013 106

5.3.2. Konsep Tampilan

Ide massa bangunan mengacu pada tema “Zen to Beauty” dan bentukan Bunga Teratai sebagai simbol kecantikan maka metode yang digunakan adalah Combined Metaphore dari bunga teratai, Pada filosofi kecantikan seperti Dewi Saraswati, seorang dewi pengetahuan dengan empat tangan. Tangan pertama memegang sekuntum bunga teratai, artinya perempuan tampil menarik dengan menjaga penampilan. Kelopak bunga teratai yang berlapis-lapis melambangkan perempuan selalu dituntut untuk merawat diri, penampilan, kebersihan dan kecantikan baik luar maupun dalam. Dan lingkaran, pada filosofi Zen adalah perjalanan mencari kesempurnaan, perputaran dan perulangan pusat massa dan titik utama langkah Zen. Gambar 5.2. Bentuk Massa Bangunan Sumber : Analisa Penulis 2013 107 Menurut Anthony C. Antoniades, 1990 dalam ”Poethic of Architecture” Tangible Metaphore ialah metafora yang dapat dirabadirasakan dari suatu karakter visual atau material desain bangunan. Peleburan konsep Teratai dan Zen berada pada bentuk tampilan bangunan terutama pada facade dan layout lantai 1, dimana memasukkan fungsi dan karakter dari bunga teratai misalnya pada putik sebagai water system. Bentuk atap dan facade merupakan kelopak pada bunga teratai yang berlapis. = Selain filosofi teratai dari Dewi Saraswati, Teratai menurut Bodhi sansekerta untuk pencerahan yang murni melambangkan tubuh, pikiran, dan jiwa bersama dengan kesempurnaan dan perdamaian. Transformasi bentuk putik bunga teratai dimaknai sama seperti putik yaitu inti pada bunga teratai, juga sama dengan watersystem ini yang merupakan inti dari bangunan dan suara air yang jatuh dapat memberikan kenyamanan audio. Untuk memperoleh kenyamanan secara visual, zen dalam arsitektur sering mengeksplorasi garis lurus dan warna yang so ſt atau tidak mencolok, selain itu zen juga mempunyai karakter cenderung transparan. Gambar 5.3. Tangible Metaphore Teratai Kelopak Bunga Terat ai Bent uk Final Put ik Bunga Terat ai Sumber : Analisa Penulis 2013 108

5.3.3. Konsep Zoning