Analisa Aksesibilitas Analisa Site

79

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

4.1 Analisa Site

Analisa site mempunyai peranan yang sangat penting didalam proses perencanaan maupun dalam perancangan, dimana dalam penganalisaan fisik site dapat digunakan sebagai penentuan zonning atau sirkulasi ruang, perletakan pintu masuk dan pintu keluar, arah hadap bangunan, arah bukaan sehingga akan berpengaruh terhadap bentuk tampilan bangunan.

4.1.1. Analisa Aksesibilitas

Analisa aksebilitas merupakan penganalisaan terhadap akses-akses yang berada disekitar lokasi perancangan. Dimana penganalisaan tersebut untuk mengetahui jenis jalan maupun tingkat kepadatan jalan disekitar site yang ada sebagai acuan didalam menentukan letak pintu masuk dan pintu keluar site. Selain itu penganalisaan terhadap akses-akses penjangkauan dari arah atau daerah lain menuju site lokasi perancangan. Pencapaian site lokasi dari daerah sekitarnya ditentukan berdasarkan studi kasus yang mempertimbangan terhadap : - Keleluasaan pengamatan untuk berorientasi terhadap obyek - Ruang yang memiliki potensi sebagai titik pandang pengamat untuk mengenali obyek. - Sudut pandang - Kecepatan maksimum kendaraan pada lalu lintas yang ada. 80 Pada lokasi site ini keleluasaan untuk berorientasi terhadap obyek dapat diperoleh dari sisi utara yaitu dari Unesa Citra Raya Road, karena jalan ini merupakan satu-satunya akses yang dapat digunakan untuk menuju ke lokasi site. Sementara itu kecepatan kendaraan pada Unesa Citra Raya Road ini relatif sedang. Sehingga orientasi maupun letak entrance dapat diletakkan pada bagian Utara. Unesa Citra Raya Road adalah jalan dua arah dengan lebar 7 meter, arus kendaraan terbanyak dari arah Timur yaitu dari jalan Bukit Darmo Boulevard yang kondisi jalannya cukup padat. Sedangkan dari arah Barat arus kendaraan lebih rendah, karena jalan ke arah Barat merupakan jalan menuju perumahan elit Citraland. Karena arus kendaraan lebih banyak dari arah Timur, maka arah pandang orang lebih banyak mengarah ke bagian Utara dan Barat site. Sehingga ruang yang memiliki potensi paling besar sebagai titik pandang pengamat untuk mengenali obyek, berada pada bagian Utara dan Barat. 81 Gambar 4.1. Sudut Pandang Orang ke Site Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, 2013 Sedangkan bagian site yang berpotensi sebagai letak entrance adalah bagian Utara dengan tiga titik yang menjadi alternatif penetapan Main Entrance ME. Tiga titik tersebut adalah titik A, titik B dan titik C, seperti yang digambarkan pada gambar 4.2. East Emerald Mansion Dari Jl. Bukit Darmo Boulevard Menunjukkan arah pandang orang dari sebelah selatan site. Area yang berpotensi sebagai pengenalan obyek bangunan dari Selatan. Menunjukkan arah pandang orang dari perumahan Citraland. Menunjukkan arah pandang orang dari jalan Bukit Darmo Boulevard pandang orang paling besar untuk mengenali obyek bangunan. Menunjukkan area yang paling banyak dilihat baik dari Timur maupun Barat, berpotensi sebagai area untuk letak entrance U 82 Gambar 4.2. Alternatif Perletakkan ME Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, 2013 Dari tiga titik tersebut dapat dijelaskan bahwa titik A letaknya dekat dengan tikungan dan pencapaiannya terlalu jauh jika dari arah Barat, serta lebih susah dilihat jika dari arah Barat. Titik B berada pada bagian tengah, letaknya lebih mudah dicapai baik dari arah Timur maupun Barat. Sementara itu pengunjung juga dapat di arahkan untuk menikmati bangunan terlebih dahulu sebelum masuk. Sedangkan titik C merupakan kebalikan dari titik A, dimana pencapaian dari arah Timur terlalu jauh, dari arah Timur lebih susah dilihat dan dikenali. Dari penilaian ketiga titik alternatif perletakkan ME tersebut dapat disimpulkan titik yang paling sesuai digunakan sebagai Main Entrance ME adalah pada titik B. B C A Dari Jl. Bukit Darmo Boulevard Dari Perumahan Citraland U 83 Gambar 4.3. Letak Entrance pada Site Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, 2013

4.1.2. Analisa Iklim