99
4.3.2. Analisa Tampilan
Tampilan bangunan tidak lepas dari fungsi dan pengguna bangunan, dimana fungsi bangunan sebagai Pusat Kecantikan di Surabaya. Setelah
mengamati dari hasil studi lapangan, maka dipilihlah tampilan arsitektur simbolik. Arsitektur simbolik dipilih untuk lebih menekankan simbol kecantikan. Berikut
ini bangunan Museum Tsunami di Nanggroe Aceh Darussaalam yang menggunakan tampilan simbolik.
Gambar 4.12 Tampilan Bangunan Simbolik “Museum Tsunami”
Museum ini harus menjadi simbol struktur yang anti tsunami, yakni berupa kombinasi antara bangunan panggung yang diangkat elevated building di
atas sebuah bukit. Pilihan terhadap bangunan panggung terinspirasi dari rumah panggung tradisional Aceh yang terbukti tahan terhadap bencana alam. Sedangkan
konsep bukit diambil dari konsep bukit penyelamatan escape hill sebagai antisipasi jika terjadi tsunami di masa yang akan datang.
Desain museum ini, mencoba merespon beberapa aspek penting dalam perancangan seperti: memori terhadap peristiwa bencana tsunami, fungsionalitas
sebuah bangunan museummemorial, identitas kultural masyarakat Aceh, estetika baru yang bersifat modern dan responsif terhadap konteks urban.
Beberapa konsep dasar yang mempengaruhi perancangan Museum Tsunami antara lain: rumah adat Aceh, bukit penyelamatan escape hill;
Sumber : Hasil Pengamatan Penulis 2013
100
gelombang laut sea waves, tarian khas Aceh saman dance, cahaya Tuhan the light of God dan taman untuk masyarakat public park.
Sedangkan mengenai bentuk denah bangunan yang menyerupai gelombang laut, itu merupakan analogi dan sekaligus sebagai pengingat akan
bahaya tsunami. Sedangkan konsep tarian khas Aceh yang ada pada bangunan, sebagai lambang dari kekompakan dan kerjasama antar manusia yang kemudian
diterjemahkan menjadi kulit bangunan eksterior. Di dalam bangunan juga terdapat ruang berbentuk sumur silinder yang
menyorotkan cahaya ke atas sebagai simbol hubungan manusia dengan Tuhannya. Tidak ketinggalan ia juga membangun sebuah taman terbuka bagi masyarakat
yang bisa diakses dan dipergunakan setiap saat sebagai respon terhadap konteks urban.
101
BAB V KONSEP RANCANGAN
Dalam sebuah proses perancangan, diperlukan adanya analisa dan pembuatan konsep yang didasari atas analisa yang di dalamnya terdapat
penyelesaian-penyelesaian terhadap permasalahan yang ada di lokasi site. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisa dan konsep rancangan yang diinginkan
untuk direalisasikan pada rancangan tersebut.
5.1. Tema Rancangan
5.1.1. Pendekatan Permasalahan
Tema rancangan diambil dari fakta dan issue yang ada dari permasalahan yang timbul, kemudian lahir sebuah goal atau tujuan yang mengarahkan bangunan
sesuai dengan tuntutan perancangan nantinya. Fakta, issue, goal dan performance requarement yang ada, akan dipaparkan berikut ini.
Fakta merupakan sebuah faktor nyata atau suatu realistis yang ada di suatu tempat dan dalam waktu tertentu tentang apa yang kita amati berupa kejadian, benda
simbol, dan lain sebagainya : Kebutuhan akan perawatan kecantikan bagi wanita dan pria terus meningkat.
Pengunjung Pusat Kecantikan sebagian besar merupakan ibu rumah tangga, pengusaha atau karyawan yang berkerja sehari-harinya yang ingin melakukan
perawatan kecantikan. Di Surabaya belum terdapat pusat kecantikan yang menggabungkan antara Beauty Clinic, Beauty Salon, Beauty Plaza, yang diwadahi
dalam satu tempat. Issue merupakan permasalahan yang diangkat dari fakta-fakta kondisi saat ini :
Bagaimana menciptakan bangunan untuk perawatan kecantikan dan relaksasi yang dapat digunakan sebagai tempat mengistirahatkan pikiran atau
merelaksasi diri karena ativitas yang padat. Bagaimana mendesain pusat