menimbulkan suasana ruang kerja yang tenang dan nyaman bagi karyawan .
e. Fasilitas istirahat Tersedianya tempat untuk karyawan beristirahat . misalnya tempat
duduk yang tersedia di wilayah lingkungan kerja yang dapat digunakan karyawan untuk beristirahat setelah selesai bekerja .
f. Fasilitas pengobatan Tersedianya fasilitas dan tempat karyawan untuk berobat. Misalnya
kotak P3K yang bisa digunakan jika sewaktu – waktu terjadi kecelakaan saat di lingkungan kerja .
2.2.3. Pengertian Kompensasi
Panggabean 2002 menyatakan bahwa: “kompensasi acapkali juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk
penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi.”
Kompensasi merupakan salah satu strategi manajemen sumber daya manusia dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yang telah
ditetapkan. Hariandja dan Tua 2002 mengemukakan bahwa pengertian
kompensasi adalah sebagai keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam
bentuk uang atau lainnya, yang dapat berupa gaji, upah, bonus, serta
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
insentif dan tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti, dan lain-lain. Kompensasi finansial adalah
berbentuk gaji, upah, bonus, insentif, serta tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti, dan lain-
lain sedangkan kompensasi non finansial yang berupa adanya peluang, pengakuan, serta lingkungan kerja.
Merupakan suatu kenyataan bahwa motivasi dasar bagi kebanyakan orang menjadi pegawai pada suatu organisasi adalah untuk mencari nafkah.
Apabila seseorang telah meyumbang sebagian waktu, tenaga dan pemikirannya pada suatu organisasi tertentu, di lain pihal ia mengharapkan
menerima imbalan yang sesuai dengan beban kerjanya. Jika kompensasi yang diberikan sesuai tentunya presitasi kerja yang dicapai juga
memuaskan. Berangkat dari pemikiran tersebut, dewasa ini masalah kompensasi
di pandang sebagai salah satu tantangan yan harus dihadapi oleh manajemen suatu organisasi. Hal ini dikarenakan kompensasi tidak lagi di
pandang sebagai pemuas kebutuhan material tetapi sudah dikaitkan dengan harkat dan martabat manusia.
Kompensasi sendiri diartikan sebagai semua pendapatan yang berbentuk uang baik langsung maupun tidak langsung yang diterima
pegawai sebagai imbalan atau jasa yang diberikan pada organisasi Hasibuan, 2000:118
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sedangkan Siswanto
Sastrohadiwiryo berpendapat
bahwa kompensasi ialah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh
organisasi kepada para tenaga kerja karena mereka telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kamjuan organisasi guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan 2002 : 181. Dan menurut Handoko, yang dimaksud dengan kompensasi adalah
segala sesuatu yang diterima para pegawai sebagai balas jasa untuk kerja mereka 1992 : 155.
Dari berbagai difinisi tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa kompensasi memiliki pengertian sebagai suatu bentuk balas jasa yang
diterima pegawai baik secara langsung atau tidak langsung dari organisasi dimana mereka bekerja.
2.2.3.1 Indikator Kompensasi