kerja karyawan maka dapat dipastikan kinerja dari karyawan akan meningkat.
2.2.8. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan
Dalam kompensasi langsung dibedakan pula antara gaji, upah dan insentif. Gaji adalah adalah balas jasa yang dibayarkan secara periodik
kepada pegawai tetap serta mempunyai jaminan yang pasti, sedangkan upahadalah balas jasa yang dibayarkan kapada pekerjaharian dengan
berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya, dan insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada pegawai tertentu yang
prestasinya di atas prestasi rata-rata. Selanjutnya, pengertian kompensasi pegawai bahwa semua bentuk penggajian atau ganjaran yang mengalir
kepada pegawai dan timbul dari kepegawaian mereka. Di samping itu, kompensasi menurut Nitisemito 2000: 14 adalah merupakan balas jasa
yang diberikan oleh perusahaan atau organisasi kepada para pegawai yang dapat dinilai secara tetap. Lebih lanjut dikemukakan bahwa kompensasi
selain dari upah, dapat juga berupa tunjangan innature, fasilitas perumahan, fasilitas kendaraan, fasilitas kesehatan, asuransi dan masih banyak yang lain
juga dapat dinilai dengan uang serta cenderung diterimakan secara tetap. Menurut Handoko 2000: 45 proses kompensasi adalah suatu jaringan
berbagai sub-proses yang kompleks dengan maksud untuk memberikan balas jasa kepada pegawai bagi pelaksanaan pekerjaan dan juga untuk
memotivasi mereka agar mencapai tingkat prestasi kerja yang diinginkan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.9. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Teori motivasi merupakan suatu pandangan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk memberikan motivasi kepada orang-orang atau
kelompok tertentu dalam suatu unit bisnis. Motivasi dapat menyebabkan seseorang untuk berperilaku baik, oleh karena itu motivasi karyawan yang
tinggi berbanding lurus dengan kinerja perusahaan. Seorang karyawan yang termotivasi akan berisifat energik dan
bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Sebaliknya para karyawan yang memiliki motivasi yang rendah akan sering
menampilkan rasa tidak nyaman dan tidak senang terhadap pekerjaannya. Akibatnya kinerja mereka menjadi buruk dan tujuan perusahaan tidak akan
tercapai. Marjani 2005 mengemukakan bahwa ada hubungan positif antara motivasi dengan kinerja pegawai. Dalam penelitian tersebut ditemukan hasil
bahwa tingginya kondisi motivasi kerja pegawai berhubungan dengan kecenderungan pencapaian tingkat kinerja pegawai yang cukup tinggi.
Pegawai yang memiliki motivasi yang tinggi, mereka akan berupaya untuk melakukan semaksimal mungkin tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan
Murty 2012 : 219
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis
Berdasarkan pokok permasalahan dan tujuan penelitian , maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
1. Keselamatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan 2. Kesehatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
3. Kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan 4. Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
Keselamatan Kerja X
1
rja X
Kompensasi X
3
Kinerja Karyawan
Kesehatan Kerja X
2
Motivasi X
4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.