Pembahasan .1. Pengaruh Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

57 1. Berdasarkan hasil analisis dikatakan bahwa Kesehatan Kerja X2 berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Y dengan koefisien path sebesar 0,1049 dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 1,8190 lebih besar dari nilai Z α = 0,10 10 = 1,645 , maka Signifikan Positif 2. Berdasarkan hasil analisis dikatakan bahwa Keselamatan Kerja X1 berpengaruh terhadap Kinerja karyawan Y dengan koefisien path sebesar 0,1697 dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 2,1934 lebih besar dari nilai Z α = 0,10 10 = 1,645 , maka Signifikan Positif 3. Berdasarkan hasil analisis dikatakan bahwa Kompensasi X3 berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Y dengan koefisien path sebesar 0,5515 dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 5,5076 lebih besar dari nilai Z α = 0,10 10 = 1,645 , maka Signifikan Positif 4. Berdasarkan hasil analisis dikatakan bahwa Motivasi X4 berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Y dengan koefisien path sebesar 0,3714 dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 2,3941 lebih besar dari nilai Z α = 0,10 10 = 1,645 , maka Signifikan Positif 4.3 Pembahasan 4.3.1. Pengaruh Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh hasil Keselamatan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa Keselamatan kerja yang memadai akan meningkatkan kinerja Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 58 karyawan, faktor alat pelindung diri merupakan indikator yang terbesar yang mempengaruhi keselamatan kerja. Kelengkapan dan pemakaian Alat Pelindung Diri merupakan salah satu elemen yang patut diperhatikan oleh perusahaan manufaktur agar dapat memperkecil risiko terkena kecelakaan kerja dan atau penyakit kerja. Dan perusahaan telah mengantisipasi hal itu dengan menyediakan kelengkapan alat pelindung diri. Alat pelindung diri yang disediakan oleh perusahaan adalah berupa sarung tangan, masker, topi, dan sepatu untuk karyawan laki-laki. Selain itu, topi untuk karyawan laki-laki dan wanita pun juga mempunyai bentuk yang berbeda. Alat pelindung diri dari perusahaan tersebut dapat membuat sebagian besar karyawan yang menjadi responden merasa lebih aman dan nyaman dalam bekerja. Hal ini berarti sesuai dengan teori Trisyulianti, 2010:1 yang menyatakan bahwa perusahaan yang baik adalah perusahaan yang benar-benar menjaga keselamatan karyawannya dengan membuat aturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan. Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja atau akibat dari lingkungan kerja sangat dibutuhkan oleh karyawan agar karyawan merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja produktif, sehingga diharapkan kinerja karyawan meningkat yang dapat mendukung keberhasilan bisnis perusahaan dalam membesarkan usahanya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 59

4.3.2. Pengaruh Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh hasil Kesehatan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik program kesehatan kerja yang diberika perusahaan, maka kinerja karyawan akan semakin meningkat. Faktor tersedianya fasilitas dan tempat karyawan untuk berobat menjadi factor terbesar yang mempengaruhi kesehatan, misalnya kotak P3K yang bisa digunakan jika sewaktu – waktu terjadi kecelakaan saat di lingkungan kerja. Hal ini berarti sesuai dengan teori Mangkunegara 2000:162, selain bertujuan untuk menghindari kecelakaan dalam proses produksi perusahaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga bertujuan untuk meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja karyawan. Kesehatan Kerja karyawan merupakan tanggung jawab perusahaan, dimana hal tersebut dapat membawa dampak atau pengaruh secara langsung kepada para karyawan dalam bekerja. Pemberian fasilitas-fasilitas pendukung dan peraturan-peraturan sangat diperlukan dalam mewujudkan usaha-usaha meningkatkan Kesehatan Kerja.

4.3.3. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil pengujian diatas, Kompensasi berpengaruh terhadap Kinerja karyawan. Hal ini berarti proses kompensasi di perusahaan dengan maksud untuk memberikan balas jasa kepada pegawai bagi pelaksanaan pekerjaan agar mencapai tingkat prestasi kerja yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 60 diinginkan. Faktor insentif menjadi indicator yang terbesar yang mempengaruhi kompensasi, pemberian insentif yang sesuai juga sangat penting bagi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya. Pemberian insentif didasarkan pada kriteria kinerja, jadi apabila kinerja seorang karyawan rendah, maka insentifnya juga akan menurun dan akan mempengaruhi kepuasan bekerja job satisfaction. Pemberian yang sesuai, akan meningkatkan kinerja dan akan mempengaruhi prestasi kerja seorang karyawan

4.3.4. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil pengujian diatas, Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa suatu motivasi kerja yang ada dalam perusahaan sangat membantu perusahaan untuk mengetahui seberapa besar kemauan dan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Semakin tinggi motivasi kerja, maka semakin tinggi pula kinerja karyawan. Faktor pujian menjadi indicator terbesar yang mempengaruhi motivasi, pentingnya pimpinan perusahaan melakukan pujian atas hasil kerja karyawan menjadi factor penting dalam meningkatkan motivasi kerja. Hal ini berarti sesuai dengan teori Soegiri 2004:27-28 dalam Antoni 2006:24 mengemukakan bahwa pemberian dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan untuk meningkatkan gairah kerja karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang dikehendaki oleh manajemen. Hubungan motivasi, gairah kerja dan hasil Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 61 optimal mempunyai bentuk linear dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik, maka gairah kerja karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu bentuk motivasi dapat dilihat antara lain dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung jawab terhadap waktu kerja yang telah ditetapkan. Motivasi kerja dibedakan antara Motivasi Intrinsik, yaitu pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja sebagai individu, berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat makna pekerjaan yang dilaksanakannya. Dengan kata lain motivasi ini bersumber dari pekerjaan yang dikerjakan, baik karena mampu memenuhi kebutuhan, atau menyenangkan, atau memungkinkan mencapai suatu tujuan, maupun karena memberikan harapan tertentu yang positif di masa yang akan datang. Motivasi Ekstrinsik, pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai individu, berupa suatu kondisi yang mengharuskannya me- lakukan pekerjaan secara maksimal. Misalnya berdedikasi tinggi dalam bekerja karena gaji yang tinggi, jabatan yang terhonat atau memiliki kekuatan yang besar, pujian, hukuman dan sebagainya. Nawawi, 2001: 359 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompensasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Bhanda GharaReksa(Persero)Cabang Medan

7 103 110

PENGARUH PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDOTRUBA

0 7 31

Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Kuala Tanjung

7 42 73

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 5 23

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 3 13

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Kompensasi, Motivasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos indonesia Kantor Pos Wonogiri.

0 2 18

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Total Bangun Persada Tbk.

5 31 16

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Total Bangun Persada Tbk.

2 4 17

PENGARUH KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA, KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. DUMAS TANJUNG PERAK

0 1 22

PENGARUH KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PINDO DELI I KARAWANG - repository perpustakaan

0 0 16