Data yang diperlukan Data yang diperlukan adalah data-data yang diperlukan dalam penelitian di Teknik Pengumpulan Data

Berikut ini aspek sistem pemberian kredit beserta tabel perbandingan antara teori dan praktiknya: a Jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit Tabel 3.1 Perbandingan kajian teori tentang jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit dengan yang ada di CU. Teori Temuan Lapangan Keterangan Prosedur permohonan kredit Prosedur evaluasi dan analisis kredit Prosedur keputusan pinjaman Prosedur perjanjian pinjaman Prosedur pencairan pinjaman Sumber: Tohar 2001, 108-111 b Bagian yang terkait dalam sistem pemberian kredit Tabel 3.2 Perbandingan kajian teori tentang fungsi yang terkait dalam sistem pemberian kredit dengan yang ada di CU. Teori Temuan Lapangan Keterangan Bagian pembahas kredit Bagian pelaksana kredit Bagian administrasi kredit Bagian keuangan Bagian pembukuan Sumber: Anwari 1981: 31-39 c Dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit Tabel 3.3 Perbandingan kajian teori tentang dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit dengan yang ada di CU. Teori Temuan Lapangan Keterangan Surat permohonan kredit Surat Penyertaan Jaminan Evaluasi Permohonan Pinjaman Keputusan Pinjaman Surat Perjanjian Pinjaman Memorandum kredit surat perintah pencairan kredit Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit Surat Penolakan Bukti Penerimaan Uang Bukti Pengeluaran Uang Sumber: Tohar 2000: 161-186, Suyatno 2003: 79-81, dan Elias Abad 2006: 31-42 d Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit Tabel 3.4 Perbandingan kajian teori tentang catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit dengan yang ada di CU. Teori Temuan Lapangan Keterangan Buku Harian Kas atau Bank Jurnal Umum Kartu Pinjaman Anggota Sumber: Tohar 2000: 162-163 e Unsur-unsur sistem pengendalian intern yang digunakan dalam sistem pemberian kredit. Terdapat empat unsur yang perlu dibandingkan dalam sistem pengendalian intern yaitu: 1 Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas. Tabel 3.5 Perbandingan kajian teori tentang struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas yang ada di CU. Teori Temuan Lapangan Keterangan Terdapat pemisahan fungsi dalam sistem pemberian kredit Satu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi Sumber Mulyadi 2001: 165-166 2 Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan. Tabel 3.6 Perbandingan kajian teori sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya dengan yang ada di CU. Teori Temuan Lapangan Keterangan Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut Setiap transaksi yang terjadi dicatat dalam catatan akuntansi melalui prosedur pencatatan tertentu Sumber Mulyadi 2001: 166-167 3 Praktik yang sehat. Tabel 3.7 Perbandingan kajian teori praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi dengan yang ada di CU. Teori Temuan Lapangan Keterangan Menggunakan formulir bernomor urut tercetak untuk dokumen kredit. Pernah dilakukan pemeriksaan mendadak. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang unit organisasi tanpa campur tangan dari orang unit organisasi lain. Ada perputaran jabatan terdapat keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Terdapat kegiatan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya yang dilakukan secara periodik. Sudah terdapat pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain. Sumber Mulyadi 2001: 167-170 4 Karyawan yang kompeten. Tabel 3.8. Perbandingan kajian teori tentang karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan yang ada di CU. Teori Temuan Lapangan Keterangan Perekrutan karyawan melalui proses seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. Telah dilakukan pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan koperasi, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya. Sumber: Mulyadi 2001: 170-172 68

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI

A. Sejarah Credit Union

Ide untuk membentuk CUKK muncul setelah Pak Munaldus mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh Institut Dayakologi pada waktu itu masih bernama institut Dayakologi Research and Development yang diadakan di hotel Kapuas Palace Pontianak Kalbar. Dalam seminar yang dihadiri oleh wakil-wakil Dayak dari empat provinsi di Kalimantan, wakil Dayak dari Sabah, dan Serawak Malaysia tersebut, seorang Bupati Kalimantan Timur Kaltim yaitu AJ. Nihin menceritakan keprihatinan terhadap betapa miskinnya masyarakat Dayak di Kaltim. Sebagai Bupati, Beliau telah berusaha keras memperbaiki nasib mereka. Mendengar hal tersebut Pak Munaldus berpikir nasib masyarakat Dayak di Kalbar sesungguhnya tidak jauh berbeda. Khususnya nasib keluarga-keluarga di kampung Tapang Sambas dan Tapang Kemayau. Pak Munaldus berpikir CU ini berfungsi sebagai penyandang dana untuk peningkatan ekonomi masyarakat di kampung, sebagai alat pengorganisasian untuk mempertahankan tanah dari rampasan perkebunan kelapa sawit, dan sebagai sarana belajar. Seminggu setelah seminar tersebut, Pak Munaldus mengundang kawan-kawannya dari kampung Tapang Sambas dan Tapang Kemayau yang tinggal di Pontianak untuk rapat di rumah kontrakan Pak Masiun di Gang Selat Lombok II, Siantan, Pontianak, guna mewujudkan pendirian CU di Tapang Sambas dan Tapang Kemayau. Peserta yang hadir rapat pada waktu itu adalah Masiun waktu itu guru di SMP Santo Fransiskus Asisi, Pontianak, Mikael waktu itu pegawai di PT. Tanah Sakti, Hadrianus Lukas waktu itu pegawai PT. Tanah Sakti, Alipius waktu itu pegawai PT. Viatmo, Alm. Martina siswi SMA Santo Fransiskus Asisi, Pontianak, dan Mulyana siswi SMP Santo Fransiskus Asisi, Pontianak. Dalam rapat tersebut, mereka membahas gagasan mendirikan CU di Kampung Tapang Sambas dan Tapang Kemayau. Peserta rapat setuju dengan gagasan tersebut. Pak Munaldus mengusulkan CU yang akan didirikan nanti diberi nama CU Keling Kumang. Alasannya, cerita Buahmain di Rumah Punyong dengan legenda Keling dan isterinya Kumang yang sangat populer dan semua peserta rapat setuju. Pak Munaldus dan peserta lainnya menuliskan gagasan pendirian CUKK. Setelah itu, gagasan yang telah disepakati bersama tersebut dikomunikasikan kepada pemuka-pemuka masyarakat di Tapang Sambas dan Tapang Kemayau. Pada prinsipnya semua mereka setuju berdirinya CUKK di Kampung, walaupun beberapa orang masih ada yang ragu, karena sesungguhnya mereka belum paham apa itu CU. Masa sosialisasi dan pengorganisasian sekitar 4 bulan. Ketika tanggapan masyarakat baik, maka disepakati CUKK berdiri tanggal 25 Maret 1993. Rapat pendirian CUKK diadakan di rumah keluarga Bapak Simon Petrus dan Ibu Sema dimana peserta yang hadir waktu itu sekitar 30 orang. Anggota pendiri berjumlah 26 orang dan mereka memiliki nomor buku anggota BA dari 01 sampai 26. Para pendiri tersebut adalah Munaldus, Markus Nerang, H. Lukas, Masiun, Alias Persius, K. Ketui, Edmundus, Paulus Perang, M. Lagat, Simon Petrus, Magdalena Sema, Maria M. Silun, Z. Udal, V. Cemol, FX. Omeng, K. Tini, Yosef Atin, Jemalit, Alexsius B, Albertus Lasa, Vinsensius, dan Dismas Angin. Pada malam pendirian CUKK tersebut, peserta rapat menunjuk orang yang bertanggungjawab sebagai pelaksana harian adalah Alias Persius dan semua kegiatan pelayanan dilakukan di rumah Beliau. Berikut adalah daftar nama-nama anggota yang terpilih menjadi Penasehat, Pengurus, Pengawas CU Keling Kumang pada saat berdiri tanggal 25 Maret 1993. Penasehat terdiri atas Drs. AR. Mecer, Markus Samin, V. Nintin †, dan Drs. Stefanus Masiun. Dewan Pimpinan terdiri dari Ketua adalah Drs. Munaldus, Wakil Ketua adalah Paulus Perang †, Sekretaris adalah Suryati Ibah, Bendahara adalah Simon Petrus, dan Anggota Indiarno. Panitia Kredit terdiri dari Ketua adalah AH. Suyanto, Sekretaris adalah FX. Omeng, dan Anggota adalah Paulus Donatus Melan. Pengawas terdiri dari Ketua adalah Agustinus Supardi, Sekretaris adalah Carolus Sanga Laga †, dan Anggota adalah Uncang. Panitia Pendidikan terdiri dari Ketua adalah Paulus Perang †, Sekretaris adalah Alias Persius merangkap sebagai pelaksana harian, dan Anggota adalah Hadrianus Lukas. Pada mulanya misi CUKK adalah memperbaiki kondisi ekonomi anggota, menciptakan lapangan kerja, dan mencegah perusahaan sawit menanam sawit di tanah-tanah masyarakat, karena pada saat itu PT. MPE sedang gencar mencari tanah masyarakat untuk perkebunan sawit. Atas perjuangan ini, tanah-tanah masyarakat adat Tapang Sambas dan Tapang Kemayau selamat dari perkebunan kelapa sawit.

B. Visi, Misi, Slogan, dan Motto Credit Union

Visi CUKK adalah untuk menjadi CU pilihan utama masyarakat di Kalimantan Barat. Sedangkan misi CUKK adalah menyediakan pelayanan keuangan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan untuk menurunkan kemiskinan dan meningkatkan standar hidup. CUKK memiliki motto, yaitu “INVICTUS” yang diambil dari bahasa latin yang berarti “Tak Tertaklukkan” dan “Tak Terkalahkan”. INVICTUS juga merupakan singkatan dari I adalah Integrity, N adalah Network, V adalah Value Creation, I adalah Innovation, C adalah Credebility, T adalah Togetherness, U adalah Unity, dan S adalah Speed.

C. Arti Logo Credit Union

Logo ini secara resmi digunakan oleh CUKK Januari 2008. Logo ini ditemukan oleh Yohanes RJ, General Manager CUKK bersama designer logo yaitu Haikal setelah lebih dari 5 kali melakukan perubahan. Makna dari logo CUKK adalah : 1. “K” WARNA BIRU, dengan dasar warna merah melambangkan Keling. Keling adalah seorang lelaki sakti, jujur, dan tampan yang berjuang untuk keadilan. Dominan warna merah untuk melambangkan keberanian seorang laki-laki sejati. 2. “K” WARNA MERAH, melambangkan Kumang. Kumang adalah seorang perempuan yang sakti, cantik, dan keibuan. Dominan warna biru untuk melambangkan keagungan seorang perempuan. 3. “KK” SALING BERHADAPAN, melambangkan Keling dan Kumang sebagai suami istri yang hidup dalam kesetiaan, kerukunan, kebahagian, saling melengkapi, dan menghormati. Keling Kumang diambil dari legenda buah main di rumah punyung masyarakat Dayak Ibanic group- Kalbar khususnya sub suku Dayak Seberuang atau D’esa. Keling Kumang bersemangatkan kesetaraan dan keadilan gender. 4. WARNA MERAH, melambangkan keberanian dalam melakukan inovasi, penciptaan, dan ekspansi dalam mengelola CU. 5. WARNA BIRU, melambangkan keagungan dan kejayaan. Ini diambil agar CU Keling Kumang berjaya, abadi, dan dicintai oleh semua anggota. 6. KOTAK PERSEGI PANJANG, melambangkan keluarga besar Keling Kumang yang kokoh, tak terkalahkan, dan hidup harmonis dalam bingkai nilai-nilai dan prinsip-prinsip CU.

D. Lokasi Credit Union

Credit Union Keling Kumang TP Sintang berlokasi di jalan YC. Oevang Uray No.3 Baning Kota Kabaupaten Sintang, Kalbar.

E. Struktur Organisasi Credit Union

Sebagai suatu organisasi CUKK juga memiliki struktur organisasi. Struktur organisasi CUKK TP Sintang dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kinerja Pengurus Credit Union (Studi Kasus: di 2 Credit Union, Wilayah Siantar)

3 78 131

Prosedur Pemberian Kredit oleh Koperasi Credit Union (CU) Cinta Mulia Pematang Siantar

1 44 61

Evaluasi penyusunan laporan keuangan credit union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) : studi kasus di Credit Union Pancur Kasih tempat pelayanan pemangkat.

3 25 189

Analisis tingkat kesehatan keuangan credit union studi kasus pada credit union Lantang Tipo, Credit Union Bima dan Credit Union Keling Kumang di Kalimantan Barat.

3 21 233

Evaluasi sistem pemberian kredit : studi kasus di Credit Union Dharma Bakti Yogyakarta.

7 40 133

Analisis rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas sebagai alat ukur kinerja keuangan. Studi Kasus pada Koperasi Credit Union Keling Kumang di Sintang, Kalimantan Barat Periode 2014 2016

0 0 163

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP (TEMPAT PELAYANAN) BELITANG DI KABUPATEN SEKADAU - Repository UM Pontianak

1 0 26

Evaluasi kinerja keuangan credit union menggunakan sistem pearls : studi kasus pada Credit Union Melati - USD Repository

0 0 159

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN Studi Kasus pada Credit Union Pancur Kasih

0 0 124

EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus pada Credit Union Keling Kumang Tempat Pelayanan Rumah Punyong Baning Sintang SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

0 2 272